Aneesha POV
Saat kubuka mataku yang pertama kulihat adalah Cody yang berdiri di atas panggung sambil memegang gitarnya. Setelah dia melihatku di pun tersenyum sangat manis. Ahhh senyumnya itu loh bikin klepek klepek aku aja. Dia pun mulai memetik gitarnya dan mulai bernyanyi. Selesai dia bernyanyi dan juga selesai aku meng-lap ingusku karna terharu tadi, dia berjalan ke arahku dan berjongkok di depanku. Cody meraih tanganku dan membuka mulutnya dan berkata..
" Aneesha aku men-"
krriiiingggg...
krrriiingggg...
krrriiingggggg...
"Arghhhhhhh" teriakku kesal " dasar alarm bodoh! tidak tau apa kalau aku lagi sama Cody. Tidak pernah liat orang bahagia apa?!! Padahal tadi malam aku sudah menyetel jam 7:01 tapi ini bunyinya baru jam 7:02.. Udah bunyinya jelek lagi. Dasar alarm jelek! Aku tau yah kalau kamu harganya murah tapi biasa aja kali! nggak perlu ganggu mimpi orang juga. Dasar alarm bod- "
Ucapanku terhenti ketika pintu kamar terbuka dan munculah muka tidur kakakku Aaron. Walaupun dia baru bangun tidur tapi dia tetap terlihat ganteng.
"Hey anak bodoh!"
Oke kutarik kembali kata kataku. Dia kakak terjelek yang pernah ada. Beraninya dia mengatakan aku bodoh.
"Apa kau tau ini jam berapa?" tanyanya dengan mata melotot.
"menurut arah bulu kakimu yang tebal dan bau itu keliatannya ini jam 7 kak" jawabku sambil menahan tawa karna bukan hanya matanya yang lebih keluar tapi juga hidungnya yang kembang kempis tanda kalau ia marah. Hahahaahaha
"Heh! justru buluku ini yang membuatku terlihat lebih seksi!!"
"seksi pantatku"
"Arghh sudahlah berdebat denganmu hanya akan membuat pantatmu yang seksi itu akan lebih moncong kedalam tapi tenanglah adikku karna aku akan dengan senang hati tertawa untukmu hahahahahaha... hahahah"
Dasar kakak sialan !
"kau sebaiknya melihat wajah jelekmu itu. hahahaahha karna ahh kau terlihat seperti tukang urut yang sedang menguruti kakek kakek tua bangka yang bau kakinya hahahahahahaha"
"Dasar kakak sialan! You ruin my morning. udah alarm bodoh bisa-bisanya alarm itu membangunkanku pada jam 7:02 padahal aku menyetelnya pada jam 7:01. Dasar bodoh!" kataku dengan berapi api tapi si pendengar malah tertawa makin keras.
Dengan penuh kasih sayang dan kelembutan kulempar bantalku ke arahnya dan sialnya aku lupa kalau dia pemain basket terbaik. Arghh
"Dengar yah adikku yang bodoh, alarm mu itu membangunkanmu TEPAT 7:01 tapi kau saja yang baru bangun setelah alarm itu selesai berbunyi yang artinya satu menit setelah itu dan itu adalah 7:02. Masih mending kau yang jatuh dari pada alarm itu ohh malangnya nasib setiap benda yang ada padamu" katanya sambil memasang muka sok sedihnya itu.
"Heh RONA dengar yah.. yang adikmu itu siapa sih aku atau sih alarm yang bodoh hah?! kenapa kau malah membelanya? tak tau kah kau dia menghancurkan waktuku dengan cody?" tanyaku sambil berpura berpura akan menangis.
Kulihat wajahnya yang mulai berubah. Hahahahaha dia pasti lupa kalau aku ini ratunya akting.
Dia pun mendekat dan duduk di sampingku. " Maafkan aku adikku tapi-" hahahahaha sudah kubilang kan dia pasti akan langsung luluh. Tapi kok kayak ada buntutnya yah tadi kayaknya dia belun kelar ngo-
"tapi MAU ITU CODY KEK, CODA KEK ATAU KODOK KEK AKU NGGAK PEDULI!! SEKARANG BANGUN DAN PERGI MANDI DASAR PEMALAS! AWAS KALAU KAMU TERLAMBAT LAGI!! " Katanya sambil berteriak dan setelah itu dia pun keluar dengan membanting pintu.Wow sehebat itukah efek yang kuberikan padanya setelah aku memanggilnya Rona? Oke aku tahu kalau dia sensitif sekali dengan nama itu dan itu membuatku kesal karena tidak ada yang tau apa penyebab dia sangat membenci itu. Biar kutegaskan sekali lagi kalau dia SANGAT SANGAT SANGAT menbenci nama itu. Sebaiknya aku turun dan meminta maaf padanya.
Pada saat aku turun aku melihat Aaron yang sedang sarapan dengan papa.
Kuucapkan selamat pagi pada mereka berdua tapi hanya papa yang membalasnya. Oke sepertinya aku memang keterlaluan."Kak" kupanggil dia tapi dia tetap tidak mau menatapku.
"Kak maafin aku yah. Aku tau aku salah kak. Kak Ben maafin aku yah"
Ben adalah panggilan sayangku dulu padanya dan hal ini adalah salah satu trik yang kugunakan untuk membujuknya jika dia marah padaku dan rupanya hal itu masih berlaku sampai sekarang karena sekarang dia berbalik menghadapku dan memelukku.
"Kakak nggak marah kok sama kamu malahan kakak punya kabar gembira"
"kabar gembira? kakak mau ngasih kamar kakak ke aku?" tanyaku dengan semangat.
Pletak
"Aaauuu.. sakit kak"
" kamu ini menghancurkan suasana aja" katanya dan menghela napasnya lalu melanjutkan perkataannya. " tapi iya sih itu memang salah satu kabar gembira yang akan kakak kasih tau kamu dan kakak akan seg-"
"ahhhhhhh yeahhh yeahh yeahhh kenapa nggak dari dulu sih kak yesss yesss akhirnya ahhhh- "
"Dan kakak akan segera kuliah di Jepang nesh."
Seketika itu juga tubuhku menegang. Senyum yang tadinya terpasang di wajahku hilang begitu saja. Hatiku terasa seperti ditusuk ribuan jarum. Kualihkan pandanganku ke arah kakakku. Tak terasa air mataku mulai jatuh membasahi pipiku
***
Ulalala
Halooo ini nih part pertamaku yeahh...
Jangan lupa di vote sama comment yah guysSeptember 6, 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Forever, Together
Teen FictionNamaku Aneesha Sachiko Gabriel. Aku sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA di Emery International School. Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Aaron. Sekarang Aaron sudah berumur 19 tahun dan sudah berkuliah di salah satu universitas ter...