Part 2

52 3 2
                                    


Aaron POV

"Dan kakak akan segera kuliah di Jepang nesh."

Seketika itu juga tubuhnya menegang. Dia berbalik ke arahku dan senyum yang tadinya terpasang di wajahnya tergantikan dengan ekspresi kosongnya.
Aku tau ini akan terjadi.

Dia menatapku lama tapi dengan ekspresi kosongnya itu, tapi aku tau dia tidak sedang melihatku melainkan melihat masa lalunya. Tak lama setelah itu satu per satu air matanya keluar dan membasahi pipinya. Astagaa apa yang telah kulakukan pada adikku? aku pun pergi ke arah Nesha dan berdiri di depannya sambil memegang tangannya.

"Nesh nesh maafin kakak yahh" kataku.

Nesha masih saja diam. Aku takut kalau dia akan menangis lagi seperti dulu. Hal yang paling kutakutkan adalah ketika Nesha menangis. Masih terekam dengan jelas di otakku adegan Nesha yang menangis di kamarnya setiap malam.

Waktu itu kami sekeluarga sedang menikmati makan malam di rumah tapi tiba tiba saja pintu terbuka dengan kasar dan di depan pintu berdirilah Nesha dengan muka sembabnya. Kami yang terkejut langsung berlari ke arahnya dan bertanya apa yang terjadi tapi dia malah marah padaku karena telah nenyuruhnya ke Jepang. Hal yang menurutku aneh karna biasanya dia akan sangat senang bila akan pergi ke Jepang.

Tapi kini aku tau apa penyebabnya.

¤¤¤

Annesha POV

"Nesh nesh maafin kakak yahh"

Aku masih saja diam tak tau berkata apa karna yang ada dalam pikiranku saat ini hanyalah aku ingin menghilang saja dari dunia ini. Tak terpikir olehku kalau Kak Aaron akan mengatakan itu karna dia tau apa yang terjadi padaku tahun lalu di negara tersebut.

Aku tau kalau Kak Aaron sangat suka Jepang begitu pula denganku walaupun kami berdua memiliki ketertarikan yang berbeda dengan negara tersebut.

Kak Aaron sangat menyukai anime dan juga bunga sakura maka dari itu dia ingin sekali melanjutkan studinya disana. Sedangkan aku, aku menyukai jepang hanya karna 'dia' tinggal disana.

Betapa menyedihkan skali aku ini. Menyukai sebuah Negara hanya untuk mengejar cinta yang baru tahun lalu kuketahui kalau cintaku tak terbalas.
Sejak saat itu aku selalu memarahi orang orang yang menyebut sesuatu yang berkaitan dengan negara tersebut. Kini aku memarahi kakakku sendiri yang ingin mengejar cita-citanya.

Mungkin ini memang sudah waktunya untuk melupakan semua tentang Jepang. Aku harus bersikap lebih dewasa lagi kedepannya. Kak Aaron kan hanya kuliah disana dan juga Jepang kan besar pasti mereka tidak akan bertemu.

"Kak" Aku memanggil kak Aaron tapi dia tidak menjawab. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu sehingga tidak sadar kalau aku memanggilnya.

"kak" panggilku yang kedua kalinya dan itu membuatnya tersadar dari pemikirannya.

"Ehmmm.. Nesh maafin kakak yah.. Oke kakak janji deh kakak akan cari universitas lain di negara yang lain"

"kakak nggak usah bilang gitu. Dari dulu juga Nesha tau kalau kakak suka banget kuliah disana. Kakak nggak usah kawatir sama Nesha. Nesha udah nggak apa apa kok sekarang" Aku bohong.

Mana mungkin aku bilang kalau aku nggak suka sama negara itu ke Kak Aaron. Kalau aku bilang aku nggak suka negara itu di situasi yang biasa biasa pasti dia akan menceramahiku dengan penuh jiwa dan raga tapi situasi kali ini beda. Jika aku mengatakannya di situasi seperti ini maka dia akan segera mencari universitas lain. Karena itulah aku berbohong.

"Nesh jujur aja sama kakak kalau kam-"
"kak santai aja kali. lagipula yahh kakak pernah bilang kan ke Nesha kalau kualitas universitas di Jepang itu bagus banget. Udah yahh kak Nesha udah nggak ada hubungan lagi dengan Jepang jadi yah santai aja ka" Kataku sambil tersenyum lebar.. mungkin kali ini terlalu lebar karna rasanya mau robek. Ughh

Our Forever, TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang