"Ayo Shawn nyanyi sekali lagi, kumohon" aku merengek menggoyang-goyangkan lengan kanan Shawn yang asik memetik senar gitarnya. "Astaga Sam aku sudah bernyanyi 5 lagu" Shawn memutar matanya sebal, "yasudah jadikan 6".
"Let me play it for her" Hayes merebut gitar Shawn dan memainkan gitar itu asal-asalan, "oooo.. Sweet child oo mineee" entah itu Hayes bernyanyi atau mendesah, "kau sepertinya butuh kamar mandi Hays" ucapku asal, "ya, kau yang menemani ku ya Sam" tawar Hayes, "Nahh, thank you i'm busy enough" aku mengambil gitar Shawn dari tangan Hayes dan mulai memainkannya. "NASHH DENGARKAN!!" aku berteriak memanggil Nash yg sedang asik memainkan xbox nya.
Aku memainkan gitar ditanganku.
Aku dapat melihat Nash mengeluarkan ponselnya dan merekamku.
"Did you know that I loved you or were you not aware?"
Aku sengaja menggoda Nash dengan terus lurus menatap matanya dan bernyanyi seolah aku serius.
"You're the smile on my face, and ain't going nowhere"
Nash pun meletakan ponselnya.
"I'm here to make you happy, I'm here to see you smile"
"I've been wanting to tell you this for a long while"
Nash mulai tersenyum, perasaanku mendadak goyah, aku yang awalnya ingin menggodanya malah mulai tergoda dengan senyumannya itu, bukan senyuman konyol seperti biasanya, lebih ke senyuman tulus.
"What's gonna make you fall in love?-"
Ting-Tong (anggap aja bel)
Pikiran ku buyar karna bunyi bel, aku langsung melepas gitar yang kumainkan kesofa, "Mahogany!" Seru ku dan berlari kepintu.
"you bitch Sam" kudengar Nash bergumam, dan langsungku lambaikan jari tengahku. Saat ku buka pintu, benar saja itu adalah Mahogany. Aku langsung menariknya masuk. "Kau ketinggalan acara Lox!" ucap Cam, "what i miss?" tanya Mahogany, "me" ucap ku, "Sam lagi-lagi menggoda Nash" ucap Hayes, "yeah, like always" Nash kembali bermain Xbox.
Aku mengambil ponselku yang berbunyi menandakan ada panggilan, mendapati nama Katryn.
"oh no, it's Katryn!" kataku heboh. "oh Sam, Jangan bilang kau lupa ada jadwal" ucap Nash.
"sepertinya begitu, bagaimana ini?" tanyaku, "Sam Rivera, everybody" ucap Shawn dan mereka semuapun bertepuk tangan, "oh my god guys, kalian sama sekali tidak membantu" dan dengan sekuat tenaga aku menggeser tombol hijau, "ya, Kat?".
"Astaga Sam, kau dimana?" pekik Katryn disebrang sana.
"Ya, ya Kat, i'm on my way" jawabku berbohong.
"Aku tahu kau bohong Sam, cepat kesini atau-"
"Aku serius Kat, aku sedang di mobil bersama Nash sekarang, bye!" selak ku langsung mematikan sambungannya.
"Nash, antar aku kumohon" aku memohon.
"after you do that to me? oh hell no, silahkan berjalan kaki" ucap Nash dengan aksen Inggris yang dibuat-buat.
Aku mengeluarkan tatapan mautku, tatapan kecewa dicampur sedihku. Aku membuat sedikit lengkungan kebawah dibibirku. "I'm sorry Nash, I Just-"
"Fuck, Sam! Kau menang, ambil tas mu. Cepat!" ucapnya frustasi. Aku langsung mengambil tas selempangku, dan mengejar Nash yang sudah mendahuluiku.
"Sampai jumpa, guys!" teriakku sebelum keluar dari rumah.
.
.
.
.
.Sehabis dari Kate, aku pun pulang kerumah. Aku turun dari mobil Nash yang sudah terparkir dihalaman rumahku, disusul dengan Nash turun dari mobilnya. Aku menengok kearah kiri dan aku terkejut. Sangat terkejut melihat Justin bersender di depan pintu rumahku. "Oh my God, Justin!" teriakku spontan dan langsung berlari kearahnya dan memeluknya posesif. Masa bodoh apa yang ada di pikiran nya.
"Hey Sam, how are you?" tanya nya balik memelukku, oh astaga dia bertanya seakan sudah tidak lama tidak bertemu dengan ku. "Lucu, Just." ucapku. "Hey, Man" sapa orang dibelakangku, yang tanpa aku melihat pun aku sudah tau kalau itu Nash.
Aku melepaskan pelukanku, sekedar untuk memberi mereka ruang. mereka bersalaman ala mereka. "ada apa kau kesini?" tanya ku mendongak kearah Justin.
"I just- aku berpikir untuk mengajak mu pergi" jawabnya, for God sake mati-matian aku menahan untuk tidak berteriak. "but, sepertinya kau sendiri sudah punya janji dengan pacarmu"lanjutnya. "pacar? maksudmu dia?" tanyaku menunjuk Nash. "ya.." ucap Justin sekarang mulai terdengar ragu. "dia bukan pacarku, dia Nash" ucapku, "he's just Nash" ucapku pelan mendadak teringat sekelebat kejadian waktu dulu. 'just forget it, Sam!'. Batinku membentakku.
"So, apakah 'just Nash' tidak keberatan jika aku membawa gadisnya pergi?" ucap Justin, actually it's kinda funny hearing him saying 'just Nash' that way.
"Yea, up to her. But, jangan pulang terlalu malam" ucap Nash.
"bagaimana? Kau mau?" tanya Justin. Aku tersenyum dan mengangguk. Saat Justin mau meraih tangan ku aku sempatkan dulu memeluk Nash "bye, thanks Nash".
=Nash's POV=
"Bye, Thanks Nash" ucap Sam memelukku, aku balik memeluknya singkat dan "Sana cepat pergi" usirku bercanda, dan dia pun memutar balik badannya berjalan bersama Justin.
Well, it's kinda hurt when she's sayin' "just Nash". Membuatku teringat saat dulu aku memintanya untuk mengingat 'jangan memintaku lebih, i'm just Nash'. Haha, ini lucu. Sekarang aku sendiri yang menyesal telah memintanya begitu. Oh God, apa yang sebenarnya aku pikirkan dulu.
Menggelengkan kepalaku singkat berusaha sadar dari pikiranku, dan aku tersadar Sam sudah tidak disini. Akhirnya aku kembali ke mobilku dan kembali kerumahku yang letaknya tak jauh dari sini.
.
"Sedang galau, huh? Haha" ledek Hayes yang mendadak masuk kekamarku dan langsung duduk disampingku ikut menonton. "Mereka tidak cocok, tenang saja Nash. Semua orang tahu itu" ucap Hayes dan langsung keluar lagi dari kamar. Dasar mengganggu saja. Aku kembali menatap tv yang sedang menampilkan berita tentang Justin dan Sam yang akhir-akhir ini terlihat dekat. Aku masih menatap tv sampai akhirnya tv sialan ini menampilkan foto Justin mencium Sam, aku langsung mematikan tv.
.
.
.
.
.
.
.
.
----------------------Cek mulmed yaa ada trailer;*
KAMU SEDANG MEMBACA
MC (Master of Ceremony)
Fanfictionshe's fifteen years old. dia memulai karirnya mulai dari hal biasa, menjadi host diacara-acara kecil. lalu menjadi bintang iklan berbagai produk. sampai akhirnya menjadi host terkenal yang mendatangi berbagai acara bergengsi. . . . "can't you just b...