(EMO TRASH HERE..... Yg udah bc GENRE jgn heran klo ga ada update an, udah gua delete soalnya.. :3 )
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Nicholas POV
Niit.. Niit.. Ni--
Aku duduk di tepi jalan, melihat pemandangan di depan ku dengan gusar; merah. Aku mulai menangis, kepala di tangan ku. Kalau saja kertas itu tidak ada, kalau saja...
Flashback
Aku sedang di kamarku, melihat ke arah langit-langit, memakai earphone ku, memikirkan tes kemarin; bukan tes seperti ujian, bukan. Melainkan tes kejiwaan.
Tes psikopat kalau tidak salah..(?)
Tes psikologi, ya...
"Hey," seseorang memanggilku, aku melihat ke pintu kamarku yang memang terbuka, Olivia, memanggilku, aku tersenyum lemah, masih memikirkan tes kemarin. Dia memasuki kamarku, "Jangan khawatir, aku punya perasaan bagus untuk tes kemarin." Dia tersenyum, aneh rasanya; biasanya dia agak kasar kepadaku, tapi sekarang dia menjadi berubah 180° begini(?) Aku hanya mengangguk an kepalaku, "Ya; semoga." Aku melihat HP-ku lalu mengubah lagu yang sedang dimainkan, "Bersemangatlah sedikit, big bro. Dasar pemalas." Dia nyengir, aku mendecak lalu melempar bantal ku kearahnya
Tiga minggu kemudian...
Aku terduduk di tepi sofa, kepala di tangan ku, menangis. Sudah dua minggu sejak aku tahu hasil tesnya. Bipolar Disorder. Olivia meyakinkan ku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bagaimana? Jika saja dia bukan satu-satunya keluarga yang aku miliki aku pasti sudah membentaknya. Aku berhenti menangis, kemudian pergi ke kamar ku. "Kau tak apa-apa?" Olivia bertanya, "Ya, sepertinya." Aku jawab.
Ciri-ciri orang Bipolar Disorder :
Menganggap semuanya baik-baik sajaAku mengambil HP-ku lalu melihat bahwa ada satu pesan masuk dari Kevin :
Kevin : Heeeii, bagaimana hasil tes nya??
Nicholas : Normal; tidak ada yg salah.. AKU HANYA DAPAT PENYAKIT MENTAL.. YA, HANYA.. t(-.- t)
Kevin : Oh shit...
Nicholas : Ya, sudahlah.. -_-"
Kevin : Lol. Kau mau main ke rumah ku kpn2?
Nicholas : Ya, tentu...
Aku berhenti sebentar sebelum melanjutkan mengetik;
Nicholas : skrg(?)
Kevin : Y, boleh :)
Nicholas : :)
Aku mengambil hoodie ku lalu mengambil HP-ku lagi. Aku melihat ada satu pesan dari Kevin lagi :
Kevin : Hey, kau lupa y?? -,-
Nicholas : ???
Kevin : Grim -_-
(A.N.: Maafkan diriku CreeperGirl.. :3 )
Nicholas : Tdk.. Mn mungkin aku lupa(?) --,--
Kevin : Kirain :v
Nicholas : :v
Aku segera mengakhiri chat ku dengannya. Sebelum berangkat ke rumah kevin, aku merasa ada gairah aneh dalam diriku. Namun , aku mengabaikannya. Aku keluar dari rumahku setelah bilang aku akan pergi kepada Olivia. Aku harus melewati sebuah gang kecil jika ingin ke rumah nya. Aku berjalan sambil menundukkan kepalaku. Kumasukkan tangan ku kedalam hoddie ku. "What the fu--?" Aku mengernyitkan dahiku. Kurasa ada benda tajam yang melukai tangan ku.
"Pisau?" Aku bergumam sambil mengingat-ingat. Oh iya, aku kan memang suka membawa pisau untuk berjaga jaga.
Ternyata gang yang menuju ke rumah kevin sangat sepi. Dan... aku suka suasana sepi. Namun ketika aku sudah separuh jalan...
BHUAK!
Sebuah tongkat baseball dipukulkan ke kepala ku dan sukses membuat hidungku berdarah. "What the hell?!" Umpatku. Kepala ku menjadi sangat pusing dan gairah aneh itu kembali muncul. Sosok itu langsung memukuliku dengan tongkat baseball nya sambil berteriak "TEMAN-TEMAN, KITA MENDAPAT MANGSA!!"
Aku melihat ke belakang dan melihat tiga orang ber masker membawa tongkat baseball. Kurasa mereka ingin memukuliku, atau -lebih buruknya- membunuhku. Sebelum semua itu terjadi, aku langsung meninju salah satu dari mereka hingga kepalanya menabrak dinding gang. Salah satu temannya yang berbaju merah pun melihat ku lalu bersiap untuk menyerang ku, tanpa pikir panjang, aku patahkan tangannya. Akupun teringat pisau yang ku simpan di kantung ku. Segera ku ambil pisau itu dan kutusuk mata berandalan berbaju merah itu sehingga mengeluarkan darah yang sangat menyenangkan untuk dilihat. Darah? Aku tidak tahu aku sesuka ini dengan darah... Tanpa berpikir panjang langsung ku robek dada orang itu untuk melihat lebih banyak darah. Menyenangkan sekali ternyata melihat darah. Ku tusuk lagi hingga sebagian tulang nya patah lalu aku robek dan ambil jantungnya dan ku remas hingga hancur. Aku pun menancapkan dan menarik pisauku dari dadanya turun ke perutnya, aku ambil semua dagingnya. Dan ususnya... ternyata ususnya indah sekali.Segera kutarik dan ku urai usus pria malang itu. Ku gunakan usus itu untuk menjerat leher temannya yang tadi menabrak tembok lalu aku tikam badannya. Darah mulai keluar dari mulut orang itu. Isi usus keparat itu juga keluar. Menjijikkan sekali.. banyak lendirnya.
Masih ada satu orang lagi... sepertinya dia hendak kabur. Kulemparkan pisauku hingga menancap di.tepat di belakang kepalanya. Orang itu pun tersungkur ke tanah, aku membekap mulutnya dengan jantung orang tadi supaya dia tidak berteriak. Aku membanting kepala orang itu hingga tengkorak mya terbelah dua, aku pecahkan lagi tengkoraknya sehingga otaknya telihat. Kucongkel matanya dan kurobek mulutnya sehingga membentuk chelsea smile. (WOOO.... BMTH..!!!)
Ternyata ini menyenangkan.. melihat darah darah yang menggenang... rasanya sangat..
Niit.. Niit.. Nitt..
Handphone ku berbunyi. Ada pesan dari Kevin. Segera kubuka dan kubaca pesan itu..Kevin : Hei, kau dimana? -_-
Kevin : Heeeii, aku sudah menunggumu 1 jam!
Kevin : Kau tidak terlibat keributan di depan kan?!
Kevin : Heeeeiii kau dimanaa?? Apa yang terjadi??!Apa yang terjadi? Keributan apa? Kulihat tiga orang bersimbah darah di depanku... Penuh dengan warna merah. APA YANG TADI AKU PIKIRKAN?!
Niit.. Niit.. Ni--
Handphone ku kembali berbunyi.Aku duduk di tepi jalan, melihat pemandangan di depan ku dengan gusar; merah. Aku mulai menangis.
Flashback off.
~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤
*Emo Trash lgsg duduk di pojokan motong2 daging ayam supaya dia puas dan membiarkan Bloody Memories ngomong*
Bloody Memories hereeee!
Gmn ceritanya? Gaje yak :v
Ini bikinnya berdua sama si rambut emo bau sampah. Maapkan adegan psikopat yang sudah muncul di bab pertama :v dann maapkan super duper short chapter ini :"
Keep reading yak :*#salamJonge
*Emo Trash ngeliat tulisan Bloody Memories* F U.. -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Psychopathic Bipolar Disorder
RandomPernah dengar efek stigma? Yup, yaitu melakukan perbuatan dengan berbeda setelah mengetahui kenyataan. Inilah yang terjadi kepada kedua kakak adik yatim piatu ini awalnya hidup mereka normal-normal saja, sampai sebuah kenyataan membuat hidup mereka...