Part 1

81.5K 2K 11
                                    

"Lianna c'mon, kamu harus bantu aku untuk nemuin klien daddy" laki laki itu memohon kepadaku.

"Stop to talk Arrow, daddy nyuruh kamu, bukan aku!"

"Ah shit, I know, but you know I really lazy to meet client, please kamu tahukan, aku tidak suka berbicara tentang bisnis" kakak angkatku memohon untuk kesekian kalinya. Aku sudah menganggap dia seperti kakakku, hanya dia yang terkadang ada di dekatku.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat"

"Apa?"

"Besok kamu harus nemaniku belanja, Dan kau juga yang harus membayarnya"

"Itu saja? Oke sangat mudah untukku" Ucap Arrow sambil mencium pipiku.

Arrow McMoran adalah sosok kakak yang cukup baik dan penyayang. Kekurangan laki-laki ini ialah suka mempermainkan hati wanita. Hampir semua wanita di Astonis menyukainya, bagaimana tidak dia tampan, gagah, dan merupakan keturunan McMoran. Banyak wanita yang mengejarnya dan Arrow bukan laki-laki bodoh yang naive akan ini semua, dia tahu wanita mengejarnya karena hartanya oleh karena itu dia suka mempermainkan hati para wanita.

***

Setelah mempelajari tentang client daddyku, aku menunggu nya di sebuah restaurant bintang 5.

10 menit lagi mereka akan datang. Mereka bisa dibilang masih perusahaan yang baru mulai tetapi sudah berkembang dengan cepat. Buktinya saja dia sudah mendapatkan client McMoran.

"Mrs. Lianna?" Sapa seorang laki laki berjas hitam. Laki laki itu sangat tampan. Matanya. Hidungnya. bibirnya Dan badannya....

"Hey, kamu Lianna kan?"

"Hah? I-iyaa... Aku ALianna putri Dari Mr. Adam McMoran. Dan anda?"

"Senang bertemu dengan anda Mrs, saya Alvoneyo, anda bisa memanggil saya Alv" dia memperkenalkan diri sambil tersenyum Dan astaga dia benar benar tampan. Aku mengontrol detak jantungku, berusaha bersikap normal.

"Baik Mr, silahkan duduk"

Setelah membicarakan tentang kerjasama yang ingin dilakukan Alv dengan perusahaan daddy, Alv langsung pamit tanpa basa basi. Mungkin dia sibuk dan Mungkin dia tidak tertarik denganku. Padahal aku berharap dia lebih lama sehingga kita bisa mengobrol tapi dugaanku salah.

Aku langsung pergi untuk kuliah. Aku berkuliah di Astonis University salah satu universitas terbaik di negeriku. Tentunya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk sini. Bahkan di sekolah ini kelasnya di pisah-pisah. Seperti aku, aku berada di kelas 1, kelas 1 berisi anak anak yang orang tuanya memiliki perusahaan-perusahaan besar, kelas 2 biasanya diisi dengan anak anak pejabat pemerintahan, Dan kelas 3 anak yg mendapat beasiswa.

Di usiaku ke 20 tahun aku sudah menginjak semester akhir untuk sarjana ekonomi. Aku berjalan menuju kelas satu, iya aku berada di kelas satu karena orang tua angkatku adalah McMoran. Beruntungnya aku? Aku rasa tidak terlalu, aku kadang merasa lelah dengan teman-teman kelasku yang sangat hedon. Menghabiskan uang orang tuanya untuk hal yang sangat tidak penting, tapi siapa aku? Aku hanyalah anak angkat dan itu membuat aku sadar akan status aku.

"Liaaan" panggil seorang di belakangku

"Hey bi ada pa?" Tanyaku kepadaku teman dekat ku di kampus Abigail.

"Lii kamu Ikut ga ke pestaa kampus?"

"Kayaknya nggak deh"

"Kenapa?"

Belum sempat menjawab seseorang menabrak dan menumpahkan iced chocolate ke bajuku. Kalian harus tahu ini adalah baju putih kesayangan ku. Baju ulang tahun yang diberikan oleh ayah kandungku. Aku benar-benar geram, kesal.

"Shit, lo punya matakan? Liat baju gueee Kotor. Bitch" ucapku kesal menatap wanita di depan ku. Dia tak bergeming

"Lii kamu gpp kan? Eh! lo tuh jangan diem aja minta maaf kek, ga punya sopan santun, siapa nama lo?" Abigail menatap sinis perempuan itu

"Ma---ma-af kak, na--maku Ersha Clark"

"Ersha? Clark? Darimana kelasmu berasal?" Ucap Abigail kesal

"Kelas 3 kak"

"Pantes aja kelas 3 sih, ga punya sopan santun. Aku yakinkan besok beasiswa mu akan tercabut Dr sini" kata Abigail. Abi memang begitu. Suka mengancam. Bertindak jika ada sesuatu yg tidak sesuai dengan matanya.

"Udahlah bi, ayuk kita pergi" ucapku menarik tangan Abi dan sengaja aku menabrakan bahuku dengan wanita itu.

"Bii kamu beneran mau nyabut beasiswa wanita itu?"

"Iya Lian, dia ga punya sopan santun. Aku paling tidak suka melihat orang yg tidak punya sopan santun dan teledor seperti dia. Bagaimana bisa anak beasiswa, attitudenya seperti itu Li!" 

Kami sempat hening beberapa detik

"Lagi pula Li, aku ngerasa dia sengaja menabrak kamu. Itu part yang lebih ngeselinnya. Liat aja bakal aku cabut beasiswanya"

"Baiklah terserah kamu, BTW aku tidak bisa ikut pesta kampus karena aku ada makan malam bersama keluarga"

"Your daddy will be home tonight?"

"Yes, sepertinya pekerjaan di LA sudah selesai. Makannya hari ini kami semua wajib makan malam bersama"

"Okay, aku akan pergi tanpamu kali ini"

"Yups, have fun ya"

"I will!"

REVENGE (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang