Part 3

58.2K 1.6K 9
                                    

Aku semakin dekat dengan Alv. Setiap hari dia mengantar dan menjemputku. Dia memang sibuk sangat sibuk tapi dia bilang untuk menjemputku calon istrinya dia akan mengorbankan apapun. So sweet bukan? Abigail bilang kalua aku benar benar sedang menjadi budak cinta. Dimanapun dan kapan pun aku hanya memikirkan Alv. Bahkan aku rela memberika seluruh waktu ku untuknya. Aku rasa aku benar-benar jatuh cinta.

Jujur aku mulai menyukainya, setiap di dekatnya hatiku berdetak lebih cepat Dan seluruh tubuhku selalu merasa seperti ada kupu-kupu yang terbang, kalian tahu apa maksudnya kan? Aura ku saat berdekat dengan dia benar benar luar biasa. Tapi aku harus menahannya. Hari ini Alv akan datang ke rumah untuk makan malam bersama keluargaku.

"Hi Alv ayok, keluargaku sudah menunggu mu" ucapku sambil berjalan menuju meja makan.

Kami duduk seperti biasa, bedanya saat ini disebelah aku ada Alv. Kami makan steak andalan keluarga McMoran. Sambil makan sesekali kami mengobrol Daddy dan Alv juga sering mengobrol tentang kendala bisnis yang mereka hadapi. Selesai makan Daddy dan Alv masih melanjutkan percakapan bisnisnya.

"Alvon bagaimana progress real estate kita?"

"Progress dari pembangunan semuanya lancar, tidak ada kendala yang serius untuk project ini Pak"

"Baguslah, oh iya apakah kamu sudah berkenalan dengan Arrow?"

"Belum dad, kak Aro ga mau kebawah dia bilang dia ingin istirahat" jawabku mewakilkan jawaban alvon.

"Apa? Arooo kebiasaan, masih saja manja, Lianna panggil aro dan suruh dia kesini" kata mom Owen yang sudah memasang wajah kesalnya.

"Baiklah"

***

Setelah pertemuan dengan keluarganya Alv mengajakku untuk pergi ke rumahnya. Rumah Alv besar dan sederhana Dan sangat aman. Disetiap sudut ini ada cctv dan security yang menjaganya.

"Dimana orang tuamu Alv?" Tanyaku sambil duduk di sebuah sofa. Aku baru menyadari Alv tidak pernah bercerita tentang keluarganya.

"Mereka tinggal di luar negeri" jawab dia, dia langsung mendekatiku ku dan duduk di sampingku

"Kalau kamu sudah resmi menjadi istriku aku akan mengenalkan mereka" kata dia sambil mengusap lembut pipiku. Aku berusaha mengontrol hatiku yang sudah berdetak sangat cepat dan berusaha tetap menatap matanya. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku Dan mencium bibirku. Dia melumatnya, aku berusaha menolaknya tapi tubuhku berkata lain. Ciuman ini semakin panas dia meraba punggungku dan mengangkat tubuhku ke pangkuannya. Bibir dia berpindah ke leherku.

"Ahhh" aku mendesak, sekujur tubuhku terasa nikmat. Ciuman alv semakin ke bawah . dia meremas dadaku Dan berusaha membuka bajuku. Bibirnya berada tepat di dadaku dia melumatnya sedangkan tangannya berusaha masuk ke dalam vaginaku. Sekali lagi aku berusaha menolaknya, menyingkirkan tangannya dari bagian bawah tetapi tubuhku menolak. Aku menikmati setiap kecupan lembut dari Alv. Dia meniduriku di sofa. Bajuku berhasil di buka. Dia melumat payudaraku.

"Ahh teruskan Alv" ucapku di luar kendali. Dia mengelus vaginaku

"Astaga kau sudah basah sayang"

Dia menurunkan celana dalamku dan meraba dengan tangannya. Itu membuatku kaget. Rasanya memang enak tapi astaga. Aku masih virgin! Aku berusaha membalikan pikiran normal, astaga tubuhku menginginkannya. Tak lama kemudian Alv berhenti melakukan itu dan memakai bajunya kembali. Apa yang terjadi?

"Maafkan aku Lianna, aku sudah lancang. Harusnya ini gak terjadi"

"Alv, please lanjutkan" aku tidak menyangka itu yg keluar dari mulutku. Perlahan aku mendekatkan kepala ku ke Alv dan perlahan aku menciumnya, melumat bibirnya dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Apakah ini sudah bisa dibilang aku mencintainya?

***

Sebulan kemudian setelah kejadian itu aku jarang bertemu Alv. Kalian harus tahu dia dan daddy sudah menentukan tanggal pernikahan kami. Kami akan menikah hari ini. Alv tampak berbeda hari ini. Jarang tersenyum. Mimik wajahnya tak bisa terbaca. Sebenarnya aku tidak mau menikah dengan dia secepat ini tapi daddy bilang ini pernikahan bisnis dan tidak bisa diganggu gugat. Daddy adalah sosok yang sangat tegas, mungkin ini sudah saatnya aku membalas kebaikan keluarga McMoran. Lagi pula, Alv adalah lelaki yang baik, lembut, dan tampan. Walaupun aku belum yakin 100 persen dengannya tetapi aku rasa ini merupakan awal yang baik untukku memiliki keluarga sendiri.

Sebulan kami mempersiapkan acara pernikahan terbesar di kota ini. Daddy dan Mom tidak akan membiarkan pesta ini menjadi pesta yang biasa. Pesta ini digelar bukan hanya menjadi pesta pernikahan tetapi pesta untuk para relasi bisnis Daddy dan Mom. Acara pernikahan selesai dan sekarang aku tinggal dirumah Alv. Anehnya Alv tidak pulang. Aku tidak tahu dia kemana. Dia tidak pernah mengangkat telepon aku atau messages yang aku kirim. Mungkin dia sibuk. Aku perlu istirahat setelah seharian menerima tamu undangan.

***

Satu minggu sudah pernikahan kami tapi Alv tidak pernah pulang. Nomor handphonenya tidak aktif dan anehnya lagi aku tidak boleh pergi kemana mana. Ini aneh. Para security bilang aku tidak boleh keluar karena di luar berbahaya dan Alv menyuruh mereka menjaga ku agar aku tidak bisa keluar dari rumah ini. Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Apa ada musuh Alv yang bahaya dan meneror keluarga Alv sehingga aku tidak bisa menghubunginya dan bahkan aku tidak bisa keluar dari rumah ini.

Aku duduk di gazebo membaca majalah fashion.

"Nyonya, tuan sudah pulang dan menunggu nona di ruang kerjanya" ucap salah satu asisten rumah tangga di rumah Alv

Mendengar itu aku senang. Aku langsung ke ruang kerja Alv

"Hai Alv, kamu sudah pulang?" ucapkan sambil tersenyum

"Lianna cepat duduk disitu aku ingin membicarakan perjanjian"

"Perjanjian?" Tanyaku bingung sembari duduk di depan Alv

"Ya, apakah kamu tidak tahu ayahmu menjual kamu demi real estate yang kudirikan?"

Apa menjualku?!?!

"Ha-ha aku sudah menduga, kau kira aku mau menikah dengan pelacur sepertimu? Baiklah dengarkan baik baik waktuku hanya sebentar.

1. Kau harus melayani nafsuku kapan pun dan dimanapun.

2. Kau tidak boleh Hamil, jika kamu hamil aku akan menggugurkannya. Aku tidak sudi memiliki anak dari orang seperti mu.

3. Kau tidak boleh berhubungan dengan siapapun termasuk keluarga mu

4. Kau tidak boleh keluar rumah kecuali sudah ada izin dari aku.

5. Kau tidak boleh melarangku berhubungan dengan wanita manapun

6. Kau tidak bisa menceraikan ku

7. Kau hanya istri diatas materai."

"Ini gila! Aku ga setuju." Aku mengambil Surat bermaterai itu dan langsung merobeknya.

"Aku paling tidak suka dibantah Lianna, percuma kamu merobeknya aku punya salinan dari kontrak itu. Cepat tanda tangan perjanjian ini"

Ini keterlaluan aku hanya menatapnya. Sebenarnya apa yg terjadi mengapa semuanya begini? Mengapa tingkah dia seperti ini? Kenapa dia berubah 180 derajat dari sebelum kami menikah?

"CEPAT!!!" dia membentakku dan berdiri dari duduknya, mendekatiku, dia menarik rambutku. Mencium bibirku dengan kasar.

Aku berusaha menjauh dari bibir dia. Mendorongnya sekuat tenaga, tetapi tubuhnya yang kokoh tidak berhasil membuatku lepas dari ciuman kasar ini.

Ciuman ini terasa sakit.

Jambakan yang dia berikan juga semakin keras. Sakit.

"lepasin Alv, sakit... " ucapkan tertatih menahan sakit

" aku tidak akan melepaskan kamu kalau kamu tidak tanda tangan perjanjian ini"

Aku tak bersemangat. Aku tidak mau tanda tangan kontrak itu. Tapi ciuman dia semakin kasar. Bahkan dia menggigit kasar lidahku.

" STOP ALV, aku akan menandatangani perjanjian" aku menahannya tangisku. Kamu harus kuat Lianna. Aku mengambil pena dari meja dan menandatangani lembaran diatas meja itu. Sekuat tenaga aku menahan air mata agar tidak keluar. Lianna, kamu harus kuat! Dari aku yang berusaha menyemangati diriku sendiri.

"Nanti ada dokter yang akan memeriksa mu agar kamu tidak Hamil"

REVENGE (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang