Chapter 5

2K 137 7
                                    

Happy reading!!^^

Aku penasaran apa yang akan dikatakannya kepadaku.

"Dengarkan baik-baik, Yoona-ssi. Aku..." kudapati dia menahan napas dan akhirnya.

"...mencintaimu, Yoong. Saranghae Im Yoona," Sehun menegakan kepalanya lalu menoleh ke arahku.

Selama ini aku mengira dia menganggapku tidak lebih dari sahabat dan kali ini dia mengakui jika dia mencintaiku juga dan anehnya itu tidak membuatku terkejut.

Aku memeluknya erat, aku tidak mau melihat wajahnya jadi kusandarkan kepalaku ke dada bidangnya.

"Nado saranghae, Sehun." Kataku jujur.

Dan setelah itu ketatap matanya lurus dan tidak ada sinar kebohongan dari mata itu.

Kami sama-sama terdiam disaat rasa hening menyelimuti lagi.

Aku lelah dan mataku merasa mengantuk.

Aku ingin sekali tidur tetapi otakku melarangnya, aku melihat jam yang bergantung diatas dinding ruangan ini.

Aku harus bertahan...

Teng teng teng teng
Lonceng gereja berdentang, aku mengangkat kepalaku dan mencium pipi Sehun lembut.

YOONA POV END

-O-

SEHUN POV

Aku terkejut dengan perlakuan Yoona yang tiba-tiba mencium pipiku.

Namun aku berdiam saja, tapi kudengar nafasnya tersenggal-senggal. Kuberanikan mataku menatapnya.

"Kau lelah?" tanyaku.

"Aku rasa aku mulai mengantuk, aku ingin pulang Sehun." Jawabnya seketika.

"Kau mengantuk? Ah anak ini, kajja kita pulang," ajakku pergi kembali ke rumah sakit.

Saat kami berdiri dan keluar dari altar itu, dan aku masih menggenggam tangannya.

Tak kan kulepaskan kali ini, aku hanya ingin dia berada disisiku.

Tiba-tiba genggaman tangan kami terlepas karena, kurasakan dia merosot kebawah dan tertidur.

"Yah! Kenapa kau tidur disini? Ppali, Yoong, udara disini sangat dingin." pintaku sambil menepuk-nepuk pipinya.

Namun dia tidak terbangun, aku mulai khawatir.

Apa yang terjadi dengannya? Kumohon tuhan jangan sekarang, aku tidak siap.

Tanpa aba-aba, kugendong tubuhnya ala bridal style masuk ke dalam mobil.

Setelah sampai di mobil, ketidurkan tubuhnya ditempat samping duduk sopir.

Kuambil selimut untuk menyelimuti tubuhnya.

Kulajukan mobilku dengan cepat.

Telah sampai dirumah sakit, saat aku akan membuka pintu mobil, kurasakan sebuah tangan menggengamku lemah.

Dan ternyata itu Yoona.

Kutolehkan kepalaku menghadapnya.

"Tunggu sebentar, kita sudah sampai. Kau bisa tidur dengan enak dan beristirah dengan baik," celotehku

"Sehun..." lirihnya

"Ne?"

Ia menatapku lembut dan dia menangis. Kuhapus air matanya.

"Uljimayo, jangan menangis. Kau membuatku semakin khawatir, Yoong" pintaku.

"Jika aku meninggalkanmu, bisakah kau hidup dengan baik tanpaku?" katanya dan aku hanya mengangguk pasti.

"Hidup bahagia dan mengenangku?" tanyanya lagi.

"Pasti ,meskipun aku akan kehilangan senyumanmu untuk selamanya tetapi aku akan mengenangnya disini," kataku lembut sambil menunjuk kearah hatiku.

SEHUN POV END

-O-

YOONA POV

"Sehun, terima kasih telah menemani sepanjang hidupku dan tetap setia menjagaku sampai saat ini. Sampai bertemu lagi," aku merasakan mataku memberat dan perlahan menutup.
Dan akupun menghembuskan napas terakhirku dalam senyuman dan tanpa penyesalan.

YOONA POV END

AUTHOR POV

Sehun yang melihat moment seperti itu, dia hanya tersenyum dan melepas kepergian wanita yang dicintainya.

Ditempat pemakaman, appa Yoona memberikan sebuah surat kepada Sehun. Sehun menerimanya dengan senang hati.

To : Sehun
From : Im Yoona

Hi Sehun,
Bagaimana keadaanmu? Kuharap kau baik-baik saja. Sehun-na, terima kasih atas apa yang telah kau berikan kepadaku, kenangan indah bersamamu akan tetap abadi dan akan terkubur selamanya dihatiku.
Selama kepergianku, kau harus memulai hidup yang nyaman dan lebih baik dan satu hal yang akan ku ukir dalam hidup ini bahwa aku akan tetap mencintaimu.
Terakhir, jaga baik-baik kesehatanmu. Annyeong

Saranghae, Oh Sehun

FIN

Please keep read, comment and vote yaa .. Makasih udah baca dan mengikuti cerita ini sampai end guys. See you in other story yaa!!

Don't Take My Life (Sehun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang