Chap 3 : Kesempatan

706 31 5
                                    

*NextDay*

"Ini enak sekali... kau yang membuatnya Hinata-chan?" tanya Sasuke sambil memakan sepotong cheesse cake buatan Hinata.

Well, saat ini Sasuke dan Naruto tengah berkunjung ke rumah Hinata.

Sungguh, tempat ini tak berubah sejak dulu mereka sering belajar bersama disini.. yang berubah hanya usia mereka dan Hinata.... gadis kecil mungil yang tomboy ini, kini tumbuh menjadi sesosok remaja yang bahkan bukan dikenal dengan anak kecil lagi.

Dia lebih terlihat feminim, dengan rambut indigonya yang panjang sepinggang, dan... kali ini dia sudah bisa merias dirinya.

"Iya.. ini buatanku Sasu-kun, kalian masih mau nambah? Aku bikin banyak banget ko!" balas Hinata riang.

"Ini sudah cukup ttebayo! Kami tak ingin merepotkan," sahut Naruto agak malu.

Hinata nampak tersenyum mendengar ucapan Naruto yang keliatan malu-malu kucing garong itu.

"Oh ayolah, Naru-kun... kita bertiga udah lama kan bersahabat? Jangan sungkan jika kau masih ingin,"

Naruto sedikit merona dengan ucapan Hinata, apalagi senyuman tulusnya membuat hati si Kuning ini kembali memuja sang gadis yang dia cintai sejak kecil.

'Selain cantik... dia memang gadis yang baik,' batin Naruto memuji Hinata.

"Ternyata... selain cantik dan.... seksi, hehe... kau pandai juga memasak...." celetuk Sasuke sambil terkekeh pada Hinata.

Dua kali, Sasuke berhasil membuat Hinata kikuk dan agak kesal.. akal sehat Sasuke mungkin sudah tercemar.

Naruto menyadari kalo Hinata nampak kesal dibalik senyuman palsunya.

"Teme! Kau ini gak sopan, ttebayo!" bisik Naruto.

"Cih... emang apa yang salah dengan ucapanku?" Sasuke menatap tajam ke arah Naruto.

Pletak!

Jitakan tangan Naruto sukses mendarat di kepala Sasuke, membuat Sasuke meringis kesakitan.

"Sshh... dasar baka! Sakit tau!!" ujar Sasuke setengah berteriak.

Sementara Hinata terkikik geli melihat kelakuan mereka yang seperti anak kecil.

"Sudah.. sudah... aku gak apa-apa..." sahutnya setengah tertawa.

Naruto tersenyum lebar dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali gak gatal. Sementara Sasuke cemberut dan melipat kedua tangannya.

"Kalian ini... hehe.. sama sekali gak berubah...." lanjut Hinata lagi, kali ini dia tersenyum.

Sesaat kemudian, Sasuke dan Naruto terpesona melihat Hinata yang senyum manis ke arah mereka.

Apa mungkin Sasuke juga menyukai Hinata? Entahlah, hanya dia yang tau.

Namun setelah Hinata mulai memandangi mereka, tingkah mereka berubah kaku.

"Kalian kenapa? Apa kalian haus?" tanya Hinata.

"A-ah.. iya Hinata-chan, kami haus... iya kan... Dobe?" Sasuke menyenggol tangan Naruto memberi isyarat.

"E-eh.. iya Hina-chan... hehe..." ujar Naruto.

Hinata tersenyum lalu beranjak mengambil minum.

***

Hinata kembali membawa 2 kaleng minuman dingin untuk para sahabatnya, lalu diberikannya pada mereka.

"Arigatou, Hinata-chan..." ujar mereka kompak.

Untuk kesekian kalinya, mereka membuat Hinata kembali terkekeh.

"Kalian kompak banget ya.. padahal sering banget berantem..." puji Hinata.

Naruto hanya tersenyum mendengar ucapan Hinata, lalu meneguk minumannya.

"Hehe.. kau tau Hinata-chan? Sejak kau pergi dari Konoha, kami selalu bersama-sama.. mungkin karena itu juga kami selalu kompak," ujar Sasuke.

Hinata mangut-mangut paham. Persahabatan Naruto dan Sasuke memang patut diacungi jempol, jadi.. sangat disayangkan bukan kalo persahabatan mereka harus berakhir dikemudian hari.

"Jangan-jangan... sejak aku pergi juga kalian memiliki pacar yang sama... hehe..." goda Hinata.

"Kompak juga gak mesti punya pacar yang sama Hinata-chan.. kau ini..." balas Sasuke agak cemberut. Sementara Naruto hanya tertawa pelan melihat ekspresi Sasuke.

Sesekali, Naruto juga mencuri-curi pandang ke arah Hinata yang tertawa lepas akibat ulah Sasuke. Naruto sedikit merona, rasanya melihat Hinata begitu senang membuat hatinya damai.

Beda dengan melihat Hinata yang sedih, ketika ia tampak murung mengungkapkan bahwa dia akan pindah dari Konoha.

Itu sangat membuat Naruto ikut merasakan kesedihan Hinata kecil yang hampir menangis di depannya dan Sasuke waktu itu.

Namun... semuanya telah berakhir, Hinata sudah kembali sekarang.

"Oh iya, ngomong-ngomong pacar... kalian udah punya pacar?" tanya Hinata.

Seketika Naruto tersadar dari lamunannya oleh ucapan Hinata yang tiba-tiba terdengar dikedua telinganya.

"Um... aku masih jomblo Hinata-chan, walau sebenernya aku pernah pacaran dulu.. hehe.." jawab Sasuke tersenyum bodoh.

"Hm, kalo Naru-kun?" Hinata balik bertanya ke Naruto.

Mendengar itu membuat Naruto agak gugup untuk menjawab. Lidahnya serasa kelu untuk berucap, dia agak menegang.

"Huh.. kau tau Hinata-chan? Si Dobe ini gak pernah melirik wanita mana pun... entah apa alasannya," celetuk Sasuke menjelaskan.

Hinata ber'oh ria mendengar ucapan Sasuke, "Kenapa memangnya Naru-kun?"

"Um.. aku belum menemukan wanita yang spesial Hina-chan," balas Naruto.

'Karena aku mengharapkanmu selama ini Hinata, seandainya kau tau...' desis Naruto dalam hatinya.

Hinata mengangguk paham dengan ucapan Naruto, sesaat kemudian dia tersenyum (lagi).

"Nah, kau sendiri?" tanya Sasuke.

Naruto tampak mengharapkan jawaban Hinata dengan tatapannya, membuat Hinata agak gugup.

"Yaah... sepertinya kita sehati... aku juga masih jomblo," balas Hinata agak menarik nafas.

Segurat senyum terlukis di wajah laki-laki kumis kucing itu, mungkin saat ini dia kelewat senang dengan jawaban Hinata yang ternyata sesuai dengan harapannya.

"Haha... aku curiga kau lesbi ya?" Sasuke menggoda Hinata. Walau ucapannya terdengar vulgar, tapi itu sukses membuat Hinata tertawa.

"Haha.. bodoh! Bukan begitu, aku hanya terfokus aja sama sekolah dan belajar selama disana, jadi.. aku tak memikirkan hal itu," ucap Hinata dengan puas.

Mereka berbicang dan bercanda, seakan hari ini tak ingin cepat berakhir.

Kebersamaan ini, sama seperti dulu.. saat mereka masih duduk dibangku sekolah dasar.

Apalagi, hati Naruto yang senang mendengar kalo Hinata sedang single.

Ini adalah kesempatannya, mengungkapkan isi hatinya yang selama ini dia simpan, bahkan tak ada yang mengetahui dengan hal itu meski Sasuke yang menjadi sahabatnya.

-TBC-

Selamat sore minna-san, gomen.. ff ini baru update lagi..

Soalnya aku bingung buat ngelanjutinnya.. sampe aku muter film suck seed berkali-kali biar dapet inspirasi..

Yah... inilah hasilnya, jelek, gak jelas dan berantakan.

Dan ff ini aku bikin OOC, soalnya aku sukanya pairing NaruHina.. bisa kalian lihat kan karakter mereka seperti apa..

Tapi mohon diharagain hasil pemikiranku ini ya guys.. jangan lupa vommentnya.

By IkaLianiwati

I Want You be MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang