Setelah sekian lama kulakukan untuk mencarimu.
Akhirnya, aku mampu berdiri disini ematap dirimu yang terbaring menatap langit dengan butir bening yang mengalir dari matamu.
Dapatkah aku menghapus air matamu.
Menghapusnya kemudian melukiskan sebuah senyum yang terpampang di bibirmu.
Dan tak akan kubiarkan lagi air butir bening itu menetes lagi.
Perlahan tapi pasti aku berpijak melangkah mendekat ke tempatmu kini.
Namun kembali terhenti ketika isak tangismu, menusuk pendengaranku.
Wajah yang kamu tutupi dengan kedua lenganmu, dan juga bahumu yang semakin bergetar.
Kian menusuk hatiku.
Aku tidak lagi berjalan, aku berlari mendekat padamu.
Bersimpuh di sampingmu.
Dan menggerakkan tanganku untuk menghapus air matamu.
Saat itu pula kamu menurunkan tanganmu, memperlihatkan mata sembabmu.
"Hai".
Akhirnya aku mampu menemukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Poetrysequel Just Me; ini perasaanku, berharap kamu dapat mengetahui isi hatiku yang sebenarnya.