"Tapi aku harus pergi Abigail, situasi ini sudah sangat tidak memungkinkan kau dan aku untuk bersama. Hidupmu bahkan hampir selesai tiap-tiap kali kita memaksakan untuk bertemu. Mengertilah, Ingatkah kau,
aku pernah berkata padamu bahwa kau adalah rumahku! Sejauh apapun aku pergi selama apapun itu, aku akan tetap pulang ke rumahku." Dipeluknya erat gadis yang ia sebut sebagai rumahnya itu. Dalam dingin dan gelap malam, tegang,hiruk-pikuk manusia yang akan berangkat perang makin terasa.Air mata yang terus mengalir dari mata indah gadis darah biru itu mengisahkan betapa pilu perasaannya saat ini.
"Tapi bagaimana jika kau bukan rumahku?
Bagaimana jika aku bukan rumahmu?
Bagaimana jika rumah itu ditinggali diri yang lain?
Aku bukan rumahmu Abelard!
Aku tulang rusukmu,
Bagaimana bisa tulang rusuk terpisah dari tubuhnya?
Bagaimana bisa tulang rusuk dan tubuh dapat hidup bila tak bersatu?
Bagaimana bisa aku berguna bila tanpa mu?
Bagaimana bisa kau sempurna tanpaku?
Rumah? Kau bisa saja pindah rumah kemana pun kau mau, kapanpun, bahkan tanpa alasan, semudah itu. Apakah hubungan ini juga sesepele itu untuk mu?." Walaupun tau apapun yang ia katakan takkan mengubah kenyataan bahwa Lelakinya akan tetap pergi, Abigail merasa puas karena setidaknya ia sudah meluapkan pedih yang ia rasakan.-Montenegro,1926
Pagi ini masih seperti pagi-pagi biasanya ceria kehangatan khas Pagi hari masih terjaga, orang-orang yang hendak pergi bekerja, raut polos jenaka anak-anak kecil yang akan pergi belajar atau bermain selalu menjadi hal yang dinantikan Abigail dari pagi hari, di Balkon kamarnya ia melihati semua pemandangan pagi hari. Istana tempat Abigail tinggal adalah bangunan tertinggi seantero Montenegro, tak heran jika Abigail dapat melihat jauh pemandangan wilayahnya tanpa harus menunggangi kuda berhari-hari untuk melihat seluruh wilayah Montenegro. Setelah selesai di balkon, Abigail akan segera turun ke taman. Tempat favorite Abigail selain kamarnya sendiri, ia akan sangat sibuk dengan pekerjaannya di taman, mengurus semua tanaman yang ada dan semua binatang-binatang peliharaannya. Biasanya saat senja baru Abigail akan selesai dengan taman dan binatangnya. Untuk sekarang mungkin hanya ada 2 jenis makhluk tuhan yang paling dekat dengan Abigail, ya, Tumbuh-tumbuhan dan Hewan-hewan. Entah kapan terakhir kali ia berurusan dengan sesama manusia.
Bukan tanpa usaha Orang tua Abigail Sang Raja dan Sang Ratu telah melakukan banyak hal untuk Putri mereka. Sesaat setelah perang yang membawa Abelard selesai Sang Raja dan Ratu memerintahkan para prajuritnya untuk membantu Abigail mencari Abelard, ke seluruh bagian bumi yang memungkinkan Abelard disana, pencarian itu berjalan selama 2 tahun lamanya, tanpa hasil sedikit pun, tak ditemukan petunjuk tentang Abelard, entah hidup atau mati.
Untuk menyembuhkan lara hati Putrinya, Sang Raja dan Ratu terus berupaya,
Diadakan pesta besar dalam kurun waktu yang tidak sebentar, agar sang Putri bisa mengenal banyak orang baru dan melupakan luka masa lalunya. Tapi luka di hati Abigail sudah terlanjur abadi.Menjodohkan Abigail dengan Putra Mahkota pilihan untuk mengganti posisi Abelard di hati sang Putri atau hanya sekedar teman berbagi dan bercerita, agar Sang Putri bisa kembali 'hidup'. Ternyata bukan jalan keluar,
Sayembara. Sayembara untuk membuat sang Putri kembali tersenyum dan berhenti bersedih. Tapi Tak ada satupun yang bisa merobohkan dinding luka abadi Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love
RomanceKetika manusia pandai berucap tapi hilang dibukti.