Find It: What Is Your Destiny? Part 7

69 6 0
                                    

Author POV

Cahaya mentari keemasan masuk melewati jendela yang sengaja dibiarkan terbuka oleh pemiliknya. Hembusan angin senja yang menyejukkan menambah keengganan dua makhluk dimabuk cinta itu untuk sekedar beranjak dari tempat tidur. Terlebih mereka baru saja melewati pagi yang 'melelahkan'. Kai hanya menggunakan celananya dan bertelanjang dada sedangkan Haera menggunakan pakaian tidur putih tipisnya.

"Kai" Panggil Haera yang masih bersandar pada dada Kai

"Hm" Gumam Kai sambil mempererat pelukannya pada Haera

"Apa Suho benar-benar akan melakukan hal itu kalau dia sampai berhasil menemukanku?" Tanya Haera. Kai yang tadinya memejamkan mata sontak membuka matanya lebar mendengar pertanyaan Haera yang menurutnya tidak masuk akal. Hatinya terasa diremas membayangkan hal buruk terjadi pada orang yang dicintainya.

"Suho tak akan menemukanmu. Kau tak akan kemana-mana Haera. Aku sendiri yang akan memastikannya." Kai mengucapkannya dengan marah, menggeram diantara giginya. Membayangkan bahaya yang akan dilalui Haera membuatnya marah.

"Tenanglah. Aku hanya bertanya" Haera mengusap lembut dada Kai. Tubuh Kai yang tadi menegang mulai rileks kembali. Tapi sepertinya ada bagian tubuh lain yang menegang karena sentuhannya. Haera tak bisa menyembunyikan senyumnya. Kai adalah seorang kekasih yang hebat dan tak pernah puas. Hal itu sudah dibuktikannya Tadi. Cara indah untuk memulai hari.

Dada kai bergetar dibawah tangan Haera, menahan geramannya. "Haera, kalau kau tidak bisa mengendalikan tanganmu untuk tidak menyentuhku, ku pastikan kau tidak akan sempat bangun dari tempat tidur sampai besok pagi." Haera segera melepaskan tangannya, bukannya dia keberatan dengan ancaman Kai, tapi mereka sudah terlambat bangun dan masih banyak hal yang perlu mereka lakukan.

"Masih banyak hal yang harus kulakukan selain meladeni pikiran mesummu itu." Haera bangun sambil mengenakan kembali jubah tidurnya. "Kau tidak lapar?" Dia baru menyadari kalau dari tadi pagi mereka belum makan sama sekali. Kai meranjak dari tempat tidurnya kemudian duduk ditepi ranjang, menarik pinggang Haera dan menyandarkan kepalanya pada perut kekasihnya.

Kai menghela napas. Menghirup aroma manis khas tubuh kekasihnya. Kemudian menghembuskan napas dengan dramatatis. "Aku tak ingin keluar kamar Haera. aku ingin tetap seperti ini."

"Sejak kapan kau suka merajuk dan manja seperti ini?? Ini sangat tidak cocok denganmu. Sang Alastor Ionia sangat manja pada kekasihnya." Haera tertawa sendiri menyadari ucapannya.

"Apa boleh buat, sepertinya kau akan mengurusi seorang bayi besar." Haera tersenyum sambil membelai rambut Kai dengan sayang. Kemudian Kai mendongak, menatap Haera dengan wajah serius. "Apa kau baik-baik saja? Apa aku menyakitimu?" Kai menggumamkan umpatan kemudian berdiri menyentuh dahi Haera, mengamati Haera dari ujung kepala hingga kaki dengan serius, mencari tanda-tanda kerusakan yang dibuatnya.

"Aku baik-baik saja Kai. Sungguh." Haera memang merasa jauh lebih baik, dia bisa melewati masa healing lebih cepat dari perkiraannya, lukanya sudah menutup hanya meninggalkan bekas merah muda, tubuhnya masih terasa lemas dan kepalanya seperti dihantam palu tapi semua masih bisa diatasinya. Haera memberikan senyum meyakinkan pada Kai, tapi Kai sepertinya tidak percaya, matanya memincing penuh curiga. Kai membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu tapi kemudian suara berdebum keras menyentakkan mereka. Kai langsung menyambar pedang yang diletakkannya disamping tempat tidur, tubuhnya menegang penuh kewaspadaan. Ini adalah Kai sang Alastor, bukan lagi bayi besar yang manja. Perubahan itu membuat Haera tertegun sesaat, tapi tidak ada waktu untuk terkagum-kagum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find It: What Is Your Destiny?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang