kisha pov
Tentu saja wajahnya familiar,argh~betapa bodohnya aku! kenapa aku tidak menyadari nya?apa aku sebuta itu dengan perkembangan dunia luar?
"kenapa kau tidak bilang kalau kau salah satu dari one direction?" bisikku pada liam
"karena kau tidak bertanya"balasnya santai tersenyum miring
oh ya dia benar,aku terlalu bodoh hingga tidak bertanya apa nama belakangnya atau apa pekerjaannya,bahkan tidak menyadari siapa dia,tapi apa pedulinya aku dengan semua itu,aku tidak terlalu tertarik dengan tv atau internet,novel kelihatan lebih bermutu dibandingkan itu semua,jadi bukan salahku jika aku tidak tahu siapa dia.ya aku tahu one direction,tapi aku tidak punya waktu untuk menghafal wajah mereka satu persatu kan?
so..here i am! aku berdiri didepan tiga pria tampan,kenapa tuhan begitu baik hati memberikan kesempurnaan pada mereka semua? jika kau bertanya apa aku nerveous? jawabannya YA dengan huruf besar!
"liam!aku memintamu membawakan ku banyak makanan sepulangnya kau dari newyork,bukannya seorang gadis cantik" ujar sipirang,aku belum tahu namanya,tapi mata birunya sangat mempesona
"tenangllah nial! aku bawa banyak,ada dikoperku" jawab liam sambil terkekeh
"jadi..siapa ini?" tanya si rambut keriting,dia punya lesung pipi! how cute!
"namanya,kisha,dia akan berkerja dirumah ini,untuk menjaga rumah ini dan membantu membereskan barang-barang yg selalu berserakan karena kalian juga mungkin membuatkan makanan dan lainnya" jawab liam
"oh hai,namaku harry,dan gadis secantikmu tidak pantas menjadi penjaga rumah" godanya
"hai harry,aku kisha,dan terimakasih pujiannya" aku bersalaman dengan harry
"tanganmu lembut" goda harry lagi,aku hanya tersenyum,wajahku panas.
"jangan merayu nya harry,itu kriminalitas"jawab yg satu lagi,pria ini berbeda dengan harry,kalau harry dikategorikan sebagai "cute guy" maka dia adalah "the coolest one"
"hello kisha,aku louis" ujarnya,ia merangkul harry.
"kau cemburu karena aku merayunya lou? kau cemburu?seriously?" ujar harry pada louis
"no! apa? cemburu? geezzz!" balas louis,ia mengacak acak rambut harry,biar aku tebak,mereka pasti sangat sangat sangat dekat
"oh ya! mana niall??" tanya liam tiba-tiba,yg bernama niall pasti lelaki berambut pirang itu.
"disini!" seseorang berteriak di belakang kami,kami semua menoleh padanya,ia sibuk dengan tas koper liam.
"man! i've got many food here,wow wow,amazing!" ia bersorak dan sibuk mengeluarkan bungkusan-bungkusan makanan itu
"ugh niall! kau tidak mau berkenalan dengan tamu kita terlebih dahulu?" sindir liam
"tentu saja! hai kisha,i'm niall! nice to meet you! i have potato chips here,kamu mau?" tawarnya tanpa melihatku
"thanks niall,mungkin tidak"jawabku sopan,"sudah berapa hari dia tidak makan?" bisikku pada liam
"dua jam" jawab harry yg tiba-tiba sudah berada disampingku,aku memutar mataku dan terkekeh
"tolong dimaklumi,banyak orang aneh disini" ujar harry lagi,kini kami memperhatikan niall yg sibuk dengan makanannya dan louis yg sibuk mengganggu niall dan makanannya,aku tertawa.
"ayo aku tunjukan kamarmu"ajak liam
"kalian sangat dekat ya?" tanyaku saat kami menaiki tangga,aku kagum dengan keakraban mereka
"ya,seperti ini" liam mengaitkan kedua jarinya,aku mengangguk mengerti
"jadi,apa yg aku kerjakan disini?" tanyaku lagi
"tidak terlalu banyak,hanya memasakkan kami makanan dan menjaga rumah ini agar tidak terlalu kotor,karena kami akhir-akhir ini sering pergi,mungkin itu tidak akan terlalu sulit" jelas liam
"ini dia kamarmu,beristirahatlah" ujar liam lagi,"oh ya kish..ada sesuatu yg harus kau ingat,mungkin ini akan memberatkanmu,tapi kau harus merahasiakan semua ini dari orang-orang,termasuk orang tuamu,kau tahu lah~ terkadang hal kecil bisa jadi besar disini"
"baiklah,itu mudah" jawabku setuju
liam sudah meninggalkanku sendiri dikamar tamu,kamar ini dua kali lebih besar dari kamarku,aku duduk di tempat tidurnya,hmm empuk sekali,aku melirik ke atas meja,hanya ada telepon,buku telpon dan lampu tidur,aku berpikir sejenak,haruskah aku menelpon mom and dad? ya aku harus menelpon mereka,mereka pasti khawatir,dan aku rasa mom pasti sedang histeris sekarang,terkadang mom suka berlebihan.
aku mengambil telepon itu dan memencet nomor ayahku
" hallo?" ayahku mengangkat telpon,suara nya sedikit parau,dan aku mendengar suara ribut dibelakangnya,apakah itu ibu?
"ayah! ini aku kisha"
"kish?kisha?ini kamu? oh tuhan! terimakasih! bagaimana keadaanmu?apa kau baik-baik saja?,ayah akan segera mengambil tabungan ayah dan menjemputmu,kau tunggu disana oke? sebutkan alamat mu"
"ayah..ayah! dengarkan aku! aku baik-bak saja,aku sedang berada di..mm..rumah temanku,ayah tidak usah menjemputku,itu tabungan ayah,gunakanlah untuk keperluan lain,jangan khawatirkan aku oke? aku akan kembali sekitar..sebulan lagi"
"sebulan!? apa kau gila? apa yg kau lakukan disana!?"
"well..bekerja.." aku mengedikkan bahu
"apa!? oh kisha!! jangan bilang kalau kau.."
"astaga dad! kau sungguh berpikiran seperti itu tentang ku? yg benar saja! dad! aku tidak akan sebodoh itu! ya ampun!" aku tahu pasti apa yg dad pikirkan,dia pasti pikir aku menjual diri disini,yg benar saja!
"maaf..maaf..aku hanya panik,apa kau yakin kau akan baik-baik saja disana?setahu ku kau tidak punya teman di london?"
"aku punya dad,aku akan menceritakan semuanya saat aku kembali,dan suara ribut apa itu dibelakangmu? apakah itu ibu?"
"ya..dia..histeris..kau tahu sendiri bagaimana ibumu kan?"
aku memutar bola mataku "oh mom! bilang pada ibu,jangan panik seperti itu..aku baik-baik saja..aku akan memberi kabar selalu"
"kish..apa kita perlu menuntut guru pembimbing yg meninggalkanmu itu?" tanya ayahku
"oh dad tidak usah dibesar-besarkan seperti itu,lagian aku baik-baik saja disini,trust me dad..please.."
ayahku mendesah lelah "baiklah nak..i believe you.."
"terimakasih dad..sampaikan salamku pada mom..aku cinta kalian semua,dan bilang pada debby,dia boleh memakan coklat yg ada dikamarku" debby adalah adikku,ia berumur 5 tahun, aku akan sangat merindukan si cerewet itu
"we love you too dear..tapi jika dalam waktu sebulan kau belum juga pulang,aku akan menjemputmu,"
"yeah dad..well,aku harus beres-beres..sampai jumpa dad..i miss you"
"me too kish.."
aku mematikan sambungan,berat rasanya hidup tanpa mereka,tapi ini masalahku dan aku harus menyelesaikannya sendiri,aku tidak mau jika ayah sampai mengorbankan tabungannya hanya untuk aku,uang itu bisa untuk membiayai debby,atau keperluan yg lebih penting lagi,keluargaku bukan keluarga kaya raya,ayahku hanya seorang pegawai diperusahaan kecil,gajinya tidak seberapa.
aku menghela nafas,baiklah! saatnya beres beres!! aku membongkar koper ku dan memindahkannya kedalam lemari yg ada dikamar.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
oke,ini masih chapter tiga,jadi masih agak garing.
buuuttttt
jangan lupa vote and coment yaaa
love ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN LONDON
Fanfiction{EDITED} saat aku berharap untuk tidak cepat-cepat pulang ke Australia, sepertinya seorang peri permohonan mendengar harapanku dan mengabulkannya. sayangnya, peri itu bukan peri yg baik karena ia membuatku harus tinggal di tempat ini tanpa kenalan...