Chapter 2

4.3K 313 30
                                    

Author Pov

"aku Park Chanyeol. Masa kau tidak mengenali ku. Aishhh kejamnya." Namja yang yang mengaku namanya Park Chanyeol ini terlihat kesal karena sepupu tersolidnya tidak mengenali nya. Sejauh itukah perubahan wajah dan bentuk tubuh ku? Sampai sampai Nara tak mengenaliku? Perasaan aku dari dulu sampai sekarang tetap saja tampan. Batin Chanyeol.

"Kau Chanyeol?" tanya Nara masih tak percaya, karena jika memang iya, perubahan Chanyeol sangat jauh.

"Tentu saja." Kata Chanyeol percaya diri.

Nara masih tak percaya. "Buktikan." jika memang dia Chanyeol, dia pasti akan menunjukkan kalung pemberian ku. Batin Nara.

Chanyeol berdecak kesal. Teganya sepupunya ini tak mempercayainya. Dia berpikir apa yang akan ia tunjukkan untuk meyakinkan Nara. Akhirnya Chanyeol teringat kalung yang Nara berikan. Sampai sekarang ia masih memakainya, bahkan ia tak pernah melepasnya. Chanyeol pun mengeluarkan kalungnya dari kemeja sekolahnya. Dan nampak lah sebuah kalung dengan liontin berbentuk setengah hati. Nara yang melihat itu tersontak kaget. Dia pun mengeluarkan kalung miliknya yang hampir serupa dengan kalung Chanyeol hanya saja, Nara memiliki sebelahnya.

"Omo!!!! Kau benar benar Chanyeol!!!!" Kata Nara sambil memeluk Chanyeol. Chanyeol pun membalas pelukan Nara sambil tersenyum senang. Akhirnya Nara mengenalinya.

"Mengapa kau sangat berbeda? Bahkan sekarang kau sedikit tampan. Badanmu juga seperti tiang listrik. Hei mana kacamata bulat bodoh mu itu eoh? Dan mana hamster bodoh mu itu huh?" tanya Nara panjang lebar. Chanyeol pun melepas pelukan Nara.

"Yak kau!! Aku memang sudah tampan dari dulu." Chanyeol menampakkan mimik yang pura pura marah(?)

"Aishhh dulu kau sangat jelek.kekeke~" Nara pun terkekeh pelan.

"Kejam. Hei bagaimana kabar namjachingu mu si Kris itu? Apakah kau masih melanjutkan hubungan mu?" Chanyeol memang mengetahui Kris karena Nara sering curhat tentang Kris lewat telfon, SMS, ataupun Line. Tapi Chanyeol tidak tahu bahwa Kris meninggal karena kecelakaan, karena Nara belum memberitahunya.

Nara Pov

"Kejam. Hei bagaimana kabar namjachingu mu si Kris itu? Apakah kau masih melanjutkan hubungan mu?" Mendengar nama Kris, hati ku seperti tertusuk pisau. Nafas ku sesak. Kejadian itu kembali terputar di pikiran ku. Kejadian dimana tubuh Kris dihantam oleh sebuah mobil gila. Kenangan-kenangan indah bersama Kris, kembali berputar dipikiran ku. Aku merasa sekarang mataku mulai memanas dan siap untuk mengeluarkan air mata. Aku menatap Chanyeol. Terlihat ekspresi khawatir, bingung, sedih(?) di wajahnya.

"Wae Nara-ya?" tanya Chanyeol.
Tangisku pun pecah. Hati ku kembali sakit. Baru saja aku akan mengiklaskannya.

"K-k-kris u-udah pe-pergi  Chanyeol.... Hiksss hiksss..." air mataku masih tak bisa berhenti.

"Uljimaa... Mianhae Nara-ya. Mianhae. Aku tidak tau. Aku turut berduka Nara-ya." Chanyeol pun memelukku.

*******

Kelas XI-2, nama kelas itu terpampang jelas di mataku. Aku sedang menunggu didepan kelas. Menunggu Songsaenim memanggil ku untuk masuk kelas. Aku gugup.

"Nara..." panggil Choi Songsaenim. Aku pun melangkahkan kaki ku memasuki ruang kelas baru ku ini. Aku merasa sorot mata tertuju kepadaku. Dan itu membuatku semakin gugup.

"Annyeonghaseo. Park Nara imnida. Aku pindahan dari China." aku pun mengucapkannya dengan lancar. Dan tak lupa aku memberikan senyuman, yah walapun aku yakin kini mataku sedikit bengkak akibat menangis tadi.

"Nara kau boleh duduk di barisan belakang." Choi Songsaenim menunjuk sebuah bangku di barisan paling belakang. Aku melihat ke arah bangku itu. Aku pun melangkahkan kaki ke arah bangku itu lalu duduk di bangku itu. Ketika aku melihat kanan-kiri ku, ternyata aku duduk diantara 2 namja yang berbeda. Sebelah kananku ada seorang namja yang terlihat ramah dengan kulit agak gelap. Ia menengok ke arah ku.

You Make Me Die [Oh Sehun fanfiction] [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang