1

63 7 0
                                    

"Hel, apa kau ada kelas lagi setelah ini?" Tanya Luke kepada ku saat pelajaran Mr. Blake berakhir.

Luke adalah teman sekelasku, aku baru saja mengenalnya tadi di kelas Mr. Blake. Nama lengkapnya adalah Luke Robert Hemmings. Dia memiliki rambut blonde dengan warna mata biru yang sangat indah. Dia lebih tinggi dariku. Memiliki hidung yang mancung, dan memiliki lip ring di bibir bawahnya.

Kamu bisa bayangkan sosok pria yang mempunyai lip ring itu bagaimana, tetapi apabila kamu melihat sosok Luke, pasti bayanganmu salah. Ya, Luke orang yang pendiam. Aku mengenalnya saat memasuki kelas Mr. Blake, saat itu Luke duduk disebelah kanan ku, jadi aku meminjam bolpoin kepadanya karena aku lupa membawa alat tulisku. Dan saat itulah aku banyak bertanya kepadanya. Tetapi Luke hanya menjawab seadanya.

Dan itu adalah pertanyaan pertama Luke kepadaku.
"Tidak, aku sedang tidak ada kelas seusai ini. Memangnya kenapa?" Tanyaku balik kepadanya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengajakmu ke kantin. Mau?" Aku pun menerima ajakannya, karena perutku memang sudah berbunyi daritadi hahaha.

---

"Luke, kamu tau? Ajakan kamu ke kantin tadi itu adalah pertanyaan pertamamu untukku hahaha" kataku sambil melahap mie ayam yang tadi ku pesan dengan Luke.

"Apa itu lucu?" Luke sungguh tidak tertawa. Why are you so serious dude? Huh.

"Tidak" kataku dengan wajah datar.

"Terus, mengapa kau tertawa?" Tanya Luke.

"Itu ciri khasku" jawabku polos.

Luke diam. Akupun diam.

Sungguh tak ada pembicaraan lagi saat itu. Aku sungguh bosan. Aku mencoba mencari pokok pembicaraan, aku melihat sekeliling. Kali aja aku menemukan bahan untuk ku bahas dengannya.

Ya! Aku melihat sosok pria berambut hitam, bermata coklat dan sipit, mempunyai jawline yang tajam.(omg?) Dia sungguh tampan. Aku yakin jika ia maba sepertiku, pasti banyak senior perempuan yang akan menggodanya. Begitu pun jika ia senior ku, pasti banyak junior perempuan menyukainya. Aku akan mempunyai banyak saingan jika memang begitu.

"Luke, kau lihat pria yang sedang berdiri di kedai bubble itu?" Tanya ku kepada Luke dengan mataku yang tertuju pada pria itu untuk menunjukan ke Luke pria yang ku maksud.

"Disitu banyak sekali pria, Hel. Aku tidak mungkin langsung tau pria yang kau maksud jika kau tak menyebutkannya secara detail wujudnya" kata Luke dengan wajah seperti tidak peduli. Tapi aku ingin sekali mengenalnya. Mungkin Luke mengetahuinya, ya walaupun aku tau Luke hanyalah Maba seperti ku. Tapi siapa tau dia mengenalnya. Karena aku sungguh penasaran, aku tetap menanyakannya pada Luke walaupun aku tau Luke tidak ingin membahasnya.

"Kau lihat pria berambut hitam yang memakai hoodie itu? Kau mengenalnya Luke?" Tanyaku lagi masih dengan rasa penasaran. Dan aku harap Luke langsung mengetahuinya. jika tidak, kau sungguh keterlaluan Luke, hanya dia saja yang memakai hoodie di kedai itu.

"oh itu, aku tidak mengenalnya. Kau kenapa? Kau menyukainya?" Luke menatap ku. Baru kali ini Luke bertanya dan menatapku. Kalau aku boleh jujur, aku sungguh menyukai bola-mata-biru-nya.

"Em.. Eh tidak. Aku hanya menyukai hoodienya" kataku gugup. Duh, kenapa aku harus gugup?

"Kalau tidak, kenapa kau gugup begitu? Dan.. Apa yang kau suka dari hoodie itu? Itu hanya hoodie hitam polos biasa, aku juga punya" Luke, mengapa kau curiga kepadaku? Ya Tuhan.

Aku tidak tau harus jawab apa pada Luke. Aku benar-benar bingung. Aku kan hanya ingin membahas tentang pria itu akan jadi pria idaman dikampus atau tidak nantinya. Kenapa aku jadi begini? Dan kenapa Luke mencurigaiku? Aku tak menyukainya. Okay? Okay.

"Serius kau punya hoodie seperti itu? Boleh aku pinjam nanti?" Ya Tuhan, kenapa aku jadi ingin meminjam hoodienya? Ya ampun Helena apa yang kau lakukan.

"Untuk apa?" Duh, Luke. Haruskah kau menanyakan itu? Tidakkah kau tau bahwa aku tak mempunyai jawaban lagi untuk menjawab pertanyaanmu?

"Untuk aku pakai, dan akan aku pamer kan pada dia bahwa aku punya hoodie sama persis seperti miliknya" jawabku semakin ngaco.

"Hahaha, kamu aneh" Luke tertawa. TERTAWA GUYS. T E R T A W A. Akhirnya.....dia bisa tertawa juga ternyata? Hahaha.

MY LUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang