3

36 4 0
                                    

"Lukeeeee, kau membawa hoodienyaaaaaaa, aku ingin memakainya, aku ingin memakainya" kataku manja pada Luke sambil menarik-narik hoodienya.

"Helena bisa kah kau tidak menarik-narik hoodieku? Aku pasti akan memberikannya, tapi biarkan aku lepas hoodie ini dari tubuhku dulu" kata Luke dengan sedikit risih. Mungkin ia malu, karena banyak orang yang melihat ke arah kami.

"Hehehe, maaf Luke. Aku hanya tidak sabar ingin memakainya" kataku sedikit malu. Ah biarkan.

"Dan kau ingin memamerkannya pada pria itu?" Ah aku lupa memberitahunya tentang Calum.

"Ah Luke. Kau tau tidak? Ternyata dia itu bernama Calum Pria yang menggunakan hoodie hitam polos di kedai kantin waktu itu namanya Calum! Dia ternyata teman kakak-ku! Lukeeee nama dia Caluuummm!!!!" Kataku semangat, tanpa ada jeda koma. Dan semua orang yang berada disini menatap ke arah kami. Lagi.

Dan kau tau apa jawaban Luke? Dia hanya jawab OH.
Tidak bisakah dia bersemangat sepertiku? Tidak bisa kah setidaknya meledekiku atau apalah. Luke, kau kejam!

Aku mencoba mengalihkan pembicaraan, karena Luke terlihat tidak senang jika aku membicarakan tentang Calum.

"Luke, aku sangat suka wangi-mu" kataku sambil mencium hoodie-nya.

"Kau sudah tau, semua wanita akan kepincut dengan wangiku" katanya dengan sedikit senyum dibibir ber-lip-ringnya.

"Ew Luke. Pe-De sekali kau" kataku.

Luke tertawa. Aku pikir, hanya aku yang bisa membuat Luke tertawa lepas seperti ini hahaha.

"Luke, bisa kita bicara sebentar?" Sepertinya wanita ini kakak senior, tapi entahlah aku tak ingin mengganggunya, untuk itu aku lebih baik pergi.

"Luke, aku mau tunjukkan ke dia dulu ya, daah" aku pun langsung meninggalkan mereka berdua dan mencari Calum. Yah, Calum.

Aku mencari dikantin, tak ada. Dihalaman belakang, tak ada. aku mencari ke kelas kak Ashton, tetapi ia juga tak ada. Aku menyerah, mungkin besok aku akan bertemu. Aku menuju kelasku. Dan menabrak seseorang.

Dan......itu Calum. Aku menabrak Calum. Ia menggunakan hoodie yang sama sepertiku. Ia terus menatap hoodieku, maksudku hoodienya Luke.

"Hoodie-mu bagus juga" katanya.
"Thanks." Jawabku singkat.
"Kok bisa sama ya? Jangan-jangan kita jodoh? Hahaha" jokesnya. Aku tau ini basi, tapi aku tertawa.

"Kau abis menemui kakak-mu?" Tanya Calum.
"Iya" aku terpaksa bohong, aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku sebenarnya sedang mencarinya hanya untuk memamerkan hoodie punya Luke ini.

"Oh, kalau gitu aku masuk kelas dulu ya, dah" Calum pun meninggalkanku sendiri. Huf.

Jadi, memamerkan hoodie-nya seperti ini? Kenapa tidak sesuai rencanaku. Ah gagal.

---

"Bagaimana? Berhasilkah rencana mu?" Tanya Luke saat aku duduk di kursi ku.

"Bisakah kau diam sejenak Luke? Rencanaku gagal total" kataku melas.

"Kasihan" jawabnya.
LUKE, I HATE YOU!

---

Aku pulang dengan kak Ashton lagi, di Mobil, kak Ashton menanyakan banyak hal.

"Helena, apa kau punya banyak teman di kampus? Aku tak pernah melihatmu ke kantin bersama teman-temanmu" tanyanya. Kak Ashton, seharusnya kau tau adik mu ini tidak sepopular dirimu. Huh.

"Aku punya Luke dan Teressa" jawabku singkat.

"Luke Hemmings?" Tanyanya dengan mengangkat satu alis matanya.

"Yep, bagaimana kakak bisa tau?" Tanya ku heran.

"Hahaha, dia itu adiknya Jack. Kamu masih ingat kan yang kemarin kakak kenalin dikantin itu?" Kak Ashton mencoba membuatku mengingatnya.

"Oh iya! aku ingat! Pantas saja saat aku melihat Jack aku merasa melihat Luke. Wajahnya persis sekali kak. Apa mereka kembar?" Tanyaku balik.

"Kau bagaimana sih, katanya kau temannya Luke tapi kau tidak tau Jack itu siapa. Mereka tidak kembar, mereka hanya adik-kakak seperti kau dan aku" ujarnya.

Benar juga ya yang dikatakan kak Ashton. Aku temannya Luke. Bahkan aku menganggapnya sahabatku. Teressa juga bilang aku teman dekatnya. Tapi tak sedikitpun aku tau tentangnya. Tentang keluarganya. Tentang percintaannya. Sahabat macam apa aku ini? Baiklah. Akan ku tanyakan besok padanya.

Luke, kau sahabatku. Aku harus mengenalmu. Begitupun kau harus mengenalku.

MY LUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang