-Happy Reading-
"Aku baru ketemu dia sekali, mana mungkin aku langsung menyukainya" Gumam Jalal.
"Hmm.. Baiklah, kau yakinlah dulu hatimu.. Kalo sudah merasa yakin kau memang menyukainya, langsung beritahu aku ya" ujar Nigar.
Jalal hanya menganggukan kepalanya.
"Baiklah, aku harus mengerjakan tugasku.. Selamat malam" ucap Nigar sambil meninggalkan kamar Jalal.
Mengerjakan tugas hanya alasan yang dibuat oleh Nigar, sebenarnya Nigar ingin memberikan Jalal waktu untuk memikirkan apa yang tadi ia ucapkan tentang Jodha.
"Sudah saatnya kau memikirkan kebahagiaanmu, Jalal.. Aku yakin Jodha wanita yang sangat tepat untukmu" Gumam Nigar yang saat ini sudah berada dikamarnya.
Sementara itu, Jalal masih termenung didepan jendela kamarnya. Sepertinya ia sedang memikirkan apa yg Nigar ucapkan tadi.
"Aku menyukainya? Apa mungkin?" Tanya Jalal pada dirinya sendiri.
Kemudian ia menempatkan tangannya didada sebelah kirinya.
"Jantung ini berdetak sangat kencang walaupun hanya memikirkannya saja padahal ada banyak wanita yang mencoba masuk dalam hidupku, apa yang terjadi denganku?" gumam Jalal
****
Keesokan paginya...
"Pagi Nigar" Ucap Jalal saat sudah berada di ruang makan.
"Pagi juga Jalal" sahut Nigar.
"Kamu tidak kuliah nig?" tanya Jalal.
"Kuliah , aku masuk jam 9" jawab Nigar
"Yaudah nanti bareng aja sama aku, aku juga sekalian mau ke apartemen aku" jelas Jalal.
"Okee.. Kebetulan mobil aku juga lagi di bengkel" jawab Nigar.
****
Sesampainya di kampus, Nigar dan Jalal melihat Jodha yang ingin masuk kedalam gedung kampus. Jalal segera memarkirkan mobilny sedangkan Nigar sudah lebih dulu menghampiri Jodha.
"Hai Jo." sapa Nigar.
"Hai nig, berangkat sama siapa kamu?" tanya Jodha.
"Tuh sama Jalal." sahut Nigar sambil menunjuk kearah Jalal yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Pagi Jodha" ucap Jalal yang kini sudah berada dihadapan Jodha.
"Pagi juga Jalal" sahut Jodha sambil memberikan senyumannya untuk Jalal.
"Shitt.. senyumannya itu" gerutu Jalal dalam hati.
Melihat Jalal yang belum beranjak pergi juga dari sini, membuat Nigar ingin sekali menggodanya. Ia tau betul mengapa Jalal belum beranjak juga.
"Hey Tuan Jalal yang terhormat bukan kah kau yang bilang tadi pagi bahwa kau ini hampir terlambat dan terlambat ke kantor jika mengantarkanku ke kampus, lalu mengapa sampai detik ini kau masih disini? Kau lupa ini jam berapa?" Ujar Nigar.
"Ah iya.. Aku lupa!! Baiklah ladies, sepertinya aku harus pergi. Kalau begitu aku pamit. Bye Nigar, bye Jodha, see you next time" ucap Jalal sambil berlari meninggalkan Jodha dan Nigar yang sedari tadi menahan tawa.
"Hahahahahahaha..." tawa mereka pun pecah sepeninggal Jalal.
"Ada apa dengan dia? Hari ini keliatan aneh sekali" ucap Jodha masih tertawa ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tere Liye (Demi Kamu)
Romance"Maafkan aku Jalal, aku merahasiakan hal sebesar ini padamu. Aku tau kau terluka tapi aku juga sama terlukanya denganmu" - Jodha "Bagaimana bisa kau menyembunyikan hal sebesar itu dariku? Kau tau? Kau berhasil membuatku jatuh cinta padamu dan Kau ju...