Part 4

2.8K 34 1
                                    

Haii...
Aduh maaf yaa ngaret banget lanjutnya he he :)
Aku lagi sibuk persiapan UN, maklumlah Sudan kelas 3 :)
Maka dari itu aku gak bisa janji untuk ngepostnya on time.
Tapi aku janji cerita ini bakal lanjut terus kok asalkan kalian jangan lupa vomentnya wkwk :D

Makasih buat voment yang udah masuk dipart sebelumnya. Apresiasi kalian membuat aku semangat until lanjut cerita ini ..

Love you muuaaccchhh :*

********

Saat sudah sampai didaratan,mereka kehilangan keseimbangan dan akhirnya...

Bugkhhh...

Jalal pun terjatuh tepat diatas tubuh jodha. Mata mereka bertemu, mata mereka saling memandang dan diantara mereka tidak ada yang berusaha untuk menghentikan hal tersebut .

Hingga pada akhirnya, Jodha tersadar dan sontak mendorong tubuh Jalal kesamping.

"Dasar tukang cari kesempatan dalam kesempitan" sindir Jodha.

"Aku? Mencari kesempatan dalam kesempitan sama kamu? Bahkan aku sama sekali tidak tertarik denganmu!" Sahut Jalal.

"Benarkah? Lalu kenapa tadi tidak langsung bangun?" tanya Jodha.

"Aku memberikan kau kesempatan untuk memandangi wajahku yang tampan ini dari dekat, itu saja" Goda Jalal dengan mengerlingkan sebelah matanya pada Jodha.

"Menyebalkan!!" gerutu Jodha.

****

"Kenapa kita kesini? Ini apartement siapa Jalal? Kau tidak bermaksud menjebak ku kan?" ujar Jodha.

Setelah insiden tadi siang, Jalal meminta Jodha untuk mengantarnya ke Apartement barunya yang baru saja ia beli.

Jalal memang sudah tidak bersama dengan Nigar lagi, ia memiliki keinginannya untuk hidup mandiri disini, ia tidak ingin merepotkan orang lain walaupun sebenarnya orang tua Nigar tidak merasa direpotkan.

"Kau berisik sekali Jodha!!" sahut Jalal
"Kau membuatku takut Jalal dengan diam mu itu" ujar Jodha

Setelah pintu terbuka, Jalal dan Jodha bergegas memasuki Apartement Jalal.

Apartement Jalal memang tidak terlalu besar, namun didalamnya berisi barang-barang mewah dan pastinya juga mahal.

Apartement Jalal hanya berisi satu kamar tidur, satu dapur sekaligus ruang makan dan satu ruang tv.

Dinding di setiap sudut ruangan pun di cat dengan warna-warna maskulin. Ah.. persis seperti kepribadiaanya. batin Jodha.

Jodha tersentak saat sebuah handuk mendarat di kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Jalal pelakunya.

"Sudahlah. Berhenti mengagumi keindahan apartemenku. Lebih baik kau cepat mandi dan berganti pakaian. Aku tidak ingin sepupu ku yang cerewet itu mengomeliku karna membuat sahabatnya sakit" Ucap Jalal

"Baik. Tuan Jalal terhormat!" Balas Jodha.

"Oh ya kau menggunakan kamar mandi yang ada di kamar ku saja" Ujar Jalal.

Jodha bergegas menuju kamar Jalal. Tapi langkah terhenti karna dia mengingat bahwa dirinya tidak membawa baju ganti satupun.

"Bagaimana ini? Aku tidak membawa baju ganti satupun"

"Ya sudah kau memakai pakaian ku yang ada di dalam lemari. Kau tinggal pilih yang menurutmu pantas"

"Apa? Pakaianmu? Apa kau gila?"

"Tidak! Aku tidak mempunyai baju perempuan disini, jadi terserah kau mau memakai atau tidak"

Dengan sangat terpaksa Jodha memasuki kamar Jalal. Dan Jalal memandangi punggung Jodha dengan senyuman lebarnya.

***

"Apa-apaan ini, aku memakai kemejanya yang seperti ini? Ini sungguh gila!!" Gerutu Jodha saat membuka lemari.

Merasa tidak punya pilihan lain Jodha pun masuk ke dalam kamar mandi.


Tere Liye (Demi Kamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang