Setelah terbang mengitari bumi selama beberapa saat bersama Bella sahabatku, akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami, di salah satu tempat bernama Beijing di wilayah Timur. Ku lihat beberapa bangunan besar sebagaimana layaknya kota-kota di dunia.
Karena terlau serius memperhatikan sekitar, aku jadi hampir lupa tujuan kami kesini.
"Rebecca, kita akan kemana sekarang?" tanya Bella dengan wajah bingung sambil tetap memperhatikan gedung-gedung besar di sekitar kami.
"Kita harus mencari tempat yang bernama Changping, lalu kita ke gunung Yanshan untuk mencari makam Kaisar Hongzhi ini." jelasku kepada Bella.
"Tapi kemana kita akan mencarinya? Andai saja kita adalah manusia, kita bisa bertanya kepada mereka yang ada di sekitar kita ini." Benar juga, kita berdua bukan manusia, mana mungkin kita bertanya kepada manusia, dunia kita kan berbeda.
"Di buku itu apa tidak ada informasi yang bisa kita dapatkan? Letak pemakamannya atau paling tidak bentuk makamnya seperti apa." kataku kepada Bella menyuruhnya mencari informasi lain mengenai lokasi pemakaman tersebut.
"Tunggu sebentar, disini terdapat sebuah foto. Coba lihat, Rebecca. Bentuk makamnya seperti ini." Bella menunjukkan sebuah foto dari buku tersebut, tenyata di sekitar makam tersebut terdapat beberapa patung manusia, mungkin patung para kaisar itu.
"Baiklah, kita berpencar. Kau ke arah selatan dan aku ke arah utara, ada ataupun tidak kita harus tetap kembali ke tempat ini. Buku ini biar kau saja yang bawa." jelasku kepada Bella lalu terbang menuju arah utara dan Bella menuju selatan.
Aku terbang lurus kedepan sambil memicingkan mata menyapu seluruh isi kota Beijing, hanya beberapa bangunan gedung yang besar dan tinggi yang kulihat sedari tadi. Hampir saja aku berputus asa sebelum akhirnya kulihat beberapa patung manusia berjejer di kaki sebuah gunung.
Nah, itu dia.
Aku kemudian kembali menuju tempat perjanjianku tadi dengan Bella, namun belum kulihat Bella disini, mungkin masih sibuk mencari makam itu.
"Rebecca!!! Kau menemukannya????" kudengar teriakan Bella dari kejauhan.
"Ya, tempatnya disana, persis seperti gambar yang di buku itu." jawabku sambil menunjuk ke arah utara kemana aku pergi tadi, "Kalau begitu, tunggu apa lagi?"
"Tapi, Rebecca. Aku masih tidak mengerti, Kaisar Hongzhi ini kan orang baik-baik. Maksudku, seperti yang tercatat di buku ini, ia bukan orang yang pendendam apalagi orang jahat, ia bahkan tidak memiliki selir seperti para kaisar yang lainnya, tapi mengapa ia tidak mau menyebrangi jembatan kehidupan?" tanya Bella kepadaku.
Jujur saja, aku pun juga tidak mengerti, karena selama ini, 'target'ku adalah mereka yang dendam, sakit hati, atau mereka yang memang benar-benar jahat yang ingin menggentayangi manusia dengan kejahatan dan kesedihan.
"Entahlah, Bella. Aku juga tidak mengerti. Tapi, seperti kata ayahku dulu, segala hal terjadi karena ada alasannya, pasti ada alasan mengapa Kaisar Hongzhi tidak langsung menyebrangi jembatan kehidupan setelah kematiannya dulu." seketika Bella mengangguk paham.
Tak terasa kami sudah sampai di pemakaman ini, pemakaman Kaisar Dinasti Ming, dimana para kaisar yang pernah berkuasa pada zaman Dinasti Ming ada disini, termasuk Kaisar Hongzhi. Bahkan tidak hanya kaisar, para keturunan raja, permaisuri bahkan selir-selir kaisar di makamkan disini.
"Rebecca, dimana makamnya? Makam kaisar Hongzhi itu." tanya Bella padaku sambil memperhatikan setiap nisan yang ia temui berharap menemukan makam Kaisar Hongzhi yang ia cari.
"Untuk apa kau mencari makamnya? Kau akan menggalinya dan membawa tulang belulangnya ke hadapan para Dewan?" tanyaku sambil menggelengkan kepalaku melihat tingkahnya yang mendatangi makam-makam disini satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebecca: Life After Death
FantasyRebecca, gadis cantik yang berusia 15 tahun-meninggal dunia 2 tahun lalu karena penyakit tumor otak yang dideritanya, kini menjadi seorang malaikat yang ditugaskan untuk menyelamatkan setiap roh yang tidak ingin menyebrangi jembatan kehidupan menuju...