Ni

27 2 0
                                    

Kurasa memang kita tidak berjodoh. Tapi tidak ada yang tau kedepannya, bukan? Walaupun kau mengagumi perempuan lain, aku akan tetap menunggumu.

Tenang saja. Aku akan berhenti jika aku sudah lelah. Tentu saja, bodoh.

Setelah sekian lama kita bersama, hubungan kita tetap sebatas 'teman'. Oh aku sangat berharap lebih. Tapi itu hanya akan menjadi harapan ku yang kesekian kalinya yang tidak akan tewujud, kurasa.

Aku sangat senang bisa dekat denganmu. Aku tidak peduli apa kata mereka yang-entahlah mungkin cemburu. Aku benar-benar tidak peduli.

Semakin lama kurasa kita semakin dekat. Ya, sebagai teman.

Saat kita kumpul bersama di organisasi kita, kita melakukan sebuah permainan. Truth Or Dare.

Kita memulai permainan. Memutar botol untuk menunjuk siapakah yang akan melakukan truth or dare ini. Oh astaga! Kau yang terpilih! Aku sangat senang! Namun aku juga gugup.

Kau memilih truth dan seseorang perempuan bertanya tentang kedekatan kita. Oh tidak rasanya aku ingin mati saat itu juga. Kau menjelaskan kalau kita hanya berteman. Dan kau memiliki perempuan lain. Sakit sekali.

Perempuan lainnya bertanya "Siapakah perempuan tersebut?" aku benar-benar ingin mati saat itu. Kau menyebutkan satu nama. Siapa dia? Aku tidak mengenalnya.

Betapa beruntungnya perempuan itu. Bisa memikat hatimu. Aku hanya dapat tersenyum miris.

Kau memutar botol itu lagi untuk menentukan siapa yang mendapat giliran selanjutnya. Botol itu mengarah kepadaku. Jantungku mulai berpacu. Aku tau apa yang akan mereka tanyakan.

Oh tidak! Aku sangat sedang malas sekali saat itu. Dengan terpaksa memilih truth. Kuharap aku tidak mati kali ini.

DOR!

"Apa alasan kau menyukai dirinya?" ucap perempuan tadi sambil menunjuk dirimu.

Pertanyaan macam apa itu! Menyukai seseorang tidak membutuhkan alasan, bukan? Cmon! Oke aku menjawabnya dengan lancar. Aku hanya menceritakan bagaimana proses menyukaimu. Mungkin hanya aku yang mengerti.

Dan aku bilang bahwa aku tidak menyukaimu lagi. Hahaha tentu saja aku bohong. Bagaimana mungkin aku tidak menyukaimu disaat aku merasa kalau kau selalu mengisi hariku.

Setelah selesai di organisasi tersebut, aku langsung mencari tau nama yang kau sebutkan tadi. Aku bertanya keteman-temanku. Ya, ternyata dia cantik. Pantas saja kau terpikat padanya.

Kurasa aku harus mundur. Tapi aku belum mau mundur. Tapi bagaimana aku tidak mundur kalau sainganku banyak. Entahlah. Jalani saja. Pasti aku akan menemukan jawabannya.

ANYTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang