Dini hari Sakura terbangun, merasakan tubuhnya pegal karena tidak bisa tidur dengan nyaman. Iris emerald-nya terbuka pelan, mengecek keadaan. Dibelakang, Sasuke dan Naruto masih tertidur pulas, sang sopir masih fokus menyetir sambil sesekali bersenandung, sementara Yura terlihat fokus dengan gedgetnya.
"Ohayou Yura, kau tidak tidur?"
"Ah, ohayou Sakura-chan. Tidur kok, hanya terbangun tadi untuk ibadah,"
"Oh begitu. Apa tujuan kita masih jauh Sakura?"
"Sudah dekat, mungkin satu sampai dua jam lagi. Lebih baik kau tidur lagi Sakura-chan, kalau sudah tiba ditempat tujuan akan aku bangunkan,"
"Em baiklah, oyasumi Yura," ujar Sakura yang kembali bersandar, mencari posisi yang nyaman untuk tertidur.
"Oyasumi Sakura,"
.
.
.
.
.
Ketika Sakura terbangun matahari sudah terlihat bersinar. Jam digital didashboard mobil menunjukkan angka tujuh dan lima belas."Tidurmu nyenyak sekali," ujar Sasuke dari belakang.
"Tapi kelihatannya Naruto lebih nyenyak," kata Sakura ketika melihat pemuda bersurai pirang itu masih tertidur (yang anehnya dengan posisi yang terlihat sangat nyaman).
"Yura sedari tadi kau tidak tidur?" tanya Sakura ketika melihat Yura masih asik dengan gedgetnya.
"Aku tidak bisa tidur lagi Sakura, hehe~"
"Maaf nona, apa kita mampir untuk sarapan dulu?" tanya si sopir dengan nada sopan dam tentunya dengan bahasa Indonesia.
"Em, tidak usah pak. Langsung ke tempatnya saja," jawab Yura setelah diam sejenak.
"Baik, non,"
"Baiklah~ Kita akan segera sampai!" sorak Yura riang.
"Kalau begitu, Sasuke bangunkan Naruto!" perintah Sakura.
"Hn,"
.
.
.
.
.
"Astaga Yura~~ Hisashiburi!!" teriak seorang gadis ketika melihat Yura berdiri di depan pagar rumahnya. Rumah sederhana dengan pekarangan yang lumayan luas, terdapat pohon anggur dan sebuah kolam ikan disalah satu sisinya."Lyn!! Hisashiburi!!" balas Yura dengan penuh semangat.
"Kau ini lama sekali, kukira kau tidak jadi kesini," ujar gadis itu.
"Bagaimana bisa aku meninggalkan acara penting ini? Oh ya, apa kami terlambat?"
"Tidak. Waktu kalian pas sekali, malam ini adalah malam pembukaan dan aku sudah pesankan tiket,"
"Ehem~ Yura~~" panggil Sakura pelan, sedikit tidak enak mengganggu reuni dua gadis itu.
"Ah, sumimasen karena melupakan kalian, hehehe. Oh ya, dia Evilyn, sahabatku sejak kecil,"
"Yoo~~ Yoroshiku nee~ Kalian bisa panggil Ilyn saja," sapa Ilyn dengan bahasa Jepang yang lancar.
'Sifatnya mirip Naruto,' batin Sakura dan Sasuke.
"Yoo~ Ilyn! Naruto desu, yoroshiku~"
'Tuhkan mirip,' batin mereka lagi.
"Aku Sakura, salam kenal," ujar Sakura sembari menjabat tangan gadis bersurai hitam panjang itu.
"Sasuke," singkat, padat, jelas.
Sakura melirik pemuda raven disampingnya, menyikut perut Sasuke pelan.
"Apa?" ketus Sasuke.
"Kau ini jangan dingin begitu,Sasuke," tegur gadis musim semi itu.
"Sudah tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan yang setipe dengan dia. Ayo masuk, kalian sudah sarapan?" ketiga remaja itu kompak menggelengkan kepala mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tour de Indonesia
FantasySakura, Sasuke dan Naruto memutuskan untuk berkunjung ke Indonesia saat liburan musim panas. Dibantu teman Sakura sebagai pemandu, ketiga remaja asal Jepang itu mengelilingi Jawa Timur. Mengenal sedikit tentang keindahan Indonesia