Matahari sudah mulai tinggi, tapi hawa dingin masih tetap saja menusuk tulang. Sakura, Sasuke dan Naruto kini masih saja asik berkeliling kawah Bromo walau bau belerang menyengat hidung mereka.
"Kawan-kawan, bagaimana pendapat kalian?" tanya Yura tiba-tiba.
"Keren," ucap Naruto seraya mengacungkan dua jempolnya semangat.
"Aku setuju dengan Naruto. Tak kusangka disini benar-benar indah," imbuh Sakura. Sementara itu Sasuke hanya terdiam. Iris onyxnya menatap lekat gadis yang ada di sampingnya.
"Baiklah, kita kembali ke penginapan. Setelah sarapan kita akan berangkat ke tempat selanjutnya," ujar Yura diikuti anggukan setuju oleh Sakura dan Naruto. Mereka berempat lantas turun melalui tangga yang sama saat mereka naik.
Ketika sampai di bawah, iris Onyx Sasuke tak sengaja melihat seorang anak kecil yang tengah membawa beberapa buket bunga kering. Senyum tipis tiba-tiba muncul di bibirnya, tanpa disadari oleh yang lain. Dengan cepat tangannya menarik lengan Yura, sedikit menyeret gadis itu untuk ikut dengannya.
Yura yang kaget hanya bisa memekik kecil. Naruto yang melihat itu hanya terdiam karena kaget. Sedangkan Sakura? Ups, lihatlah sekarang wajahnya mulai memerah. Entah karena lelah atau...
"Ada apa Uchiha-san?"
"Bantu aku," ucap Sasuke singkat.
"Bantu?" alis Yura berkerut dalam mendengar penuturan pemuda itu. Namun tak lama, kerutan itu menghilang ketika mereka sampai di tempat anak kecil tadi.
"Ah, aku paham sekarang. Apa kau membeli bunga kering?"
"Hn,"
Yura hanya tersenyum saja mendengar jawaban ambigu Sasuke. Perhatiannya beralih pada anak laki-laki dihadapannya.
"Adik, kakak ingin membeli buket milikmu. Berapa harganya?"
"Kakak atau kakak laki-laki ini yang ingin membeli?"
"Kakak laki-laki ini," jawab Yura. "Memang beda ya?"
"Beda, kak," jawab anak itu mantap. Oh ya, Yura paham sekarang. Mungkin harga yang dipatok untuk turis lokal dan turis asing berbeda. Ya, Yura paham benar soal itu. Namun ternyata alasan anak itu melenceng dari perkiraan Yura.
"Jika kakak yang beli, kakak boleh memilih kesukaan kakak. Tapi kalau kakak laki-laki ini yang beli, aku sarankan pilih yang ini," kata si anak sambil memperlihatkan sebuah buket bunga yang sangat manis. Perpaduan warnanya cantik, bunga yang dipakai juga indah.
"Memang kenapa?"
"Karena kelihatannya kakak ini membelikan untuk kakak berambut merah muda yang ada disana. Jadi aku pikir bunga ini yang paling cocok," ucap anak itu dengan polosnya, Yura tersenyum kecil seraya mengusap puncuk kepala anak itu.
"Apa katanya?" tanya Sasuke demgan raut tak sabar.
"Anak ini bilang, kau sebaiknya memilih bunga ini. Karena menurutnya bunga ini yang paling cocok untuk Sakura," iris Sasuke melebar mendengar terjemahan Yura.
'Bagaimana anak ini bisa tahu?' batin Sasuke seraya menatap tak percaya anak dihadapannya. Sang anak hanya tersenyum ceria seakan mengatakan 'apa tebakanku benar kakak?'.
"Hn, aku ambil,"
"Baiklah, kakak ambil yang ini. Berapa?"
"Sstt.. Saku, mereka sedang apa?" bisik Naruto pada gadis disampingnya.
"Kau ternyata sangat pintar Naruto, jelas-jelas mereka sedang membeli sesuatu. Kenapa masih tanya padaku?" amuk Sakura tak jelas asalnya.
"Oi, oi.. kenapa kau marah padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tour de Indonesia
FantasySakura, Sasuke dan Naruto memutuskan untuk berkunjung ke Indonesia saat liburan musim panas. Dibantu teman Sakura sebagai pemandu, ketiga remaja asal Jepang itu mengelilingi Jawa Timur. Mengenal sedikit tentang keindahan Indonesia