Aku masih tidak percaya dia ada disini, Setelah apa yang ia perbuat kepadaku 3 tahun yang lalu.
***
Flashback on"Kamu dimana ido?". Tanyaku lewat sms.
Belasan menit kemudian ia membalas.
"Aku lagi di rumah".
"Loh katanya mau ngajak aku jalan-jalan gimana sih?". Aku mengetik dengan sebalnya.
"Aku gak bisa maaf ya sayang, aku lagi gak enak badan".
"Oh kamu gak enak badan? Yaudah aku kerumah kamu ya, aku bawa martabak".
"Jangan, gak usah deh sayang".
"Loh kenapa? Katanya sakit?".
"Gpp, aku udah mendingan kok".
"Yaudah deh kalo gitu, Cepet sembuh ya sayang".
Aku pun berjalan gontai meninggalkan tempat duduk dipinggir jalan, aku tak tau akan pergi kemana tiba tiba saja kakiku tak bisa kukontrol. Aku ternyata sufah sampai di sebuah taman yang rimbun, dupenuhi banyak pohon dan bunga bunga, aku duduk dimeja taman tepat berhadapan dengan air mancur yang ada ditengah taman ini.
"Ido kok mulai aneh ya sekarang, dikit dikit diajak keluar ada ajaaaaa alasannya". Sesalku dengan menendang sebuah kerikil kecil.
"Eh tapi mungkin ini cuma perasaanku saja".
Sedetik kemudian aku mengedarkan pandangan disekeliling taman, terlihat banyak muda mudi sedang menghabiskam quality timenya bersama pasangan. Lalu pandanganku tertuju pada satu titik sebuah pasangan yang ada didepan air mancur duduk membelakangiku.
"Sebentar, sepertinya aku kenal dengan perawakan itu, dia seperti ido". Tanyaku dalam hati sambil membulatkan mata.
"Eh tapi gak mungkin, dia kan lagi sakit, mirip aja kali, tenang Erlita kamu cuma baper, gak boleh suudzon". Kataku menenangkan diri.
Tiba tiba bagian lain dari hatiku berkata untuk melihat wajah orang berperawakan mirip ido itu, akupun berjalan memutari taman untuk melihata wajah orang itu dari depan, setelah aku sampai aku terkejut bukan main. Aku langsung berlari tak kuperdulikan rumput yang kuinjak.
"Ido!!!! Katanya lagi sakit kok duduk duduk manis disini? Sama cewek lagi, siapa dia?". Mulutku bercerocos, benar memang aku tidak terima diperlajukan seperti ini, rasanyan hatiku sakit bagai ditusuk seribu jarum.
"Eh kamu siapa, tiba tiba datang kesini marah marah ganggu aja orang pacaran, yuk sayang kita pergi jangan dengerin orang gila kaya dia".
"Apa??? Aku Erlita ido!!! Aku pacar kamu!!! Kamu ook tega sih sama aku". Tak terasa buliran hangat itupun turun tak tau malu.
"Kapan kita pernah jadian?? Pacarku cuma Feny aja, aku kenal kamu juga enggak".
"Kamu jahat ido". Tangisku semakin menjadi
Dia pun melenggang pergi dengan pacar yang diakuinya itu. Aku terduduk lesu sambil terus mengucurkan air mata yang tiada hentinya.
"Aku gak percaya dia bisa seperti ini kepadaku, dia jahat!! Ido tak seperti yang aku fikirkan, dia anggap apa aku selama 5 bulan ini, aku akan melupakanmu Ido, pasti itu!!!". Racauku
Flashback off
***
Ingatan itu kembali berputar dalam otakku, nama itu kembali terngiang dalam benakku yang selama ini kucoba untuk menghapusnya, dan dengan seenaknya dia kembali tanpa dosa kedalam hidupku.
"Er, jangan ngelamun tuh ditanya sama pak Arik" Bisik Mey sambil menyenggol tanganku.
Aku masih belum terbangun dari lamunanku sampai suara toa Pak Arik mengagetkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
RomanceKetika cinta yang telah terlupakan tapi tak sepenuhnya terlupakan. ~Winroz~