Diatas adalah sosok penggambaran Lucas.
Hari ini ujian sekolah online di sekolah ku dimulai. Semua siswa dengan wajah cemas memasuki ruangan ketika bel masuk kelas di bunyikan. Ujian sekolah di sekolahku dilakukan bersamaan dengan tingkat dibawahku, semisal kelas 11 SCIENCE A akan duduk dengan anak kelas 10 SCIENCE B dengan urutan absen. Kebetulan aku duduk dengan anak yang bernama Lucas, aku tau dari nametag di baju seragamnya. Aku rasa dia anak basket, seringkali aku lihat dia bermain basket bersama tim sekolah di saat pulang sekolah.
Dia menjulurkan tangan kearahku sambil tersenyum.
"Pagi kak, aku Lucas." Ucapnya dengan sangat manly.
"Eh iya, aku Evan, salam kenal ya."
"Iya salam kenal juga kak Evan." Balasnya dengan akrab
Tak lama kemudian mungkin sekitar 10 menit, guru pengawas datang. Aku tersenyum dan kegirangan dalam hati karna si pengawas ujian kali ini bukan guru yang killer dan bahkan tergolong guru yang baik dan tidak terlalu banyak bicara.
"Baik anak-anak, siapkan laptop kalian dan sambungkan laptop kalian ke jaringan UJIAN ONLINE 1 ya. Kalau ada yang bermasalah silahkan angkat tangan." Guru itu menjelaskan
"Baik buuuu" jawab anak-anak dikelas kompak
Aku segera menghidupkan laptoku dan mencoba menghubungkan ke jaringan yang tadi di sebut guru pengawas. Tapi tiba-tiba laptopku freeze dan tidak bisa dioperasikan. Aku kebingungan setengah mati, aku malu untuk bilang kepada guru pengawas bahwa laptopku bermasalah. Lucas yang saat itu mengetahui aku sedikit bingung mulai bertanya.
"Kenapa laptopnya kak?"
"Er, ini lap-"
Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, Lucas langsung mengangkat tangan sambil memanggil guru pengawas. Guru itu akhirnya menghampiri Lucas dan menanyakan ada apa. Lucas langsung menjelaskan bahwa laptopku bermasalah. Disini aku sebagai senior sedikit malu karena dibantu oleh junior dalam hal kecil seperti ini. Guru itu lalu mengotak-atik laptopku lalu tak lama laptopku sudah siap untuk digunakan untuk mengerjakan ujian. Ujian pun dimulai saat guru meminta anak-anak mengklik tombol mulai dilayar laptop masing-masing.
Satu jam setengah berlalu. Ujian hari itu selesai, semua murid berhamburan keluar ketika bel dibunyikan. Aku dan Lucas masih diruangan karna dia masih sibuk membereskan peralatan ujiannya, begitu juga denganku. Suasana dikelas hening. Aku mencoba membuka obrolan diantara kami.
"Luc, makasih ya tadi udah bantu"
"Bantu apa ya kak?" jawabnya entah pura-pura tidak tahu atau memang tidak tahu.
"Yang tadi waktu laptopku freeze" timpalku.
"Ohh, kan tadi aku gak bantu apa apa kak, Cuma manggil guru aja kan"
"Ya sama aja bantuin itu namanya. Udah besok abis ujian jangan langsung pulang, aku traktir bakso di kantin" ajakku.
"Hahaha serius kak? Wah makasih lo!" balasnya dengan tawa renyahnya yang khas
"Oke sampai ketemu besok"
Aku lalu pergi meninggalkannya karna aku sudah membereskan semua peralatan ujianku. Kemudian aku berjalan ke area parkir dan mendapati supirku, pak Tejo, melambai-lambai memanggilku. Aku pun menghampirinya lalu masuk ke mobil.
Xxx
Kriiiinngggg!!!
Anak-anak berhamburan keluar dengan wajah yang bermacam-macam, ada yang senang karena bisa mengerjakan soal ujian dengan mudahnya, ada yang kecewa karena kurang belajar, bahkan ada yang nangis karna tidak bisa mengerjakan soal satu pun. Kulihat Lucas keluar dari kelas. Akupun menghampirinya dan mengajaknya ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tak) Selamanya(?)
General FictionTak selamanya kisah cinta berakhir indah. Iya, apalagi kisah cinta antara dua laki-laki yang sedang dalam perjalanan mencari jati dirinya. Dalam cerita satu ini, saya coba hadirkan kisah cinta antara Lucas Eldric dengan Evan Collins yang rumit, dan...