OUR NEW STORY!

24 2 2
                                    

Gue menyeka keringat gue. Acara berlangsung seru walaupun ada 'sedikit' masalah tadi.

"Ave" seseorang menepuk pundak gue. Gue berjengit melihat nash duduk di sebelah gue.

"Gue tau masalah lo sama cameron" kata nash pelan. Gue menengok nash dan dia senyum

"Udah masa lalu lagian" jawab gue

"Bukan masalah masa lalu ave, lo duh, gimana ya. Pokoknya feeling gue gaenak" kata nash yang membuat gue agak takut/?

"Cam punya rencana apa?" tanya gue. Nash menggeleng. "Dia cukup tertutup sama gue, dia pernah pulang ke apartmen kita dalam keadaan mabuk dan secara gasadar dia cerita ke gue"

Gue diem.

"Tapi selama gue kenal dia, dia gapernah punya niat jahat sama siapapun. Cam orangnya selow kok, dia nyantai tapi kalo lagi marah ya gitu" jelas nash.

"Gue ga nuduh cam punya niat jahat ke gue. Gue cuma takut aja"

"Hahaha, okay gue ngerti. By the way, si tori oke juga buat gue ajak dansa" kata nash. Wow, did nash grier talk about his crush to me?

"Ntah, dia dingin kaya es batu" jawab gue.

"Ah itu gampang. dia es, gue api. Ya gak"

Gue ketawa tapi nash engga. "Lo ambisius banget buat deketin tori. You like her 'eh?" tanya gue.

Nash mengendikan bahunya. "Engga sih, artis gabikin sensasi kan aneh aja" kata dia sok sokan.

"Gaya lo"

"Brisik lo"

"Asik ya disini" gue sama nash langsung nengok ke kanan. Cameron.

Gue lalu mengalihkan pandangan saat cam gabung di sebelah kanan gue. Bukannya gue gasuka dia jbjb disini. Tapi rasanya gaenak aja apalagi gue sempet mempermalukan dia di stage tadi.

Hening. Gue masih mengingat kejadian tadi.

/
"Averyn, pernah punya pengalaman ngebully orang?"

Mati gue.

Cam menatap gue tajam. Like used to.

Gue berdeham "pernah tapi gue gamaksud buat bully dia"

"Lo bohong"

"Gue jujur, lo nya aja gaterima"

"Alesan lo"

"Everything start for reasons"

"Tampang lo nunjukin kalo lo pantes di perlakuain sebagai ratu"

"Wow pujian atau sindiran?"

"Tapi ratu gaakan menilai fisik seseorang. Terlebih orang itu memuja dia"

"Omong kosong apa lagi sih cam"

Ruangan tiba tiba hening lalu cam terkekeh.

"Lo lucu juga ya" katanya

"Gue cuma nanya lo pernah bully orang tapi jadinya berbelit kaya gini" ucap cam lagi

"Lo yang mancing gue"

Cam menaruh jari telunjuknya di bibir gue. Setelah itu ruangan mulai krasak krusuk. Banyak yang menjerit tapi ditahan.

"Terima kasih udah jawab pertanyaan gue. Averyn"

"Gay" desis gue dan ngebuat satu ruangan nyorakin gue. Cam menatap gue tajam.

"I'm not a GAY!" katanya lalu berlalu pergi ke backstage. Semua lalu mendesah kecewa dan mulai marah marah ke gue.

TFF : CAMZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang