Chapter 4

320 14 3
                                    

Sore itu di hutan belakang kediaman Yamazaki, terlihat Yuki tengah berlatih bela diri dengan seorang pemuda yang terlihat lebih tua beberapa tahun darinya. Sedangkan tak jauh dari tempat mereka, terlihat Haru berlatih menggunakan kekuatan vampirenya bersama seorang pria paruh baya.

"Haru, pertahankan konsentrasimu! Pusatkan seranganmu ke satu titik!" Ucap pria itu dengan tegas karena serangan yang dilakukan oleh Haru meleset dari target yang ditentukan.

"Hn, baiklah Kaito-ji." Jawab Haru dengan malas sambil kembali berkonsentrasi memfokuskan serangannya pada target.

Namun, belum sempat Haru melancarkan serangannya. Tiba-tiba muncul seseorang dari tengah hutan dengan keadaan luka parah dan wajah yang pucat. Melihat itu, dengan sigap pria yang dipanggil Kaito oleh Haru dan pemuda yang berlatih bersama Yuki berdiri dihadapan Haru -seperti membentengi Haru- menghalangi seorang pria yang muncul dari tengah hutan tadi.

"Siapa kau? Ada urusan apa kau kemari?" Tanya Kaito dengan tatapan dingin yang menusuk. Sedangkan Yuki dan Haru yang melihat hal itu hanya menatap bingung pada pria dihadapan mereka.

Pria itu mendongak menatap mereka, memperlihatkan wajah putih pucatnya serta mata semerah darah dan taring yang memanjang. Ya, ia adalah vampire.

"Kalian.. Dia akan datang saat salju mencair dan melebur bersamaan dengan musim semi.. Bersiaplah menghadapinya.. Karena dia akan mengambil..."

"Siapa yang kau maksud?" Tanya Kaito memotong perkataan pria itu. Namun pria itu tak sempat menjawabnya karena kini tubuhnya terbakar tiba-tiba.

Melihat hal itu, Kaito langsung menyuruh Yuki dan Haru masuk ke dalam rumah. Kemudian ia dan pemuda yang tadi berlatih bersama Yuki bergegas pergi ke ruang rapat bawah tanah menemui Arashi -ayah Yuki- dan beberapa dewan Vampire Hunter untuk menyampaikan kabar terbaru itu.

~Yuki POV~

Saat ini aku tengah berada di dalam kamarku sambil berbaring menatap langit-langit kamarku. Tapi aku tidak benar-benar menatap langit-langit kamar. Pandanganku kosong, pikiranku masih melayang, memutar kembali kejadian beberapa saat lalu di hutan belakang rumahku saat berlatih dengan Ru-chan, Kaito-ji dan Kimura-san.

Aku penasaran dengan pesan yang disampaikan vampire tak sempurna itu. Ya, maksudku orang tadi adalah manusia yang dirubah menjadi vampire, namun perubahannya tersebut tak sempurna. Etto? Kenapa aku malah menjelaskan tentang vampire itu?? Intinya, aku penasaran tentang siapa "dia" dan siapa yang menjadi incarannya.

Hufft.. Semakin ku pikirkan semakin rumit saja. Tapi, bila dugaanku tak salah, yang diincar oleh "dia" adalah Ru-chan. Tapi siapa "dia"? Mengapa "dia" mengincar Ru-chan? Setahuku, Ru-chan adalah vampire kelas C kan? Dia bukan seorang Purebloods, ras terkuat dari vampire.

Selain itu, mengapa "dia" harus menunggu salju mencair? Tidak mungkin "dia" membutuhkan waktu yang lama untuk menangkap Ru-chan bukan? Meskipun harus berhadapan dengan kami para Vampire Hunter, bukan hal sulit untuk menangkap Ru-chan mengingat "dia" dapat membuat kerusuhan yang menyebabkan kedua orang tuaku panik. Lalu apa yang "dia" tunggu sebenarnya?

Aku terus mencoba memikirkan kemungkinan terhadap apa yang "dia" tunggu sebelum melakukan penyerangan hingga tanpa sadar aku tertidur karena kelelahan berpikir.

oOoOoOoOo

Sinar matahari menyeruak masuk dari jendela yang kordennya tak tertutup membuatku terbangun dari tidurku.

"Hoaamm.. Sial, ternyata sudah pagi! Jam berapa ini?" Umpatku sambil mengusap wajahku dan melihat jam kecil di atas nakas di samping tempat tidurku yang membuat mataku membulat ketika membaca angka yang tertera pada jam digital itu.

My Lovely Cool VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang