Part 7

12.4K 169 0
                                    

Sisa minggu merangkak seperti kura-kura dimana Sam baru akan pulang tiga hari lagi. aktifitasnya di luar kota di jadwalkan selama satu minggu. Suasana di firma membosankan seperti biasa sehingga lusi rasanya ingin kabur saja dari sana. untung hari ini akan ada acara direksi sehingga para staff di liburkan.

"Lus, dapatkah kita bicara?" kinar datang entah dari mana dan sudah menarik kursi dari meja rias lusi ke dekat ranjang.

"Kau membuatku takut." Lusi melipat kaku nya dan menghadap kinar.

"Sejauh mana hubungan kalian?" kinar memulai tanpa basa-basi.

"Hubungan apa?"

"Oh, kau ingin melakukan permainan ini?" kinar terlihat tidak sabar. Lusi mempermainkan kuku nya yang baru saja di manicure tadi siang. Jarang sekali ia bisa memilikli kuku yang cantik dan berwarna seperti ini. serang pengacara entahlah memiliki peraturan tidak boleh memakai dan memiliki apapun yang berbau seksi, sepertinya.

"Baik." Lusi mengangkat tangan tanda menyerah. "Kami masih seperti biasa dan baik-baik saja." ia melemparkan kinar tatapan 'serius, aku tidak bercanda dan jangan khawatir'.

"Masih seks tanpa ikatan?" desak kinar.

"Uh-uh, dan kau bisa mengatakannya friend with benefit. Seks tanpa ikatan agak sedikit kasar."

"Jangan sampai kau menyesal Lus." Kinar menggeleng kemudian melanjutkan. "Kau sudah terlalu banyak melibatkan hatimu di sini."

"Aku tidak akan tersakiti dan asal kau tahu, aku tidak menempatkan secuil hati ku pun di sini." Kilah lusi.

"Oh, jangan membohongi dirimu." Kinar mengunci tatapan lusi, "Kau mulai memiliki perasaan lebih untuknya."

"Aku tidak menyukainya seperti itu." lusi nyaris berteriak.

"Aku mendengar kau terkikik di kamar mandi tengah malam kemarin, dan aku mendengar suara berbahasa Inggris dan pasti itu dia kan?" Lusi berkedip tak percaya.

"Jadi karena aku melakukan video call dengan dia kau mengatakan aku mencintainya?"

"Kau tidak pernah seperti itu sebelumnya." Kinar memasang wajah yang keras. "Dan kau selalu menunggu sesuatu di handphone mu beberapa hari ini selama Sam di luar kota." Lusi terhenyak dan mendapatkan sedikit pendapat yang mendekati fakta dari kalimat kinar. "Aku hanya tidak ingin kau terluka Lus." Tambah kinar menyadari wajah lusi mematung.

Lusi menatap kinar berkaca-kaca. Apakah ia mencintai Sam?

"Aku hanya ingin kau bahagia." Bisik kinar kemudian memeluk lusi.

"Apakah aku tidak akan bahagia bersama Sam?" Tanya lusi, air matanya mulai mengalir pelan.

"Hubungan dengan seorang douchenozzle seperti Sam bisa di ibaratkan menaiki roler coaster. Perutmu akan bergolak dan kau bisa muntah jika salah-salah. Tidak bisa kah ku mencari yang cenderung stabil seperti menaiki kuda yang berputar searah jarum jam itu?" lusi tak kuat menahan tawa mendengar pengibaratan kinar.

"Menangis sambil tertawa." Goda kinar, kemudian keduanya sama-sama tertawa.

"Aku berjanji akan menjaga perasaanku sebatas seks." Lusi meyakinkan kinar yang masih menatapnya khawatir. "Ingat," ia melambaikan tangannya di depan kinar. "Aku juga douchenozzle." Kinar tak bisa menahan untuk tidak memukul kecil tangan lusi.


Douchenozzle= orang yang suka seks bebas


TBC.  .

hope you enjoy the reading guys!!

love you<3

hug and kisses oxoxoxo

Vita aka Miss Marshmallow


One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang