Part 11

9.6K 174 4
                                    

to: meryazwita dan asgedyen^^

hmm,, mau ngelakuin aktivitas lain, eh iget kamu. lol

kamu adalah orang yang setiap cerita ini terbit langsung baca dan vote dalam waktu singkat.

terimakasih. aku khusus bikin lanjutan dikit buat nambah bacaan part sebelumnya yang dikit banget^^ semoga cukup yak, tambah yang ini.. he he

buat pembaca lain juga thanks ya..baik yang nggak vote juga makasih udah baca. di baca doang udah seneng kok, tapi lebih seneng di vote ato coment, jadinya tau gimana tanggepan kalian ^^

hope you enjoy the reading:)

Love, hug and kisses <3oxoxoxox

Lusi mengigit bibir mendengar ucapannya yang berkebalikan 180 derajat dari fakta yang terjadi.

Dan Sam. Dia seketika seperti jatuh dari lantai sepuluh, di tabrak becak, di injak kuda dan kemudian mendapat hantaman barbell 50 kg. dia merasa seperti bajingan. Seharusnya dia lebih memperhatikan wanita itu. dia memang bisa mendapatkan wanita manapun dengan sentikan jari, tapi Lusi? Dia berbeda. Wanita liar namun kadang bersemu merah di bawah tatapannya itu benar-benar berbeda. Satu-satunya wanita yang tidak merepotkannya namun selalu memuasakannya. Wanita kiriman dewa yang Sam pikir dapat di milikinya untuk waktu tak terbatas.

"Lus, dapatkah kita berunding tentang masalah ini? maafkan aku karena kurangnya kenikmatan yang kau dapatkan. Aku bersumpah demi apapun aku akan membuatmu senyaman dan sepuas mungkin setelah ini. tidak bisakah kau memikirkan keputusan ini sekali lagi? tidak bisakah kita menjalani hubungan ini lebih lama lagi?"

Sam sangat ingin mengucapkan itu, namun entah kenapa dia menjadi pengecut sekarang.

Alih-alih rentetan kalimat bersahabat itu, dia malah mengucapkan kalimat yang demi langit dan bumi sangat ia kutuk bagaimana bisa keluar dari mulutnya.

"Aku juga sudah lama ingin mengakhiri ini." dammit!

"Ha. . ha. . ha. . Benarkah?" muncul kekecewaan yang teramat besar di wajah asia itu, lalu secepat munculnya, secepat itu pula ekspresinya hilang. Sam bahkan tidak yakin ada ekspresi semacam itu di sana. itu pasti semacam imajinasi dari perasaan cengeng yang entah sejak kapan Sam miliki. "Baguslah. Aku pikir kita benar-benar harus mengakhirinya sekarang. Seks kita hanya seks kosong dan benar-benar mengerikan. kau tau, seperti menaiki roller coaster. Mengaduk-aduk perutmu dan membuatmu ingin muntah. Ha ha" lanjut lusi. Ia benar-benar tidak tahu bagaimana dia bisa mengatakan itu. tapi Sam yang mengatakan ingin mengakhiri itu sejak lama membuat lusi benar-benar sakit hati. Seandainya dia bukan pengacara yang professional dan tahan terhadap tekanan, mungkin sekarnag dia sudah menangis tersedu-sedu dengan fakta mengerikan itu.

Fakta mengerikan bahwa Sam sudah lama ingin mengakhiri itu sedangkan Lusi ingin itu berakhir di balik papan (peti mati).

"Roller coaster?" ha ha. Sam tertawa miris. "Kau lebih suka odong-odong pasti ya?" dia benar-benar menyumpahi diri sendiri melihat ekspresi terkejut Lusi mendengar betapa sinisnya ucapan Sam.

"Ya." Jawab Lusi. Ia juga tertawa miris. "Setidaknya aku akan aman di odong-odong."

"Teruslah aman dan membosankan." Balas Sam. "Please teruslah begitu agar tak ada yang menghiraukanmu dan kau akan kembali kepadaku." Lanjtnya dalam hati.

"Baik. Aku akan terus aman dan membosankan. Baik." Lusi mengangguk-angguk tidak percaya.

Setelah semua ini. setelah semua yang ia lalui bersama pria itu, pria itu malah menganggapnya membosankan?

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang