Hojo Asagiri

6 0 0
                                    


HOJO/KAMIYA ASAGIRI (北條/神谷 朝霧)

30 Maret 1971 (30 Juni 1971) - (1 September 1986)


***

"It gives me strength to have somebody to fight for;
I can never fight for myself, but, for others, I can kill."
***

Sekarat.

Dia tahu kehidupannya akan segera berakhir. Detik waktu akan berhenti hanya tinggal menunggu kapan jantung yang berdetak perlahan mulai melambat lalu terhenti sebagaimana mestinya. Tubuh gadis jangkung cacat mengangkat kepalanya congkak, memandang betapa rendahnya kedua gadis di hadapannya termasuk mereka yang melindungi darah campuran untuk membawanya menang. Lupa bahwa gadis Chazawa bukan bagian dari Asia Timur Raya tidak peduli siapa yang salah, membela dengan cara apapun hingga simpatik, mereka akan tetap dianggap penghianat. Para penghianat hingga keturunannya akan terus dihujat, dihina, dipandang rendah jauh lebih rendah dari pada sampah yang membusuk di pinggir jalan.

Sekujur tubuhnya mulai mendingin, darah terus mengalir keluar dari luka-luka ditubuh, napas yang mulai melambat tidak membuatnya takut pada kematian. Hojo Asagiri pernah hampir mendekati kematian, diberi kesempatan untuk hidup menunggu kapan waktunya datang untuk menunggu karma. Kaki kanannya masih mampu menopang tubuh yang dipenuhi bau anyir, mengabaikan rasa sakit yang menjalar kesuluruh tubuh tanpa peduli ujung jemarinya bergetar menahan dingin. Sayangnya kesempatannya untuk bertahan hingga matahari esok pagi sekedar harapan palsu semata. Laras panjang yang terangkat sebelum membidik kedua gadis terjatuh menyisahkan suara bising peluru yang menghujam dada kiri. Menembus tubuh, pupilnya membesar sesaat, wajah yang jarang tersenyum itu kini menatap Chazawa dan Kyogoku.

"Selamat, bahkan bila salah satu di antara kalian hidup. Derajatmu jauh lebih rendah dari sekumpulan sampah busuk di luar sana." terjatuh, kedua lutut menghantam lantai keramik kotor. "Terutama kau Chazawa, aroma busuk itu tidak akan pernah meninggikan derajatmu di mata Asia Timur Raya." kesombongan dari Hojo Asagiri tidak akan pernah hilang sekalipun mati di tangan penghianat semacam Kyogoku Rin atau mahkluk seperti Chazawa Lyra.

"Sampah tetap saja sampah."

Tidak ada tawa yang terpatri di wajah Hojo Asagiri selain keangkuhan.

Dan tubuh gadis cacat yang telah kehilangan daya sempat melihat Honoka Tsubasa dari kejauhan, membiarkan angin membawa bisikan kecil tanpa suara pada sang adam sebelum tubuh beradu dengan tanah. (Anata ni mitsumerareru to, watashi wa ugokenaku naru.) Kalimat yang jelas-jelas akan diabaikan oleh pemuda Honoka dan rahasia akan hal yang tidak diketahui siapa pun dibawa hingga mati.

Tubuh gadis cacat beradu dengan tanah, pandangannya mulai memudar, suara tembakan terdengar lamat-lamat, hanya menyisahkan bayangan kecil bagaikan film rusak yang tidak akan mampu diperbaiki lagi. Higashide Haruna dan Hongo Atsushi yang tidak pernah terpikir betapa berarti kedua orang itu bagi Hojo Asagiri, terutama gadis mungil yang telah dia kecewakan dan dengan mudah telah dia khianati kepercayaan yang diberikan. Bayangan pemuda berkacamata yang terpojok oleh anak-anak nakal, rahasia kecil dari Matsuyama Kudo yang masih tersimpan rapi dan janji berada di samping sang adam hanya tinggal janji yang tidak mampu terpenuhi.

(Tatta hitokoto tsutaetai, arigatou.)

Last Time (Game Over)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang