When I Meet You 'again'

1: kenapa begitu?

Selamat siang London dan selamat malam Indonesia. Aku akan merindukanmu. Aku menarik nafas dalam-dalam untuk menjernihkan fikiranku, karena saat dipesawat aku selalu khawatir kalau aku akan terlantar disini atau tidak terbiasa hidup disini.

Sebenernya aku ini keturunan London karena kedua orang tuaku asli London, tapi karena saat mengandugku ayah pindah kerja ke Indonesia, makanya aku selalu tinggal di Indonesia selama 23 tahun ini.
Disini aku tidak ada keluarga, karena Opa dan Oma juga sudah ikut pindah ke Indonesia.

...

Aku sibuk mencari seseorang yang kemungkinan untuk menjemputku dari pihak Universitas disini. Karena sebelumnya aku pendapatkan pesan, kalau akan dijemput dibandara dari pihak universitas.

Dan nihil.. mungkin belum sampai, lebih baik aku menunggu saja sambil mencari wifi dan menghubungi keluargaku.

Yes dapat wifi lumayan untuk Line papah.
"Malem pah, aku sudah sampai diLondon. Sekarang aku sedang menunggu pihak univ menjemputku. Aku akan merindukan kalian semua, dan aku baik-baik saja disini, oia kalo aku belum bales berarti aku udah dijalan keasrama. Kan aku pakai wifi hehehe"

Tak lama orang yang kutunggu datang, menurutku sih dia yang menjemputku, atau hanya sekedar bertanya. Yah semoga saja benar dia.

"hai, apa anda berasal dari Indonesia? apakah nama anda Ariana?" tanya seorang laki-laki yang memgang sebuah foto, yg aku fikir itu adalah fotoku.

"ya aku dari Indonesia, dan apakah anda yg akan mengantarku ke tempat kuliah? dan ini paspor ku, jika kau tidak percaya".

"saya percaya dan saya yang akan mengantarkan nona, tapi tidak ketempat kuliah. saya akan mengantarkan nona ketempat tuan saya terlebih dahulu. dia yang membiayai kehidupan anda dan sekolah disini, dan ia ingin bertemu dengan nona. mari silahkan ikut saya" jelas laki-laki itu.

Kenapa begitu, duh aku takut ditipu. Tapi semoga saja dia orang baik.

....

"Dimana tempat tuanmu itu? Dan kenapa dia yang membiayai sekolahku bukankah itu urusan aku? Aku tidak mengerti. Dan kenapa dia ingin bertemu denganku? Oia jangan panggil aku nona panggil saja aku Riana"

Laki-laki itu mengabaikan semua pertanyaanku.
"Sudah sampai nona, dan kau bisa menanyakan itu semua kepadanya. Karena aku hanya mengikuti perintah"

" hei panggil aku Riana, jangan nona aku tidak suka. Dan diamana ruangan dia? Bisakah kau mengantarku"

Laki-laki itu hanya mengangguk dan mengisyaratkan ku untuk mengikutinya.

Kantornya sangat besar dan mewah, semua orang menatapku aneh dan ada juga yang tersenyum.

Gimana? Hehe maafkan kalo ngga jelas. Cerita pertama soalnya, mohon krtitik dan sarannya :)

*Karakteristik Ariana itu :
- baik
-usil
-sensitif (sedikit)
-pinter
-heboh
-kalau lagi ngga fokus atau panik mendadak lama mikir