Aku masuk kekamarku, ya selama aku masih sekolah disini. Tenang hanya 2 tahun. Hah?! 2 tahunn itu lamaa banget huaahh mau pulang.
Sudahlah semoga cowo itu hanya sedang stres pekerjaan. Mending mandi deh biar tenang dan biar cepat makan aku lapar.
...Karena ini masih siang aku keluar kamar dengan menggunakan kaos putih dengan gambar mahkota dan celana jeans hitam ini. Aku lapar, aku belum hafal seluk beluk rumah ini. Kalau keruangannya, aku sendiri tidak tahu dimana ruangannya, dan ruang makan aku juga tidak tahu.
Lalu ada seorang asisten wanita datang menghampiriku.
"Maaf nona, apakah anda mencari Tuan Andre? Jika iya di ada diruang kerjanya. Didalam kamarnya nona""Tidak aku hanya lapar, dan jangan panggil aku nona, panggil aku Riana dan apakah ada makanan di ruang makan?"
"Maaf nona aku tidak bisa, karena itu tidak sopan. Dan diruang makan belum disediakan makanan nona karena biasanya Tuan Andre tidak dirumah, jadi hanya makan malam yang kami sediakan. Permisi nona"
Hah rumah semewah ini pelit sekali tidak menyediakan makanan, asisten yang tidak profesional atau ini memang Andre yang menyuruh.
Yasudah aku akan ganggu dia, suruh siapa tidak ada makanan.Toktok
Tidak ada jawaban yasudah aku buka saja pintu kamar ini. Tidak sopan sih tapi aku sudah lapar. Sepi sekali, dimana ya ruangannya. Oh itu dia luas sekali kamarnya ya bisa buat main bola ini.
Yap benar dia sedang sibuk dengan laptop dan tabletnya."Permisi Tuan Andre, aku mengganggumu karena aku kelaparan sekarang dan dirumah sebesar ini tidak ada makanan yang bisa aku makan. Sungguh menyedihkan" aku menyindirnya. Dan kalau kalian fikir aku seperti sudah akrab dengannya, yap anda benar readers. Karena entah kenapa aku merasa pernah kenal dia lama, udah gitu aja.
"Oh hai sayang, kau lapar? Aku akan siap-siap dulu tunggulah dibawah 5 menit. Kita kan makan di restaurant"
Jawab Andereas dengan santainya.Yasudahlah untuk soal makanan aku turuti apa katanya daripada kelaperan.
Tak perlu menunggu lama Andre datang dengan kaos putih bergambarkan bangunan London dan celana jeans biru tuanya itu, yang semakin membuat dia tampan dan berhasil membuat aku tidak berkedip.
"Hey sayang, sudah puaskah kau mengagumiku? Sampai kau tidak berkedip. Memang aku ini tampan"
Tuhkan pede banget sial. Aku malah bertingkah bodoh seperti ini.
"Hih tambah sikap barumu pede. Hih geer banget lagi. Jangan panggil aku sayang lagi. Aku bukan kekasihmu Tuan Andre" dia memegang tanganku dan membalikkan tubuhku supaya menghadap kedia karena tadi aku jalan duluan dan menghiraukannya.
Dia mengambil nafas panjang dan berkata dengan sedikit gugup namun pasti "Kalau begitu, mau kah kamu menjadi kekasihku, walaupun secara tidak langsung aku ini masihbkekasihmu, tapi mau kah sayang?" Dia menatap mataku tajam.
Apa dia serius kan aku baru kenal beberapa jam hah ini lagi kenapa malah degdegan setiap dia memegang tanganku dan bertatapan seperti ini. Pliss deh jangan baper Na siapa tau dia bercanda."Ha ha bercandanya tidak lucu Tuan Andreas. Lepaskan tanganku dan cepat aku sudah lapar"
Bukannya melepasnya dia malah memeluku dan berbisik
"Aku akan menunggumu, aku tidak sebercanda itu sayang"Sial makin dagdigdug aja hati gue huftt tenang-tenang dan tenang. Dia melepaskan pelukannya dan masuk mobil tapi aku masih mematung disini, speerti orang bodoh.
"Ayo masuklah jangan bengong saja disitu tadi katanya laper"
....
Saat dimobil aku terus diam dan berfikir, apa yang dia katakan itu benar apa adanya atau hanya gurauan biar aku geer
Haaahh dasar cowo gilaa....
Cie dia mulai baper rupanya..
Yang di foto itu sebagai Ariana yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You 'again'
Romance"malem pah, aku sudah sampai diLondon, sekarang aku lagi menunggu pihak univ menjemputku. aku akan merindukan kalian semua" "hai, apa anda berasal dari Indonesia? apakah nama anda Ariana?" tanya seorang laki-laki yang memgang sebuah foto, yg aku fik...