ONE

300 46 43
                                    

taylor swift - new romantics

▪️ ▪️


Niall dan Valerine kini berada di lift yang akan membawa keduanya menuju unit apartemen milik Valerine. Suasana masih terasa canggung karena hanya ada mereka berdua di lift ini. Niall memilih untuk diam dengan masker dan topi yang masih menyertainya. Valerine melirik pria di sampingnya dan masih mencoba untuk mencerna semua ini.

Niall Horan? Akan menginap di apartemennya? Sungguh, siapa pula yang akan menganggap ini hal nyata kendati ini benar-benar terjadi. Valerine masih bingung juga dengan dirinya yang malah berbohong dan berpura-pura tidak mengenal lelaki berambut blonde tersebut. Ia menimang-nimang akan memberitahu yang sebenarnya pada Niall bahwa ia adalah Directioner.

Akhirnya kini keduanya sampai di unit Valerine, Niall memilih untuk duduk di sofa karena ia terlihat lelah dengan peluh di dahinya. Valerine sedikit tertegun, masih tidak bisa mempercayai kini idolanya sedang duduk di sofanya. Ini semua terlalu tidak mungkin.

“Apa yang kau lihat?”

Pertanyaan itu membuyarkan lamunan Valerine. Dirinya mengerjap dan menggeleng, ia berlalu menuju dapur untuk membawakan air mineral. Lalu kembali duduk dan memberi air tersebut untuk Niall.

“Terima kasih,” ujar Niall.

Valerine mengangguk. Ia memutuskan untuk memberitahu Niall bahwa ia terlalu terkejut sehingga membohonginya. Ini merupakan keberuntungan untuk dirinya. Bahkan dari tadi ia menahan dirinya untuk tidak menjerit.

“Aku—”

“Valerine, aku sangat beruntung bertemu denganmu. Entah kenapa ini mengherankan karena kau tidak tahu apapun mengenai diriku. Tapi tak masalah, akan lebih sulit jika kau merupakan seorang Directioner,” ucap Niall dengan kekehan.

Gadis itu tertegun. Ia kini berada diambang kebingungan tingkat tinggi. Apa yang harus dirinya lakukan? Apa yang sebenarnya terjadi? Haruskah ia berbohong saja? Lagipula Niall hanya semalam berada di sini, bukan?

“Valerine?”

Ia kembali mengerjap ketika Niall memanggilnya. Niall mengernyit bingung karena sejak tadi, Valerine terlalu banyak diam. Ia menghela napas, mungkin gadis ini memang pendiam. Apa boleh buat?

“Ah iya, tidak apa-apa, Niall. Kau bisa menginap di sini malam ini. Tapi, maaf, aku tidak ada kamar lagi untukmu,” jawab Valerine. “Tak masalah jika kau tidur di sini?”

Niall mengangguk, tentunya tidak masalah baginya untuk tidur di ruang tamu. Mendapatkan tumpangan untuk malam ini saja sudah membuatnya bersyukur. Setidaknya dia harus menyiapkan energi untuk besok. Badannya terlalu remuk hari ini.

“Baiklah, akan kubawakan selimut dan bantal untukmu,” ujar Valerine seraya bangkit dari duduknya. “Oh, satu lagi, jika kau butuh sesuatu ketuk saja pintu kamarku, tapi jangan pernah masuk ke kamarku, ya?”

Lelaki itu mengernyit dan sedikit tersinggung. Tentu saja ia tidak akan memasuki kamar Valerine. Ia masih punya tata krama dan cukup tahu diri bahwa ia hanya menumpang. Ada-ada saja, kenapa pula Valerine melarang hal yang seharusnya tidak usah diucapkan?

▪️ ▪️

Ini terlalu mengejutkan. Valerine masih memikirkan kejadian malam ini dengan menatap langit-langit kamarnya. Ia menghela napas, melirik dinding kamarnya yang dipenuhi poster-poster One Direction. Ini memalukan. Bagaimana jika Niall tahu ini? Pasti Niall akan kesal karena dirinya berbohong.

Juga, Niall terlihat bersyukur karena Valerine bukan Directioner. Ini semakin memusingkan. Valerine benar-benar tidak tahu harus melakukan apa.

“Kenapa ini menjadi sulit sih? Apa susahnya aku mengatakan yang sejujurnya pada Niall? Bodoh, Valerine, bodoh!” gerutu Valerine lebih kepada dirinya sendiri.

Ia tidak bisa tidur dan masih memikirkan pria berambut pirang yang kini tidur di sofa ruang tamunya dengan bantal dan selimut yang biasanya ia gunakan. Ia sengaja memberi selimutnya karena sehabis Niall pergi, ia bisa merasakan selimut yang pernah Niall gunakan! Sangat beruntung.

Tapi, satu hal mengganjal pikirannya. Kenapa Niall tiba-tiba berada di Leicester dan dikejar oleh sekumpulan pria yang ditemuinya tadi?

“Astaga, apa yang sebenarnya terjadi?” gumamnya seraya mengambil ponselnya.

Ia terkejut mendapati lockscreen-nya adalah foto Niall Horan. Bisa gawat jika Niall memergokinya. Ia cepat-cepat menggantinya. Gadis dengan mata berwarna coklat madu itu lalu membuka aplikasi Twitter untuk mencari tahu informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Niall.

Namun nihil. Ia tidak menemukan apapun di akun-akun fanbase selain informasi tentang konser One Direction tadi malam. Ini aneh. Berarti tidak ada yang tahu apapun mengenai Niall yang berada di Leicester malam ini.

“Ada apa sebenarnya, Niall?”

▪️ ▪️

A/n : ak mrasa elegan menulis ulang ini lagi omg ak mrasa kemampuanku berkembang hehe

He Doesn't Know ║N.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang