Baju kemeja putih, rompi hitam, jas abu-abu, dasi kupu-kupu merah kelam bergaris ungu bercampur biru, rok kotak-kotak berwana senada dengan dasi, ditambah kaos kaki panjang dan sepatu putih.
"sip!" kata seorang gadis yang sedang berkaca di depan cermin sambil merapikan rambutnya.
"Haeri ayo makan!" panggil kakak gadis itu dari dapur. Tercium aroma makanan yang baru saja kakaknya itu masak.
"iya!" jawab Haeri setengah berteriak kemudian bergegas ke dapur menemui kakaknya untuk makan bersama.
"bagaimana?" Tanya Haeri sambil memutar-mutarkan tubuhnya di depan kakak laki-lakinya yang bernama Lee Jaehyeon itu.
"iya bagus" jawab Jaehyeon tidak terlalu fokus melihat penampilan adiknya itu.
"aissh!!!" Haeri-pun mendesis kesal.
"sudah duduk saja"
Haeri-pun duduk di depan kakaknya. Ia lalu menyantap makanan yang dibuat kakaknya itu dengan lahap.
"hmm~ enak" puji Haeri kepada masakan yang dibuat Jaehyeon.
"ayo cepat cuci tanganmu, kita berangkat sekarang" kata Jaehyeon sambil merapikan piring di atas meja makan apartemennya itu lalu membawanya ke washtuffle untuk dicuci.
"ayo cepat, aku sudah selesai" kata Haeri memberi tahu kakaknya bahwa ia sudah siap untuk pergi ke sekolah barunya hari ini.
Hari ini adalah hari pertama Haeri masuk di Yumkwang High School, sekolah yang cukup terkenal di korea. Haeri adalah murid pindahan dari Kanada. Ia pindah karena orang tuanya menyuruh Haeri untuk belajar hidup mandiri bersama kakaknya di Korea. Mungkin kata lainnya adalah Haeri di 'tendang' pergi oleh orang tuanya karena yaa... mungkin merepotkan pekerjaan orang tuanya yang begitu sibuk di Kanada. Haeri memang anak yang manja dan cengeng, maka dari itu orang tuanya mencoba untuk membuat Haeri menjadi lebih dewasa dan mandiri.
Haeri tidak hanya hidup berdua saja di negeri gingseng itu, namun ada beberapa saudara ibunya yang tinggal di Korea, jadi ia tak perlu khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Haeri dan kakaknya.
"tunggu sebentar, sudah. Ayo" Jaehyeon menaruh piring terakhir yang ia cuci di rak piring. Ia-pun lalu bergegas mengambil kunci mobilnya yang berada di depan TV.
------- | | -------
"sampai jumpa!" kata Haeri sambil melambaikan tangannya kearah Jaehyeon. Kakaknya itu-pun hanya membalas salam perpisahan itu dengan bunyi klakson mobilnya.
"hhh... hatiku berdebar. Bagaimana ini?" ucap Haeri sambil memengang dadanya.
"ayo Haeri tak apa-apa, mereka tak akan menggigitmu" Haeri-pun mulai memantapkan tekadnya dan mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah.
"Oh tunggu dulu? Aku mendapatkan kelas berapa?" hentakan kaki Haeri seketika terhenti karena ia baru menyadari dirinya lupa mendapatkan kelas berapa di sekolah barunya itu. Haeri-pun mulai merogoh tasnya yang berwarna merah itu.
"ahh... ini dia" secarik kertas yang Haeri cari-pun berhasil ia temukan. '11-8'. Tertulis jelas angka itu dari secarik kertas yang berada di tas Haeri. Kemarin ia sengaja menaruh kertas itu di tasnya untuk berjaga-jaga jika ia lupa mendapatkan kelas berapa di Yumkwang High School ini.
"baiklah, 11-8, aku datang~" Haeri-pun melangkahkan kakinya dengan mantap. Di perjalanannya menuju kelas 11-8, ia sangat terhibur karena sekolah itu rindang. Banyak pepohonan yang menemani Haeri menuju ke gedung kelasnya berada. Sepertinya Yumkwang High School sangat merawat halaman sekolahnya. Pikir Haeri.
Sesekali Haeri bertanya di mana kelas 11-8 kepada siswa yang lewat di depannya. Haeri terus menelusuri lorong demi lorong, hingga akhirnya Ia menemukan tulisan '11-8' di ujung lorong lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Domino Love
De Todo"Cinta. Apa itu cinta? Jika di definisikan mungkin cinta mengandung banyak arti karena cinta dirasakan dalam perjalanan hidup orang yang mendefinisikannya. Jadi menurut perjalanan hidupku, apa itu cinta? Jika aku selidiki lagi, aku rasa kisah cintak...