A Lot of Love for You - part 2

1.4K 26 0
                                    

(Yesung POV)

       “Hyung!” Mendadak sebuah jeruk berada tepat didepan mataku. Wookie sayang! “Kau mau ini? Kalau mau biar kukupaskan.”

       “Ne (Ya!)” Setelah itu tangan Ryeowookie yang kecil dan kurus mulai menyiapkan jeruk untukku.

       “Lagi-lagi kemesraan kalian berdua itu tidak dapat ditandingi.” Protes Donghae. Ya! Donghae-ya! Kalau kau sirik, minta saja pada couple-mu si monyet Eunhyuk untuk bermesraan!

        Sambil makan jeruk (yang sudah dikupaskan oleh wookie) Aku baru sadar kalau aku sudah tidak berdiri diatas panggung lagi. Aku sudah duduk dan tempat dudukku ini sedikit tidak tenang, terkadang bergoyang. Mobil? Aku diatas mobil?

       “Sejak kapan aku ada diatas mobil?”

       BLETTAAKKK!!! Siwon! Teganya kau menggunakan tenaga kudamu untuk menggeplak kepalaku! “Dari sejak di pangung kau melamun terus, hyung! Bukannya tadi kau yang berjalan sendiri dan masuk ke mobil? Kita sedang menuju hotel tempat pesta perpisahan dengan manajer hyung.”

        “Memangnya siapa yang sedang kau lamunkan?” Aih, Wookie cemburu.

        “Yang jelas bukan kau!”

        Henry si mochi dari Amerika itu menatapku aneh. “Hyung, tadi kau sempat berterimakasih pada Yiruma ahjussi bukan? Apa jangan-jangan itu adalah Yiruma pianis yang terkenal itu?”

         Aku mengangguk bangga. “Dulu pada saat aku pertama kali mengenalnya dia tidak seterkenal sekarang. Aku sudah mengenalnya sejak aku masih kecil.”

         “Jinjja (really?)? darimana kau mengenalnya?”

        Aku diam saja. Biar saja mereka mencari jawabannya sendiri. Lagipula aku yakin tak lama lagi akan banyak wartawan yang mewawancaraiku perihal Yiruma ahjussi yang kubilang di panggung tadi. Kupikir Yiruma ahjussi yang sudah go international itu juga takkan luput dari perhatian wartawan.

        Pemandangan malam yang gelap ini membuatku ngantuk dan kemudian tertidur. Mimpi.. Aku bermimpi.. Kini di mimpiku aku seperti melihat kembali kejadian beberapa tahun yang lalu. Ah, aku benar-benar merindukan masa itu. Lebih baik aku tidur dan bermimpi dahulu sebelum sampai ke pesta perpisahan dengan manajer hyung.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

(FLASHBACK)

       Sungai yang jernih terbentang di hadapanku. Sungai ini memang jernih, tapi tidak sejernih pikiranku. Aku hanya bisa duduk ditepi sungai ini sambil meratapi tape recorder ku yang beberapa bagiannya sudah terpisah.

      “Jongwoon! Seharusnya kau lebih memperhatikan pelajaranmu! Ini! Benda ini bukan yang membuat nilai-nilaimu turun drastis! Kalau begitu benda ini sebaiknya kumusnahkan saja kalau memang hanya itu cara agar kau memperhatikan sekolahmu!”

      Masih terngiang kata-kata umma sebelum dia membanting tape recorderku dan membuatnya menjadi seperti ini. Umma benar-benar membuatku marah. Setelah membereskan pecahan dan membawanya, aku kabur dari rumah.

      Lihat saja, karena umma tombol merah yang kugunakan untuk mulai merekam sampai terlepas dari tempatnya yang seharusnya. Apa gunanya bagian yang sudah tercerai-berai ini! Lebih baik kubung saja ke sungai! Kuayunkan tanganku ke belakang agar bisa melemparnya sejauh mungkin sekaligus melampiaskan kemarahanku pada umma.

A Lot of Love for You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang