Part 2 - The Abduction Target

56.8K 2.5K 44
                                    

Claire Isabel masih terpaku ditempatnya ketika langkah kaki panjang lelaki itu keluar dari dalam florist-nya. Ia mengernyitkan keningnya, ia merasa familier dengan lelaki itu seperti mereka pernah bertemu sebelumnya. Claire mencoba memutar otaknya, mengingat kira-kira kapan dan dimana ia bertemu dengan lelaki tadi, tapi sepertinya otaknya sedang tidak mau diajak berfikir. Ia memang mengakui bahwa dirinya sangat lemah dalam hal mengingat sesuatu, ia bahkan seringkali salah mengenali orang. Claire mengangkat bahu, toh tidak penting ia memikirkan lelaki yang bahkan tidak dikenalnya itu. Lebih baik ia melanjutkan pekerjaannya untuk merangkai beberapa bunga pesanan pelanggan yang akan dikirimkan sore ini.

Terkadang pekerjaanya ini melelahkan, walau hanya menjual bunga dan merangkai bunga saja, tapi Claire sudah memulai usaha ini sejak lama dan ia merintis dari nol. Hingga saat ini ia sudah memiliki banyak langganan dan pendapatannya dalam sehari lumayan besar. Ia tidak menyangka bahwa usaha florist miliknya akan berkembang dengan begitu pesat hingga saat ini ia memiliki beberapa karyawan. Jika memikirkan pekerjaan, kadang ia tertawa sendiri dengan jalan hidup yang ia pilih. Ayahnya seorang kepala polisi, Ibunya adalah dosen di salah satu universitas terkemuka di negara ini, tetapi ia justru hanya memilih menjadi seorang perangkai bunga. Ia memang amat menyukai bunga dank arena itu ia begitu mencintai pekerjaannya sekarang. Ia beruntung karena kedua orangtuanya tidak pernah sama sekali mengekang keinginannya untuk membuka usaha ini.

Claire tersenyum sendiri membayangkan bagaimana jalan hidupnya sejauh ini. Ia merasa sangat beruntung, di usianya yang masih muda ia bisa menjalankan usaha ini dan tidak tergantung pada orangtuanya lagi. Apalagi Claire saat ini tinggal merantau di kota ini dan jauh dari orangtuanya. Claire masih sibuk merangkai beberapa buket bunga calla lily. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengentakkan bahunya membuatnya sangat terkejut. Claire menoleh ke belakang, mulutnya terbuka dan berniat mengumpat orang yang sudah mengejutkannya, tetapi belum sempat ia menyuarakan segala umpatannya ia terdiam memandang orang itu dengan keterkejutan yang panjang.

"Kenapa melihatku dengan ekspresi itu? Apa aku kelihatan seperti hantu?" kata seseorang itu sambil menunjuk mukanya sendiri.

Claire menggeleng pelan. Ia bahkan tidak tau harus berkata apa jika sudah berhadapan dengan lelaki ini. "Kamu membuatku kaget."

Hanya tiga kalimat itu yang bisa Claire ucapkan. Itupun dengan mengumpulkan segela tenaga yang ia miliki agar suaranya bisa keluar. Hanya lelaki ini yang dapat membungkam mulut cerewetnya hanya dengan tatapan penuh pesona itu.

"Berhenti mengagumi wajahku, Isabel. Aku tau aku sangat tampan, tetapi kamu sudah terlalu sering melihat wajahku dengan pandangan seperti itu," ucap lelaki itu penuh percaya diri sambil memamerkan senyum ala pasta giginya. Oh dan satu lagi yang membuat lelaki ini berbeda, hanya dia satu-satunya yang memanggilnya dengan panggilan Isabel.

Claire menundukkan kepalanya, merasa malu bahwa lelaki itu mengetahui tatapan penuh kekagumannya pada lelaki itu. Claire diam dan ia membalikkan tubuhnya, kembali merangkai bunga-bunga calla lily untuk sedikit mengurangi kegugupannya.

"Hei, tidak ada pelukan untukku? Bahkan sepertinya bunga itu lebih beruntung karena bisa kamu sentuh. Aku juga ingin kamu sentuh," dengan kedua tangannya lelaki itu memutar tubuh Claire untuk menghadapnya.

"Aku sedang sibuk, Ken. Bisa kamu menunggu sebentar?"

Tuhan, seandainya saja aku bisa menghilang sekarang juga! Rutuk Claire dalam hatinya. Ia tidak kuat dipandang seperti itu oleh Kenedy Eleazar, seseorang yang sangat ia cintai, tapi mereka bukan sepasang kekasih. Rumit jika harus memahami bagaimana hubungan mereka. Singkatnya, Kenedy adalah mantan pengawal Claire hingga Claire lulus dari senior high school-nya. Menjadi anak seorang kepala polisi memang memiliki konsekuensi yang besar salah satunya adalah harus dikawal. Apalagi ayahnya tak jarang memiliki musuh yang sangat berbahaya yang bisa saja mencelakai Cleire sebagai tujuan balas dendam.

My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang