Hello Ke Tiga

8K 605 4
                                    

Andara Dhamanti

Aku melangkahkan kaki jenjangku kedalam gedung I kampus, banyak orang yang menyapaku lalu kusapa balik. Aku ini lumayan terkenal di kampus

Aku berdoa semoga saja aku tidak bertemu dengan Yoshi, aku tidak mau kejadian dua bulan lalu itu terjadi lagi. Sudah cukup satu kali, perkataannya yang pedas itu menohok hati ku

Flashback

Tiba-tiba Yoshi menggenggam jemariku, membuat orang-orang disekitar kami bertanya-tanya, ada juga yang menggoda kami. Yoshi nampak tidak peduli dengan orang disekitarnya, aku menundukkan kepalaku. Pasti orang-orang berpikir aku adalah pacarnya atau apalah

Yoshi membawaku kebelakang gedung I, tempat itu sepi. Hanya ada kami berdua ditempat ini, aku takut. Yoshi melepaskan genggaman tangannya dengan kasar, lalu menatap sinis padaku

Jarak kami agak jauh, tepat dibelakang ku ada dinding dan Yoshi berdiri sekitar satu meter dariku. Ia melipat dadanya

"Kamu sedekat apa sama Jere?" tanya Yoshi

"Hah? Kami engga sedekat yang kamu pikirkan" jawabku

"Kemarin ia lebih memilih dirimu ketimbang diriku"

"Itu karena ..." duh, aku harus jawab apa? Kemarin dengan tiba-tiba Jere menjemputku, aku berteduh di halte bus dan tubuhku sudah basah kuyup

"Kenapa? Kamu ngegodain Jere ya? Yah wajar sih kalian satu kamar. Jangan-jangan kalian sudah tidur bersama ya?" nada bicara Yoshi terdengar meremehkan ditelingaku, memangnya aku ini wanita murahan apa?

"Aku bilang kami tidak sedekat itu" aku menghela napas, aku harus sabar dengan lelaki tampan didepanku ini

"Kamu itu engga lebih dari seorang wanita jalang" sekarang kesabaranku sudah habis, kulayangkan sebuah tamparan keatas pipi mulusnya. Ia meringis kesakitan

"Jaga mulut kamu Yoshi! Aku bukan wanita seperti itu" pekikku kedepan wajahnya

Ia menyeringai, lalu mengelus pipi merahnya yang kutampar. Ia menatap tajam diriku. Ia maju selangkah akupun mundur selangkah, ia maju lagi dan aku mundur lagi. Sampai punggungku menabrak dinding, ia meletakkan kedua lengannya di kedua sisi tubuhku. Jarak kami sangat dekat, aku bisa mencium bau mint yang keluar dari mulutnya

"Jangan pernah berani merebut Jere, dia milikku" ia berbisik tepat ditelingaku, membuatku bergidik ngeri

Lalu ia pergi, meninggalkanku yang duduk dan menekuk kedua lututku.

Flashback end

Dan ini dia, sang pangeran kampus datang. Aku berpapasan dengan Yoshi, ia berjalan bersama temannya. Mereka mengobrol, lalu ia melirikku sekilas dan berjalan pergi. Ia tidak menatap sinis diriku? Kejadian dua bulan yang lalu tidak terulang lagi?

Tapi ini aneh, Yoshi si pria bermuka dua tidak mencaci makiku. Ada apa dengan pria itu?

Seminggu berlalu sejak kejadian Jere yang meninggalkan Yoshi dikediamannya sendirian. Sejak saat itu Yoshi tidak pernah kulihat lagi dikampus, bahkan lelaki itu tidak terlihat dikalangan teman-temannya

Kemana sih pria itu? Aku ingin menanyakannya sesuatu. Aku berjalan kearah kerumunan lelaki di ujung meja kantin. Saat aku mulai mendekati mereka, suasana yang tadinya riuh menjadi hening seketika. Mereka tidak tertawa lagi, mereka diam dan menatap ku dengan tatapan tanya

"Aku mau nanya, apa kalian lihat Yoshi?" tanyaku. Mereka semua menggeleng

"Sudah seminggu ini ia tidak masuk kelas" kata pria yang memakai snapback

Hello Mr. GayWhere stories live. Discover now