LL - 3

3.8K 160 5
                                    

Happy Reading

__________________

Steffi memandang orang didepannya dengan gugup. Ia bingung harus bagaimana. Ditambah Steffi mengingat betapa bodohnya dia tadi mengira lelaki yang dihadapannya adalah buronan.

Tapi tidak ada salahnya. Orang dihadapan Steffi memang buronan. Buronan para wanita.

Dipandangi lelaki yang ada dihadapannya yang sekarang sedang memainkan alisnya melihat Steffi heran.

"Lo kenapa?" tanya lelaki dihadapan Steffi.

"Gu.. Gue" rasanya sulit sekali bagi Steffi untuk berkata.

"Lo sakit?" tanya lelaki itu lagi.

"Iya sakit jiwa" ucap Steffi begitu saja lalu spontan menutup mulutnya dan menatap dengan mata bulatnya.

"Hahaha.. Pantes aja lo, aneh" kata lelaki itu sambil tertawa pelan dan menekankan kata 'aneh'.

Steffi tersenyum kikuk 'iya gue sakit jiwa'
'SAKIT JIWAA KALAU DIDEKAT ELO' teriak Steffi dalam hati.

"Nama lo siapa?" tanya lelaki itu sambil tersenyum tipis.

Steffi hanya diam memandangi lelaki dihadapannya.

"Ah, mungkin gue dulu yang ngenalin diri" kata lelaki itu lalu berdehem kecil. "Kenalin, nama gue Iqbaal" lelaki yang bernama Iqbaal itu mengulurkan tangannya kearah Steffi.

Steffi terdiam. Menatap dengan datar begitu saja kearah lelaki yang bernama Iqbaal yang sekarang ada di hadapannya.

Steffi berlari begitu saja meninggalkan lelaki dihadapannya dan buru-buru masuk kedalam rumahnya. Menaiki anak tangga dengan cepat dan memasuki kamarnya. Menguncinya dan Steffi berdiri dibalik pintu kamarnya.

Napasnya ngos-ngossan ditambah degup jantungnya yang berdetak tidak beraturan.
Steffi berusaha menenangkan dirinya.

Menjatuhkan tubuhnya begitu saja ke kasur. Hatinya begitu senang dan gembira. Bahkan, rasanya seperti ada beribu-ribu bunga mekar didalam hatinya sekarang.
Menutupi wajahnya dengan bantal pink kesayangannya dengan gemas.

Senyuman mengembang bibirnya. 'Apa pipi ku memerah saat ini?' tanya Steffi dan langsung saja ia berdiri didepan cermin yang ada di kamarnya. Melihat pantulan dirinya disana.
Pipinya merona merah. Seperti kepiting rebus. Dan itu membuat Steffu terlihat menggemaskan.

Steffi membayangkan kejadian tadi. Kejadian dimana ia bertemu dengan Iqbaal. Idolanya. Bagaimana bisa? Bahkan Iqbaal memegang dahunya. Ah, semua ini terasa seperti mimpi. Steffi tidak menyangka hal ini akan terjadi kepadanya.
Steffi menaiki kasurnya dan melompat-lompat diatas kasurnya.

"Kyaa~ GUE SENENG BANGET HARI INI!!!" jerit Steffi dengan gembira. Sedari tadi senyum dan tawa tidak hilang dari bibirnya.

"GUE BERUNTUNG BANGET!!! TUHAN MENGABULKAN PERMINTAANKU!!" teriaknya lagi dengan perasaan yang. Ah, entah apalah itu.

Brakk..


"JANGAN BERISIK WOY!! SUARA LO CEMPRENG UDAH KAYAK BEBEK DEK"

Pintu digebrak disusul dengan suara seseorang dibalik pintu kamar Steffi. Membuat pemilik kamar itu terdiam dan terduduk diatas kasurnya memandangi pintunya. Dia yakin itu pasti kak Zico. Pastilah, siapa lagi yang selalu mencari ribut dengan Steffi.

Steffi membuka pintunya dan mendapati kakaknya tepat didepan pintu memandangi Steffi dengan ekspresi datar namun ada kekesalan di wajahnya.

"Apa?" dengan santai Steffi bertanya.

lady luck!! [ff IQBAAL&STEFFI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang