Paginya aku terbangun dengan posisi yang sama, masih dalam pelukan dan tubuh yang menyatu. Lalu aku mencoba melepaskan penyatuan kami tibatiba pandu bangun.
"Sayang, mau kemana? Sini cium dulu"
"Pandu udah dong, tika mau kuliah"
"Sayang kamu grogi banget ya, ini kan hari sabtu kamu libur sayang"
Tibatiba handphone ku berbunyi, aku tau itu pasti rezar. Lalu aku meminta izin kepada pandu untuk mengangkat telf dari kekasihku itu.
"Pandu bentarr"
"Iya tapi kamu tetap aku peluk ga boleh kmn2"
Aku pun mengambil hp ku dan kembali dalam pelukan pandu.
"Siapa sayang?" Tanya pandu
"Rezar" jawabku
"Gak usah diangkat ah ganggu aja"
"Bentar kemarin tika ga ngabarin dia"
"Yaudah cepet" jawabnya sambil mengeratkan pelukannya"Halo sayang" kata rezar
"Iya sayang, kenapa"
"Kamu kemana aja? Kok ga ngabarin?"
"Iya maaf tika sibuk bgt skrg lagi banyak tugas" alasanku berbohong
"Kamu udah makan? Pandu mana?"
"Belum tika baru bangun, kamu gimana?"
"Rezar udh, pandu mana sayang? Rezar telf sms dia mau nanyain kamu dia ga respon" tanyanya
"Hm pandu lagi di appartemen nya tika gatau"
"Aku disini sayangku" jawab pandu pelan sambil terus menciumi leherku
"Hhm ah" desahku
"Tika kmu kenapa?" Tanya rezar
"Gapapa, sayang nanti lagi ya tika mau mandi"
"Oh yaudah sayang, love you"
"Love you too""Ngomong apa rezar?" Tanya pandu
"Biasa, aduh pandu udah ah tika mau mandi" rengekku
"Gamau, masih mau sama kamu. Kamu kapan putus sama dia? Kamu tuh udh milik aku sayang"
"Tika gamau putus ndu" jawabku
"Terserah km lah" pandu melepaskan pelukannya dan kembali ke kamarnya lagi