.....Didedikasikan untuk para penumpang kapal IFN, untuk dnbhime yang sudah request, dan untuk kesenangan saya pribadi ^-^
...........................
Gadis kecil itu berjalan sendiri menyelinap diantara orang orang yang tidak dikenalnya. Yukata yang ia kenakan tampak kusut. Manik biru jernihnya bergulir resah mencari sesosok wanita bersurai abu abu dan berkacamata bulat yang terpisah dengannya lebih dari setengah jam yang lalu.
Dia menggigit bibirnya berusaha agar tidak menangis. "Ibu dimana? Naru disini." cicitnya sambil terus berjalan dan mencari sosok ibunya. Karena pandangannya tidak fokus kedepan tanpa disengaja Naru kecil menabrak seorang pria tinggi besar berwajah seram. Naruto-nama gadis kecil itu-susah payah menelan ludahnya ketika paman berwajah seram itu menatapnya dengan tajam.
"Go-gomennasai!" jeritnya sebelum kabur dari pria itu.Dia berlari tanpa arah sambil terus berharap ibu akan menemukannya. Ia berari mengikuti untaian lampion lampion yang menerangi jalan setapak. Sampai akhirnya Naruto sadar dia menjauh dari keramaian festival musim panas itu dan tersesat lebih jauh, kuil diatas bukit.
Sendiri.
Gadis kecil itu memeluk lututnya terisak. Ketakutan.
"Ibuuu.... ibuuuu... ibuu Naru disini. Naru takut."
Tiba tiba angin berhembus meniupkan daun daun kering gugur beterbangan. Terdengar suara langkah dari arah kuil. Naruto mendongak dan siluet tinggi hitam menyerupai tubuh seorang laki laki berdiri tegak didepannya.
Sosok itu mengenakan kinagashi berwarna hitam berlapis haori berwarna senada yang berkibar tertiup angin sehingga menyerupai sayap yang berkepak. Surai hitam panjang yang tergerai bebas tersapu angin dan menutupi sebagian wajah bertopeng paruh burung gagak. Meskipun tidak dapat melihat warna matanya, Naruto tahu sosok itu menatapnya tajam. Bulu romanya meremang, tiba tiba gadis kecil bersurai pirang yang diikat twintail itu teringat cerita tentang sesosok yokai menyerupai manusia setengah burung gagak berhidung panjang konon mengganggu orang orang yang ingin pergi ke kuil. Tengu!
"Sedang apa kau disini?"
Suara berat terdengar begitu dingin membekukan Naruto kecil ditempatnya. Gadis itu begitu ketakutan sampai tubuhnya menggigil dan tak mampu bersuara.
Sosok itu merendahkan tubuhnya, menatap lekat lekat wajah pucat si gadis kecil. Naruto terlalu takut bahkan untuk bernafas. Sosok itu mengulurkan tangan seputih porselennya seperti ingin menyentuh gadis kecil itu. Melihatnya Naruto beringsut mundur.
"Ja-jangan mendekat! A-aku tidak mau dimakan! Aku tidak nakal, aku hanya tersesat." dia berteriak sambil melindungi diri dengan kedua tangannya.Sosok itu tertegun, rupanya gadis itu salah memahami penampilannya. Tanpa sadar sosok itu tertawa.
Naruto mengintip dari celah jemarinya, sosok itu terkekeh didepannya."Kau lucu sekali." Katanya sambil meraih salah satu lengan Naruto. "Jangan takut, aku tidak memakan gadis manis sepertimu." lanjutnya saat Naruto menunjukkan reaksi penolakan.
"Tuan Tengu tidak akan jahat pada Naru?" tanyanya polos dengan mata masih berkaca kaca.
"Hn."
"Janji?"
"Asal kau tidak memanggilku Tengu, aku bukan yokai."
Naruto nampak berpikir, memandangi laki laki didepannya yang memakai topeng itu.
"Tuan Gagak?""Tidak terlalu buruk." Jawab laki laki itu lalu membantu Naruto berdiri. "Jadi siapa namamu dan bagaimana kau bisa sampai ditempat seperti ini?" katanya sambil menggandeng gadis kecil itu menuju belakang kuil. Naruto mengikutinya dengan patuh. Entah mengapa sekarang dia tidak ketakutan lagi setelah tangan besar itu menggenggam jemari mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crow
Fanfiction"Dari semua wanita didunia ini mengapa harus aku yang menjadi pengantinmu?..." "Karena kau punya hutang denganku." An ItafemNaru fanfiction Rating M (may be) without lemon *author masih polos//plakk Yo! Ini ff crack pair reader sama, saya tulis hany...