Declaration Of Love

121 5 0
                                    

Seminggu berlalu tapi Danil dan Andre tetap gigih untuk mengejar cinta Prisa. Sampai sampai Prisa harus selalu bangun pagi, agar dia tidak bingung untuk pergi berangkat bersama Andre atau Danil. Prisa juga sudah bosan melihat pertengkaran mereka yang tidak ada habis-habisnya.

"Ma... Prisa pergi dulu ya" ucapnya sambil menyalami mamanya.

"Nggak kepagian nih Pris. Ini baru jam setengah enam loh ?" Tanya mama khawatir.

"Biarin aja ma. Nggak apa-apa" jawabnya daripada gue harus ketemu sama tuh dua orang. Ucapnya dalam hati.

"Yaa udah kalo gitu. Hati-hati di jalan ya" lalu mama melambaikan tangan ke arah Prisa.

Sesampainya Prisa di sekolah. Prisa langsung memasuki kelasnya, takut kalau-kalau Danil dan Andre mengejarnya lagi. Tiba-tiba ada yang menimpuknya dengan buku dari belakang.

"Hei... loe yang namanya Prisa" ucap orang itu dengan sangarnya.

"Iya. Memangnya kenapa ?" Prisa tak mau kalah suara. Dia heran kenapa orang itu marahnya, padahal Prisa belum pernah bertemu dengannya.

"Loe... jangan deket-deket dengan Andre lagi!" Ucapnya masih dengan nada marah dan volume suara yang tinggi.

"Kenapa ? Emangnya loe siapanya Andre ?" Prisa merasa dirinya diancam

"Gue suka sama Andre. Dan Andre milik gue" jelasnya

"So" ucap Prisa dingin

"Ehhh loe tuh nggak tahu apa ? Andre tuh pantesnya sama gue. Primadona sekolah ini. Bukan sama loe" ucapnya lagi sambil menunjuk muka Prisa.

"Emang kenapa kalo gue deket sama dia. Loe kan bukan siapa-siapanya dia" tunjuk Prisa balik. Rasanya darah Prisa udah naik ke ubun-ubun. Sebelumnya tak pernah Prisa marah-marah seperti itu.

"Ehhh gue tahu. Loe juga deket kan sama Danil yang anak basket itu. Jadi daripada loe saingan sama gue. Lebih baik loe jadian sama dia aja!" Jelasnya
"Memang kenapa kalo gue nggak mau ?" Tantang Prisa. Prisa merasa harga dirinya telah diinjak-injak.

"Gue bakal paksa loe" tegasnya

"Ohhh yaa, Masa'. Terserah gue dong. Yaa gue sih mau ngejauhin Andre, tapi bukannya gue sombong ya... tapi Andre tuh yang ngejar-ngejar gue" ucap Prisa dengan menyunggingkan senyum mengejek.

"Huh..." dengan amarah yg memuncak. Orang itu ingin menampar Prisa tapi dicegah oleh Danil.

"Ehh... loe. Jangan sekali-sekali ganggu Prisa lagi. Kalo loe ngelakuin hal kaya' gini. Loe bakalan berurusan sama gue" ancam Danil.

Lalu orang itu meninggalkan kelas Prisa dengan masih menyimpan kemarahannya.

"Loe nggak apa-apa kan Pris ?" Tanya Danil dengan raut wajah khawatir.

Prisa langsung duduk di bangkunya. Kakinya terasa kaku. Karena baru kali ini dia bertengkar hebat sambil benar-benar tarik urat dengan seseorang.

"Gue nggak apa-apa kok" jawab Prisa dengan sedikit bengong.

Melihat itu Danil langsung menepuk pundak Prisa untuk menenangkannya.

"Lagian... kenapa sih loe dateng pagi bener ?" Tanya Danil

Prisa melirik muka Danil dan merutuk di dalam hatinya gue dateng pagi. Gara-gara loe sama Andre tahu. Huhhhh.

"Ohh... ya cewek tadi siapa sih ?" Tanya Prisa mengalihkan pembicaraan.

"Ohhh dia itu namanya Jessica Mulia Sari. Katanya sih dia cewek paling kece dan tajir di sekolah ini" jelas Danil

"Oh" jawab Prisa santai

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang