Sesampainya di rumahnya. Prisa memikirkan kembali pengakuan Andre kepadanya. Kata-kata Andre selalu ada di dalam pikirannya. Prisa bingung, apakah dia harus menerima Andre atau tidak. Mungkin memang sedikit serakah bila dirinya juga menginginkan Danil.
Kring....kring...
"Halo"
"Halo. Prisa ini Danil" ucap orang diseberang. "Pris... bisa nggak kita ketemuan di restoran dekat bukit" ajak Danil
"Ok. Tapi..."
"Gue mohon. Ntar supir gue jemput loe. Jadi loe nggak perlu takut di perjalanan" bujuk Danil
"Ok. Gue dateng"
Tut...tut... telpon terputus.
Sejam kemudian. Mobil mercedes Hitam sudah menunggu di depan rumah Prisa. Prisa seperti cinderella yang dijemput kereta kudanya. Tapi baju yang dipakainya hanya kaos merah dipadu dengan jeans biru berbeda dengan cinderella yang memakai gaun cantiknya. Prisa sedikit terkejut melihat mobil sebagus itu ada di depan rumahnya.
Prisa sedikit canggung ketika supir Andre membukakan pintu untuknya.
"Terima kasih pak" ucap Prisa sambil menyunggingkan senyum manisnya. Pak supir itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
Di dalam mobil, Prisa masih memikirkan perkataan Andre tadi siang sewaktu dia menjenguknya. Sehingga tanpa disadarinya Prisa telah sampai di bukit tempat yang dikatakan oleh Danil di telpon tadi.
Disana Prisa melihat banyak sekali lilin berwarna pink yang dinyalakan di pinggir jalan setapak.
"Pak... apa benar ini tempatnya ? Apakah sedang ada acara disini ?" Tanya Prisa penasaran.
"iya ini memang tempatnya. Ntar non ikuti aja jalan setapak ini. Den Danil udah nunggu di ujung jalan ini" jelas pak supir.
Prisa mengangguk. Lalu berjalan pelan di jalan setapak itu. Di setiap langkahnya Prisa melihat ada papan bertuliskan puisi. Mungkin belum bisa dikatakan sebuah puisi, tapi hanya kata-kata mutiara. Di papan pertama tertulis :
"Love is for the paradise and the paradise is for love" (cinta adalah untuk surga dan surga adalah untuk cinta)
Setelah Prisa melalui papan tersebut dan berjalan lagi kedepan terlihat sebuah papan lagi yang bertuliskan :
"love comes never know, but he goes after his footprints" (cinta datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas)
Lalu di papan ketiga bertuliskan :
"Love is shortest way from heart to heart" (cinta adalah jalan terpendek dari hati ke hati)
Dan di papan terakhir bertuliskan :
"The woman's true love makes wing for the man, do you want to be my wing" (cinta wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki, apakah kamu ingin menjadi sayapku).
Setelah melihat dan membaca papan terakhir itu. Prisa pun melihat Danil yang telah rapi dengan setelan jas berwarna hitam dan rambut yang tertata rapi semakin membuat dirinya menjadi sangat tampan. Berbanding terbalik dengan Baju yang dipakai Prisa. Prisa sedikit merasa malu.
Meja di depannya juga telah dihiasi dengan lilin dan bunga mawar yang terletak di tengah-tengah meja. Ada juga dua kursi yang telah dihiasi mawar di sampingnya. Sangat indah pikir Prisa.
Danil tiba-tiba memberikan buket bunga mawar cukup besar yang sedari tadi telah disembunyikannya dibelakang tubuhnya. Prisa menerimanya dengan senyuman.
"Kok loe repot-repot begini sih Nil" tanya Prisa sambil mencium buket bunga mawar yang tadi diberikan Danil.
Danil menarik napas panjang sambil memandang wajah Prisa. Danil ingin mengatakan sesuatu yang telah lama di pendamnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/50967622-288-k141194.jpg)