"Prisa...Prisa..."
"Iya...ma" Prisa beranjak bangun dan keluar dari kamarnya.
"Ada apa sih ma ? Kok teriak-teriak" tanya Prisa malas-malasan
"Kamu nggak mandi ? Sudah setengah tujuh loh" tanya mama lembut
"Aduh mama... ini kan hari minggu, jadi buat apa Prisa dateng ke sekolah ?" Prisa geleng-geleng
"Aduh. Mama lupa, maafin mama ya" sambil mengusap kepala Prisa
"Iya... Prisa maafin. Tapi mama semalem pulang jam berapa ?" Tanya Prisa khawatir
"Kemarin kerjaan mama numpuk di kantor. Ehh waktu pulang juga susah dapet taksinya. Jadi mama sampe rumah sekitar jam 11.00 wib" mama menjelaskan
"Kenapa mama nggak bangunin Prisa ?" Prisa heran
"Mama lihat ke kamar kamu, kamunya udah tidur. Jadi yaa mama nggak mau bangunin kamu"
"Ohhh. Ya udah kalo gitu Prisa mandi dulu ya ma" mamanya hanya mengangguk.
*****
Ting...tong... bel rumah Prisa berbunyi
"Prisa... buka pintu. Mama lagi di dapur nih" teriak mama Prisa
"Iya ma..." jawab Prisa sambil membuka pintu
"Sia....pa...?" Tanya Prisa tergagap. Ketika Andre yang ada di depan pintu
"Gue...Andre" jawab Andre santai
Prisa terkejut nggak percaya
"Dari mana loe tau alamat rumah gue ?" Tanya Prisa kikuk
"Hehehe... dari temen" Prisa diam dan bingung mau ngomong apa.
Tiba-tiba mama Prisa datang
"Siapa yang datang Pris ?"
"Temen Prisa ma" jawabnya masih kikuk
"Ohh... kenapa nggak disuruh masuk" ajak mama Prisa
"Hemm oh ya. Masuk Dre" sambil mempersilahkan Andre masuk Prisa mengituk dirinya kenapa gue jadi kikuk gini, lupa lagi ngajak dia masuk. Nanti ketahuan banget kalo gue suka sama dia. Prisa...Prisa... katanya dalam hati.
"Oh ya. Ada urusan apa ?" Yaaa ammmppuunn urusan apa. Kaya' lagi bisnis aje. Batinnya.
"Nggak kok. Gue cuma mau main aja. Kan kemaren di telpon gue udah bilang. Sampe ketemu besok. Hehehe. Hemm Btw rumah loe nyaman banget ya" kata Andre sambil melihat sekeliling
"Ah. Biasa aja kok. Tapi thank buat penilaiannya". Ucap Prisa yang sudah bisa mengendalikan dirinya agar tidak kikuk.
*****
Keesokan harinya Prisa dijemput oleh Andre berangkat sekolah dengan menaiki motor balap berwarna biru tua.
Setelah sampai di sekolah Bella terheran-heran melihat kejadian yang baru dilihatnya itu.
"Hai Bella" sapa Prisa sambil senyum-senyum.
"Loe berangkat sama cowok yang loe suka itu ya ? Kok bisa ?" Sambil menunjuk ke arah Andre
"Yap. One hundred percent you're right" masih dengan senyam-senyumnya.
Bella melihat Prisa dengan penasarannya dan Prisa menangkap rasa penasarannya itu.
"Ntar deh gue ceritain" jelas Prisa
*****
"Oh... jadi Andre itu cowok yang loe suka itu"