Setelah sampainya di rumah Prisa. Prisa masih dalam lamunannya.
"Prisa... loe kenapa ? " tanya Bella khawatir
"Bella loe inget nggak waktu Andre nembak gue di rumahnya ?" Bella menggangguk
"setelah kejadian itu. Ternyata malamnya Danil juga nembak gue" Mata Bella terbelalak kaget
"ya. Danil nembak gue, suasananya juga romantis banget. Itulah yang bikin gue bingung. Dulu aja nggak ada yang nembak gue. Sekarang ketika ditembak oleh dua cowok itu. Gue jadi bingung mau milih siapa ?"
Bella mendekatkan mukanya agar pembicaraan Prisa lebih terdengar jelas.
"Dan loe tau... Danil nembak gue pake acara yang romantis banget" Ujar Prisa panjang lebar
"Trus loe pilih siapa ?"
"Itu dia. Gue juga bingung. Andre adalah cowok yang gue suka sewaktu kita baru masuk SMA. Tapi gue juga nggak tau apakah itu rasa cinta atau rasa kagum. Sedangkan Danil gue udah kenal lama sama dia. Dan sekarang kayaknya gue udah mulai suka sama dia"
"loe nggak boleh maruk gitu dong... bagi ke gue satu napa ?" ucap Bella sambil mulunya manyun.
Prisa hanya terdiam mendengar candaan Bella. Dia benar-benar sedang tidak mood buat bercanda
"Tapi kenapa mereka nggak kelihatan hari ini. Biasanya mereka selalu ngedeketin loe"
"itu... gue yang nyuruh. Gue minta mereka nggak gangguin gue selama seminggu"
"ohhh... "Bella menggangguk "tapi apa nggak kelamaan Pris. kan kasian juga dua cowok itu ?"
"Biarin aja. Habisnya gue juga masih syok tiba-tiba ditembak oleh 2 cowok" ucap Prisa sambil memegang dadanya yang masih berdebar-debar
"okelah. Tapi sekarang waktunya kita ngerjain tugas non. loe mesti fokus"
*****
Ditempat lain seseorang bertubuh jangkung terus melamunkan kejadian tadi siang yang telah dilihatnya. Apakah itu benar ? Apakah telinganya tidak salah mendengar atau dirinya harus memeriksakan telinganya ke dokter THT. Tidak, itu benar . Dirinya tidak salah dengar.
"Prisa sepertinya memang lebih menyukai Andre daripada gue" Danil setengah mengeluh dan menarik nafasnya dalam-dalam.
"kaya'nya gue nggak punya kesempatan lagi deh" lagi-lagi Danil menarik nafasnya dalam-dalam.
"tapi, Andre juga nembak Prisa sama dihari gue nembak Prisa ?" Danil bertanya-tanya
"iyalah... gue pasti kalah sama Andre. Secara Andre lebih ngetop dibanding gue"
yah... gue memang harus pasrah
Seorang ibu mendekati anaknya yang sedari tadi telah bicara sendirian sejak pulang sekolah.
"Nil. ada apa ? kok dari tadi mama liatin kamu ngomong sendiri. Mama jadi takut nih"sambil menyodorkan jus mangga kesukaan Danil.
"ah... Mama ada-ada aja" Danil tersenyum malu
"gara-gara cewek ya ?" tanya mama dengan logat menggoda
"iya Ma"
Lalu Danil menceritakan seluruh masalahnya kepada Mamanya.
"Mama nggak nyangka ya kalau anak Mama sudah besar" Goda Mama Danil lagi.
Danil hanya cemberut mendengar kata-kata mamanya barusan.
