part 2

50.5K 248 5
                                    

Vote and komen guys. Awaas typo bertebaran

***
"Hey sayang, kok cemberut gini sih? Mana sih pacarku yang gemesin?" Aji

Merangkul Shana dari belakang saat sedang di parkiran. Shana tersenyum dengan tingkah pacarnya itu. "Makan yuk sayang, aku pengen cerita" rengek Shana. Aji tersenyum dan segera membukakan pintu mobil untuk Shana.

***

"Kamu mau cerita apa sayang?" Tanya Aji dengan menyuap nasi gorengnya. "Tadi aku dipanggil Kepsek" jawab Shana lesu. "heem, terus? Bu Kepsek bilang apa ?" jawab Aji dengan nada bicara yang mulai serius. "Aku diutus buat ikut seminar Seni di Bali 15 hari. Mulainya 3 hari lagi sayang" Wajah Shana mulai tertekuk kedalam "Wiih Kece. Bagus dong sayang, kamu kan jadi lebih paham lagi akan Seni. Bakat seni mu akan semakin berkembang dong sayang. Kok mukanya jelek gitu sih? Senyum dong, mana sih pacarku yang cantik itu mana?" Aji menjawab dengan antusias sambil menarik pipi Shana. Shana tersenyum dengan ulah Aji. "Tapi sayang, besok waktu ulang tahun kamu, aku enggak bisa datang dong, enggak bisa sama kamu. Ah kenapa juga sih pake acara seminar-seminar segala" rutuk Shana lagi. Aji menjawab dengan tersenyum "Ulang tahun itu terjadi setiap tahun sayang. Kalau kamu mau, aku undur deh pestanya, nunggu kamu pulang. Udah dong cemberutnya." Shana akhirnya tersenyum tulus mendengar ucapan Aji. Shana begitu bahagia memiliki Aji. Aji rela mengundur pesta ulang tahunnya hanya demi Shana. Padahal Aji sudah memboking tempat dan sudah membayarnya. Bagi Aji, itu tidak masalah, yang penting bagi Aji adalah Shana selalu tersenyum.

***

Shana merasa senang karena mendapat kepercayaan dari Sekolah untuk mengikuti seminar ini. Dilain pihak, Shana juga merasa sedih karena Shana tidak bisa merayakan ulang tahun pacarnya. Bukannya Shana kecewa, hanya saja Shana jengkel karena sudah terlanjur menyiapkan berbagai kejutan untuk Aji. Apa mau dikata? Takdir berkata lain.

***

"Shana, ayo makan nak. Ayah sudah menunggu" teriak Bundanya dari dapur. Shana yang sedang telfon-telfonan dengan Aji menjawab dengan malas "Iyaa Bundaa". Shana segera menuju dapur dan makan bersama dengan keluarga kecilnya itu. Shana bersyukur, walaupun kesibukan bunda dan ayahnya padat, tapi pasti mereka meluangkan waktu mereka untuk sekedar berkumpul bersama.

"Ada kejadian apa hari ini Shan?" ayah Shana bertanya seperti biasanya. Setiap hari Ayah Shana selalu bertanya tentang keseharian Shana. "2 hari lagi aku dipercaya sekolah untuk mengikuti seminar Seni di Bali selama 15 hari yah." Jawab Shana sambil mengunyah makanannya itu. "Bagus dong, besok kamu harus sudah siap-siap berarti?" timpal Bundanya. "Dengan adanya Seminar ini, bakat Seni mu itu akan terus berkembang Shan. Ayah yakin kamu esok akan menjadi Seniman hebat melebihi Ayahmu ini. Kamu harus bangga dong." Shana hanya tersenyum asal mendengar kata-kata orang tuanya itu.

***

Shana melempar buku hariannya kesal. Kenapa Seminarnya harus sekarang? Diundur bisa enggak sih ?! Please besok itu ulang tahun Aji yang ke 17. Tapi tidak mungkin Shana mengundurkan diri. Betapa Ayah dan Bundanya menginginkan Shana mengikuti seminar tersebut. Shana memang sudah mendambakan suatu saat akan mengikuti seminar tersebut yang rutin diadakan setahun sekali tersebut. Dan sekarang?? Kenapa tanggalnya harus sesuai dengan ulang tahun pacarnya. Betapa kesal Shana mengingat betapa dia telah menyiapkan berbagai kejutan untuk kekasihnya itu. Shana kesal dan akhirnya Shana tertidur pulas dengan kesimpulan akhir bahwa dia tetap memilih Seminar Seni ini. 15 hari tidak akan mengubah perasaan cintanya kepada Aji luntur kok. Pikir Shana.

***

"Aku temenin kamu prepare ya sayang?" Tanya Aji saat dia akan mengantar Shana Pulang. Shana mengerjap senang "Heem sayang" Aji tersenyum dengan ulah Shana "sekarang mau kemana? Mau beli apa? "Amplas aja sayang, aku cuman pengen beli beberapa baju. Sekalian kita makan ya sayang?" rengek Shana manja. Aji menganguk tersenyum.

Aji menggenggam jemari Shana saat mereka telah duduk di kfc setelah membeli berbagai keperluan Shana. "Shan berjanjilah untukku supaya kamu disana enggak nakal sama cowok lain. Enggak bakalan ada cinlok-cinlokan segala disana ya sayang" Aji tiba-tiba mengucapkan kata-kata tersebut. Shana yang sedang menikmati Jus Apelnya tersedak "Uhukk... kamu ini apa-apaan sih sayang? Ya enggak bakalan lah. Cinlok? Ada ya ? kamu ini terlalu kawatirin aku ya? Hayoo ciee ngaku" Shana mencubit lengan Aji. "Aww ampun sayang ampun." Tawa Shana dan Aji akhirnya pecah. Walaupun sebenarnya Shana sedikit memikirkan kata-kata Aji tersebut. Hanya angin lalu bagi Shana.

***

Kecupan Aji di kening Shana membuat Shana terdiam. "Yang tadi aku katakana itu serius ya sayang. Kamu janji ya?" ucap Aji saat mereka sampai di depan rumah Shana. Shana menganguk. "Enggak mampir dulu Sayang?" Tanya Shana. Aji menggelang "Enggak, aku ada Les sore ini. Terusan aja ya." Shana membuka pintu mobil dan tersenyum. Mobil Aji berlalu.

***

"Bunda..... Flashdisk aku dimana tau enggak?" teriak Shana tengah malam. "Enggak lah, terakhir kamu taruh dimana?" jawab bunda sambil menyiapkan pakaian Shana untuk keberangkatannya besok. "Yah Bunda, kalo Shana tau kemaren aku taruh dimana, Shana enggak bakal Tanya Bunda" jawab Shana kesal. Bundanya hanya tersenyum mendengar celoteh anak semata wayangnya ini. "Istirahatlah Nak, besok beli dijalan" "Enggak bisa Bunda. Di dalem Flash itu ada karya-karya ku semua bunda. Kalo aku beli baru, besok disana kalo disuruh buat karya-karya baru aku harus buat lagi dong Bunda." Bundanya tersenyum dan menjawab "Bukannya Aji selalu mempunyai semua karya-karya mu ? kamu pernah bilang Aji akan mengabadikan Karya mu kan?"

Shana tersentak dan tersenyum dan segera mengambil Handphone nya. Ditelopannya Aji yang sudah tertidur. Shana merasa bersalah karena telah membangunkan Aji. Shana menceritakan kejadian flashdisk itu ke Aji. Aji hanya mengaup dan mengatakan "iya aku anterin sekarang" Tuuuuttt... telepon diputus Aji. Shana kaget karena Shana meminta untuk mengantarnya besok pagi. Aku goblok. Rutuk Shana.

Tiikk..Tookk...Tiikk...Tookk.. Jam menunjukan pukul 02.00 pagi dan Shana setengah terpejam ketika datang suara "TINGTONG" shana bergegas membuka karena Shana yakin itu adalah Aji. Aji tersenyum dengan bibir memutih. "Ini Flashdisknya sayang" ucap Aji gemetaran. "Ya ampun sayang, kenapa kamu anter sekarang? Kamu kenapa enggak make jaket? Kamu bawa motor? Kamu anterin besok kan bisa sayang. Badan kamu gemetaran ini.kamu masuk dulu aku buatin susu ya" Jawab Shana panik. "enggak usah sayang, aku mau langsung pulang aja ya, ngantuk nih. Kamu juga tidur ya. Aku enggak papa kok sayang. Udah biasa." Jawab Aji dengan tersenyum "Aku ambilkan jaket ya?" "enggak usah sayang, Aku pulang dulu ya." Aji menghilang dibalik pintu. Suara motor Aji terdengar menjauh. Shana terduduk lesu. Betapa Cintanya Aji hingga mengantarkan sesuatu ini. Aku yang goblok. Rutuk Shana.

***

P

Your SighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang