PART V

1.1K 5 1
                                    


Hay teman-teman. Lama tidak bersua. 

Saya tau, saya sudah menelantarkan tulisan ini 2 tahun. Bahkan tulisan ini saya tulis tahun 2016 sebelum saya lulus SMA dan kini saya sudah mau lulus Kuliah. 

Saya merasa, saya punya utang dengan pembaca disini. Terimakasih tetap ada yang mau keep tulisan ini padahal Authornya sendiri belum jelas. Tapi justru itu, saya merasa saya memiliki tanggung jawab. 

Kisah yang saya tulis 4 tahun lalu ini ternyata akan berubah alur-berubah cerita. 

Saya akan menjelaskan perubahan-perubah ini esok di Epilog. 

Sebisa mungkin saya akan update Bab baru setiap malam minggu ya.

Sekian. 

Stay safe semuanya. Semoga pandemi ini segera berakhir. Aaammin.

I love you guys..


Author, 

Sultana

---------------------------------------------

(Rendy Pov)

Gue satu lift lagi sama ini bocah. Kedua kalinya apa ini kebetulan?

Malam ini Shana mengenakan dress hitam selutut dengan sabrina. Heelsnya berwarna perak. Gue paham betul karena gue amati dia dari ujung kepala sampai kaki. Dan lagi, parfumnya Bubblegum. Bocah. Tapi anehnya justru aku suka. Karena gue lebih tinggi dari Shana, gue dengan bebas bisa mengamati dia dari atas, sedangkan dia? Hanya bisa melihat sepatuku.

Kita berpisah setelah keluar dari lift dan gue mulai membaur dengan yang lain. Hanya saja, pandanganku tidak bisa lepas dari Shana. Gue benar-benar mengamati dia seolah menjadikan ini Obsesi baruku. Sangat detil gue perhatikan Shana tertawa, berbiacara, makan, dan minum. Dia cute tapi disisi lain seksi. Sepertinya ini akan menjadi obsesi baruku. Shana.

Sebenarnya, orang Jogja siapa yang tidak tau tentang sosok Shana Gate? Putri dari keturunan Kraton yang berpacaran dengan Aji anak Konglomerat di Jogja. Gue beberapa kali melihat dia di acara pertandingan Basket antar sekolah se Jogja. Karena kebetulan pasti Sekolah gue selalu final dan melawan sekolah Shana, mau enggak mau gue jadi melihat Shana terus-terusan. Ditambah Aji adalah kapten dari Team Basket sekolah Shana. Shana tidak pernah absen untuk mendukung pacarny atersebut.

Shana sering menjadi obrolan di group basket sekolah gue maupun sekolah lain. Kita sering membayangkan bagaimana jika kita bisa kencan dengan Shana, dan akan mendapatkan perhatian lebih dari apa yang kita inginkan. Tapi jangankan mengajak kenalan, cowok-cowok follow Twitter, Path atau Instagram Shana saja jika genit langsung di Blokir oleh Aji. 

Shana tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa bertemu lelaki lain, ditambah yang gue amati selama ini, Shana memang sangat mencintai Aji. Itulah alasan kenapa gue terobsesi dengan Shana. Enggak, gue enggak sayang apalagi Cinta. Gue cuman pengen buktiin ke temen-temen Gue, bahwa gue bisa bikin Shana jatuh cinta ke gue dalam waktu 15 hari saja. Kalau perlu, gue rusak sekalian Shana biar dia semakin tergila-gila sama gue.

p-

Gue melihat Shana lagi memastikan dia sedang apa. Terlihat Shana sedang berbicara dengan seseorang melalui telfon dan muka nya cemas. Dia sudah tidak telfonan, tapi justru muka dia semakin lesu dan galau. Karena penasaran gue samperin dia dengan sebotol Wine.

"Nih" kataku sembari memberikan segelas Wine. Gue piker dia akan menolak karena mungkin dia bukan wanita peminum.

"Thanks" jawabnya sembari meminum Wine dengan elegan. Sangat. Justru gue yang kaget kenapa dia bisa meminum Wine.

"Kenapa? Kaget? Keluarga gue udah ngijinin gue minum sejak gue umur belia. Bahkan sejak kecil gue sudah diajari dan diberi pengetahuan tentang Wine. Jangan asal minum Wine saat makan. Jika hidangan seafood, maka kamu harus meminum White Wine, jangan minum wine merah. Jika kamu memakan daging merah, maka wine yang kamu minum harus Red Wine. Wine barusan yang kamu kasih adalah Wine local yang aku suka, Sabbabay mereknya. Mungkin ini masih baru, tahun 2014 mungkin." Jawab Shana dengan sangat lugas, cerdas, dan Anggun.

"What's the problem?" tanyaku memancing agar dia bercerita.

"Im good, like you see. But, not your business for asking what's my problem. Gue duluan ya." Jawabnya tersenyum.

Oke. Penilaianku terhadap Shana ternyata salah. Dia memang berkelas, anggun dan susah ditebak.

Pertanyaan jadi tertampar ke Gue, "What's wrong with me? Why me sok care with Shana?" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your SighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang