Awal Bencana

21.1K 407 9
                                    

Happy Reading ^^

Dari seluruh tamu yang berdiri di pesta dansa nan mewah ini, hanya aku saja yang memakai gaun terjelek dari sedemikian banyak gaun-gaun yang sangat memukau para tamu undangan ini. Sedangkan aku? Aku hanya disuruh menemani Alice di acara yang terbilang sangat mewah dan yang di undang hanyalah anak pejabat-pejabat tinggi. Ya aku ini terbilang aneh malam hari ini. Gaunku tak sebagus di acara ini melainkan yang paling terburuk disini.

Mataku menelusuri seluruh penjuru mansion mewah ini. Sejak aku pertama kali menginjakkan kakiku di mansion ini. Aku terpukau melihat eksterior dan interior mansion ini yang identik dengan gaya eropa modern. Aku sangat menyukai desain- desain yang dibuat elegant. Mataku tertuju pada pintu yang sangat besar. Di pintu itu terdapat ukiran dua ekor singa yang mengaum. Dan asal kalian tau namaku juga berarti "Singa" yaitu 'Liony'.

Badanku begidik ngeri menatapnya. Bukannya aku takut atau apa.Tapi aku sangat menyukai hewan tersebut sejak kecil. Akan tetapi ketika aku melihat ukiran tersebut, aku merasa takut menatapnya. Ada sesuatu yang berbeda balik pintu tersebut. Hawanya dingin dan mencengkam. Ya aku bisa merasakannya. Merasakan kehadiran seseorang yang sangat dihormati.

"Hey?"

Aku tersentak kaget ketika seseorang memegang pundakku.

"Astaga, Alice! Aku mencarimu dimana-dimana. Dan sekarang kau dengan mudahnya mengejutkanku eh?"ujarku sedikit sabar

Alice menatapku dari atas sampai bawah berulang-ulang membuatku merasa malu karena bisa memalukannya

"Ayo ikut aku,"ujarnya dengan cekatan menarik pergelangan tanganku.

"Hey! kemana!?"

Oke sekarang aku mengalah saja dari pada mendapat ocehan Alice yang sangat melengking. Tiba-tiba Alice membawaku ke sebuah ruangan yang cukup luas. Aku menyadari bahwa ini ruangan untuk merias wajah. Aku tertegun sebentar karena peralatan disini sangat lengkap dan tentunya merk alat make up ini terbilang mahal dan terkenal di kalangan atas. Astaga, mimpi apa aku semalam bisa di rias dengan semua ini?.

"Duduk dan diam jangan bergerak sampai aku selesai, oke?"ujar Alice menatapku wajahku dicermin.

Aku mengangguk sambil tersenyum manis. Oh Tuhan terimakasih karna kau telah memberikanku teman yang baik seperti dia.

Setelah 30 menit berlalu.

"Buka matamu Liony?"pinta lembut Alice padaku setelah ia selesai merias wajahku.

Dengan perlahan-lahan aku membuka mataku. Aku terpukau oleh seseorang di dalam cermin itu. Cantik namun elegant. Kedua tanganku terjulur memegang wajahku perlahan. apa aku sedang bermimpi?

"Kau tau Liony? Kau sangat cantik. Bahkan wanita-wanita diluar sana tak bisa menandingimu,"puji Alice tersenyum senang melihat hasil karyanya yang sangat memukaunya.

Ya ini memang karyanya. Polesan-poselan make up ini ia lah yang menatanya di wajahku yang sebelumnya sama sekali tak menarik.

"Tapi satu hal lagi yang harus diganti,"

"Apa lagi?"

"Gaunmu,"

Belum aku menjawab Alice sudah menyeretku masuk kedalam walk in closet. Kekagumanku sekarang lebihi dari kata-kata. Didalam walk in closet ini penuh dengan gaun-gaun mahal yang harganya mencapai selangit! bayangkan apa nanti aku akan memakainya juga. Jika benar dengan senang hati aku akan memakainya.

Alice tersenyum menatapku,"Pilihlah mana yang kau sukai. Bila sudah menemukannya. Pakailah dan temui aku dibawah, oke?"

Aku terdiam menatapnya tak percaya. Apa ini gila,

LIONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang