What a day!

15.8K 338 35
                                    

Holaaa
Maaf ya, updatenya lama.
Makasih buat para readers yang setia membaca cerita abal2 gaje ku.
Dan di part ini penyebab konflik nanti. ❤
Mulmed diatas itu Dave 😄
Hug 😘

Happy reading❤

Liony Pov.

Gaun panjang nan indah ini membalut sempurna tubuhku. Aku taksir sepertinya harganya setara dengan mobil lamborgini. Sangat indah, namun dapat membuatku kecewa. Wajah muram menyeramkan ini kugantikan dengan senyuman manis. Ya, agar orang tuaku percaya.

Ayahku mulai menuntunku menghampiri lelaki tampan dengan tuxedo hitam di sebrang sana. Lelaki itu tersenyum menatapku dari sini. Sebenarnya aku tertarik dengan senyuman bak malaikat yang tak bersalah itu. Huh? Tertarik katamu?

Dave, lelaki yang amat baik pada keluargaku. Ia telah membantu keterpurukan ayahku. Segalanya telah ia ubah. Terutama sifat ayahku yang sebelumnya ramah menjadi sang otoriter. Mencengangkan bukan?

Aku mulai membenci lelaki itu. Dave hanya memanfaatkan kesempatan ini untuk memiliki ku. Sebenarnya aku tak suka diatur. Hanya ibuku yang mengerti diriku. Jika ayahku sama sekali tidak.

"Jangan mengecewakan ayah dan ibu Lio,"gunam ayahku padaku mengeratkan pegangannya.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Mungkin untuk kali ini saja aku mengecewakan kalian,

Langkah kaki ku dan ayah kembali melewati seluruh tamu undangan. Senyuman ibu membuatku enggan untuk menyakitinya. Aku harus bisa!

Pertama aku harus mengambil hitungan. Satu, dua, tiga!

Aku membalikkan tubuhku dengan cekat dan mengangkat tinggi-tinggi gaun ini. Kakiku terus berlari pergi. Tak menanggapi suara riuh tamu undangan. Ku dengar ayahku dan ibuku berteriak memanggil namaku. Maaf bu, maaf juga ayah.

Aku mengusap air mataku yang menetes. Aku hanya tak tega meninggalkannya. Sekali lagi maaf..

Nafasku terengah-enggah saat berlari. Dave masih tak gencar meneriaki namaku. Kepalaku menoleh, Astaga dia mengikutiku!?.

Dave berlari mengejarku. Ada sorot ambisi dimatanya. Aku ketakutan lalu kembali mempercepat berlariku. Kupikir Dave menyiakanku, tapi ternyata tidak justru Dave masih setia mengejarku.

Bug.

Tubuhku terpental karena sebuah batu yang menghalangi jalanku. Aku meringis kesakitan. Mataku memandangi gaun yang ku pakai. Oh ya! Aku lupa jika aku memakai baju biasa di dalam gaun ini. Maafkan aku gaun cantik!

Srekkkk, sreekkkkk!

Aku merobek gaun itu lalu membuangnya, mudah bukan?. Perasaanku cukup lega setelah membuang beban itu. Tapi mubazir juga membuang gaun tadi. Ah sudahlah, jangan di pikirkan.

"Aw"ringisku,

Aku terkejut melihat darah di kakiku. Darah, dan aku benci darah!.

"Aaaaa!!!"teriakku lalu berlari lagi. (Lebay)😅

Segera mungkin aku menuju ke tempat itu. Tempat dimana Leo menjemputku. Lega rasanya ketika Leo membantuku. Masalah kemarin, Leo hanya menganggapnya candaan. Sebenarnya aku merasa dipermainkan olehnya. Tapi pemikiran itu segera ku tepis. Ia tak mungkin mempermainkanku. Buktinya ia membantu saat ini, tanpa embel-embel upah.

Aku terhuyung jatuh tak kuat menahan sakit pergelangan kaki ku. Kenapa tadi aku berlari tanpa melihat jalan!. Sungguh menyesal aku melewati jalan tadi. Suara deru mesin membuatku memandang sekelilingku. Tepatnya di bawah tebing tak curam ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang