"Ahhh, jangann ini sangat sakitt,"
"Sshh tak usah memberontak sweetheart,"
"Ahh ini terlalu sakit!"jerit Liony menggema diseluruh penjuru kamar.
Kalian pasti mengira yang tidak-tidak bukan?. Tadi malam Leo tak melakukan sesuatu pada Liony. Ia hanya ingin memberikan penawaran pada Liony. Liony harus memilih tidur seranjang dengannya atau memilih berakhir telanjang bersamanya. Tentu saja Liony tak memilih keduanya, tapi Leo menyuruhnya memilih salah satu. Akhirnya Liony menyerah dan lebih memilih tidur seranjang bersamanya. Walaupun leo seperti itu, ia masih menghormati seorang wanita.
Dan sekarang Leo membenarkan pergelangan kaki Liony yang keseleo di kamar mandi. Memang sangat ceroboh, pikir Leo. Insiden itu terjadi karena Liony lupa tak membawa pakaian dan mengharuskan Leo mengambilkan handuknya. Tapi ketika saat memberikannya Leo melemparnya dari atas kaca bathup membuat Liony keseleo saat menangkapnya. Leo mencuri pandang pada tubuh Liony hanya dililit handuk putih kecil miliknya. Ia hanya sanggup menelan ludah berkali-kali melihat paha mulus Liony yang terekpos dengan jelas dimatanya.
'Tahan'
Mata Liony melirik penuh waspada dengan makhluk yang terduduk tepat di depan kakinya. Sedangkan dirinya duduk. Ia merasa risih dengan haduk kecil yang melilitnya. Ini semua karena kesalahan pria dihadapannya. Rasanya ia seperti sudah telanjang di hadapan singa ini. Dengan hati-hati Ia menjaga haduk ini agar tidak terlepas begitu saja dari tubuhnya. Ia juga melupakan sesuatu jika ini sudah pagi.
"Mm Leonard?"panggil Liony sedikit gugup
"Just Leo, sweetheart?"balas Leo sedikit tak menyukai,
"Mm tap.."
"Ini perintah,"ucap Leo kemudian menumbangkan tubuhnya di ranjangnya,
"Aku ingin pulang ke rumah,"ucap Liony menundukkan kepalanya,
"Tidak,"jawab Leo tegas
"Tapi ini sudah pagi,"
"Tetap tidak sweetheart,"
"Please, aku ingin bertemu ayah dan ibuku dirumah. Pasti ia sedang mencemaskan ku sekarang,"ucap Liony bingung mendengar Leo tak melepaskannya.
Ia yakin bahwa ibunya pasti tidak akan makan melihat anak kesayangannya belum pulang. Liony sangat khawatir dengan maag parah yang diderita ibunya itu. Ia takut kehilangan ibunya.
Buliran-buliran airmata ini sukses meluncur di pipi mulusnya.
"Oh sweety, jangan menangis seperti itu,"ucap Leo sambil memeluk hangat Liony. Tangannya terulur menghapus sisa-sisa air mata itu.
"Aku ingin pulang,"isak Liony memeluk tubuh Leo yang membuatnya nyaman itu.
"Shh? Aku akan mengantarkanmu pulang, sayang?"bisik Leo mengusap kepala Liony lembut
"Benarkah? Yeyy!"jerit Liony menghentak-hentakkan kakinya saking senangnya,
Sedangkan Leo matanya menggelap karena melihat handuk itu terjatuh dari tubuh indah Liony. Ia melihat semuanya astaga. Tubuh bagian bawahnya sudah menegang dan mengeras,
'Tahan, belum saatnya'erangnya
Liony berhenti dari aktivitasnya. Tubuhnya merasa dingin dan tertiup angin. Atau jangan-jangan,
Leo mendekat kemudian menutupi tubuh Liony dengan pajamas nya. Liony terpaku melihat Leo menolongnya. Jatungnya kembali berdetak tak karuan. Sebenarnya perasaan apa ini?
Leo tersenyum kemudian mendekat menempelkan bibirnya di bibir Liony yang menggodanya. Perlahan-lahan Leo melumat bibir Liony lembut. Liony merasakan sesuatu yang menyuruhnya membalas ciuman Leo. Meskipun ia tak berpengalaman ia mencoba mengimbangi lumatan Leo yang semakin lama semakin membangkitkan gairahnya. Mata mereka terpejam merasakan ciuman mersa yang dibuatnya. Tangan Liony menelusuri dada bidang Leo yang keras dan berotot. Leo menggeram menahan perilaku Liony yang dapat membangkitkan gairahnya. Ciuman itu semakin ganas dan panas disertai nafas yang terengah-engah. Leo menggiring tubuh Liony jatuh di ranjang. Tubuh kekarnya mengurung tubuh mungil Liony yang hanya diselimuti pajamas. Liony merasakan geleyar aneh yang menggelitik perutnya. Ia menyukai perlakuannya, sentuhannya, ciumannya dan segalanya yang dimiliki Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONY
Romance18+ "Nyonya? Tuan leo? Sebenarnya apa semua ini? Kenapa aku di panggil seolah-olah aku yang memiliki semua ini!" "Apa kau gila! Kau menyuruhku melepas gaun ini sekarang, dan itu dihadapanmu! Yang benar saja!" -Liony- "Berani-beraninya kau memakai ga...