Shadow #9

87 14 1
                                    

"Thanks Justin" ucapku sambil tersenyum simpul. Ya sehabis Justin mengajakku melihat keindahan dunia dan makan makanan yang sangat nikmat. itu membuat hari ini menjadi lebih hmm.. Apa ya? Special? Mungkin ya...

"Urwell selly. Byee thanks for today sweetie" ucapnya sambil pergi berlalu

"Bye.." Wait! Tadi kayaknya justin memanggilku apa? Aku gak salah dengarkan? 'Sweetie'? Huft.. Mungkin penyakitnya lagi kambuh. Aku segera menutup pintu rumahku.

***

Tok...Tok...Tok..
Tok...Tok... Tok..

Bruk!
Ahh bokongku!! Siapa sih yang ganggu tidur indahku.

Tok...Tok...Tok...

"Coming!!!!!!" Ucapku sedikit berteriak. Aku belum mengumpulkan nyawaku. Jadinya aku berjalan seperti orang sedang mabuk.

"Sell.. Buruann nanti kita telat!!!" Ucap seorang dibalik pintu. Lalu aku membukakannya pintu

"Telat ngapain coba?" Tanyaku polos sambil garuk garuk kepalaku

"Oh my god selenita! Lo baru bangun? Are you kidding me! Sekarang jam berapa nanti kita telat!!!!!" Aku menutup kupingku rapat-rapat. Setelah aku dapat mengumpulkan roh roh dalam tubuhku. Lalu aku membuka Mata

"Tay? What are you doing here?" Tanyaku polos. Taylor Menatapku penuh kebencian

"Sekarang hari senin. dan nanti kita upacara. Dan lebih parahnya lagi lo belum MANDI!" Setelah aku mencerna kata demi kata barulah aku menyadari

"What?!" Aku langsung kabur kekamar mandi. Aku melirik jam sebentar. Hah! Masih Ada waktu 20mnt lagi

***

Sekarang aku lagi berjalan di koridor sekolah untungnya aku gak telat. Oke hampir telat karna gerbang sekolah hampir ditutup dan untungnya satpamnya baik hati dan mengizinkan masuk..

"Huhh.. Akhirnya upacara selesai juga. Hampir kakiku copot" seru demi. Setelah selesai upacara aku Taylor dan demi langsung menuju kelas kita masing-masing.

Taylor dan demi sudah memasuki kelasnya. Sekarang tinggal aku sendiri. Akutuh paling benci Jalan sendiri Karna membuatku seperti orang tablo. Dan untungnya itu cuman firasatku saja

Ketika aku sudah sampai didepan kelas taksengaja aku melihat Justin sedang bermain basket. Masih sempat-sempatnya tuh anak bermain basket pagi-pagi emangnya gak diomelin pak Edison (guru Bp paling galak). Tapi kalau difikir-fikir Justin tampan juga ya kalau sedang main basket. Taklama aku makin terpaku memperhatikannya. Tanpa sadar seseorang mengajakku berbicara Karna aku sangat terpaku dengan justin aku jawab saja

"Mrs.Gomez. what are you looking for?" Tanya seseorang dan dengan senang hati aku jawab

"I just wanna watching Justin playing basketball" ucapku sambil tersenyum-senyum

"Tapi tidak ada seorangpun yang sedang main basket dilapangan Mrs.Selenita" Dug! Akupun langsung membalikkan badanku 90 derajat dan aku dapat menemukan

"Mr.Robin?" ucapku sambil menunjuk kearahnya. Lalu aku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal

"Permisi Mr.Robin aku kedalem dulu" Mr.Robin mengangguk. Aku langsung masuk kedalam kelas. Huhh.. ketangkep basah deh

***

Setelah aku masuk kedalam kamarku dan merebahkan badanku. Aku meregangkan otot ototku rasanya hari ini lelah sekali. Ketika mataku tertuju pada meja belajarku disana ada buku yang membuat hidupku dihantui oleh bayangan hitam. Akupun menghampiri buku itu dan membawanya kekasur. Aku buka buku itu satu demi satu. Aku melanjutkan bacanya


-Tbc-


ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang