Shadow #5

102 18 0
                                    

"Taylor! kau membuatku terkejut!" jawabku. taylor langsung mengambilkan gelas yang ada di meja kecil samping tempat tidurku.

"maafkan aku. ini minum dulu" katanya sambiil menyodorkan gelas

"oke terimakasih" kataku sambil meminum. lalu taylor beralih pada benda yang aku tutupi pakai bantal.

"tadi kamu baca buku apa? ko sampai terkejut gitu pas aku tanya?" tanya taylor penasaran

"hhmmm..."

"kau menyembunyikan sesuatu dari ku selly?" katanya sambil mengangkat alisnya.

"ti..tidak" kataku gugup

"huhh.. baiklah kalau kau tidak beri tau tak apa" kata dia lalu berbalik meninggalkanku

"taylor! tunggu! jangan marah.. oke aku akan beri tau" kataku sambil menarik tangannya. lalu ia berbalik badan.

"apa?" katanya sambil memutarkan bola matanya

"jangan marah:( okey nih /kataku sambil menyodorkan buku itu/ buku yang aku kasih tau waktu itu. tapi kau janji jangan bilang soal ini kepada demi" kataku sambil memperlihatkan buku ini pada taylor.

"sejak kapan kau menyukai baca buku? ini buku tebal sekali selly" katanya sambil menimbang-nimbang  buku ini.

"hhmm.. mungkin aku tertarik pada judulnya" jawabku. taylor melihat judul buku itu. tampak seperti muka bertanya disana

"The Lost City 1687? . hhmm.. kayaknya buku ini seperti pesan sel" ucap taylor sambil membalik buku ini

"apa maksudmu pesan?" kataku penasaran

"entahlah. mungkin kamu harus membaca buku ini dulu" katanya sambil menyodorkan buku itu kepadaku. perasaan tadi taylor penasaran banget sama buku yang aku baca ko sekarang jadi biasa gini ya? pikirku.

- seketika keadaan hening - 

"oh ya tay, ada apa kau datang kerumahku? tumben sekali biasanya kau mengirim pesan dulu" kataku mencairkan suasana

"yaampun sel. emangnya aku orang asing apa-_- sampai kau tega bilang gitu sama aku" kata taylor sambil menggambar. oh ya! taylor ini pandai sekali menggambar. aku aja kalau ada pr gambar aku minta tolong dia:D hehee..

"maaf. oh ya besokkan hari terakhir liburan. kita mau jalan-jalan kemana nih?" kataku sambil memutar badanku

"hhhmmm... kita bikin kue aja yu:3 ajak demi dia kan paling suka banget kalau di ajak seperti itu" kata taylor sambil menggambar

"okee baiklah. aku akan sms demi besok datang kerumahku" kataku sambil mengeluarkan Iphone ku.

"sel? kau dirumah sendirian? mom sama dad mu kemana?"

"iyaa. mereka sedang ada tugas pergi keluar kota selama 3 minggu. jadi aku sendirian deh di rumah" kataku sambil tiduran

"kau mau menemaniku selama mereka tidak ada dirumah. aku akan mengajak demi" sambungku. lalu dia mengangguk.

"yaudah sel. kalau begitu aku pulang dulu ya mau ngambil baju trus alat-alat yang aku butuhin" sambungnya lalu aku antar taylor sampai pintu rumahku. katanya sih dia datang ke rumahku nanti sore. yasudahlah. aku berjalan menuju kamarku.

---

ketika sampai kamar aku langsung merebahkan tubuhku. dan memposisikan posisiku tengkurap dan membaca lagi.

saat aku membuka halaman selanjutnya, ada satu halaman yang kosong dan ada bercak warna merah dan kelopak bunga mawar. tunggu sebentar? apa itu darah?

semua berubah!!

itulah judul yang tertulis di atas sana. ada apa dengan Paula dan Emy?

aku rasa aku dan Emy tidak dapat bersama lagi. Dia menolakku. memang itu tidak jadi masalah, aku dapat coba lain waktu. dia meninggalkanku. saat aku tanya mengapa dia meninggalkanku. lalu dia menjawab

"seharusnya aku tidak bersamamu. aku tau semua ini akan terjadi. mengapa aku begitu bodoh tidak menyadari hal itu" ucapnya sambil menjatuhkan air mata tapi raut wajahnya tersenyum. mungkin lebih tepatnya 'nangis sambil tersenyum senyum paksa lebih tepatnya'. bibirnya pun bergetar.

dia berlari meninggalkanku di kantor pos ini. aku hanya terdiam sambil melihat lekuk tubuhnya yang semakin lama semakin jauh..jauh.. dan menghilang.

sejak saat itu Emy berubah. dia selalu menghindar dariku. dia selalu mencari alasan agar tidak bersamaku. aku bingung, apa salahku padanya? apa aku pernah melukainya?. waktu itu aku hanya menyatakan perasaanku saja. apa itu menyakitkan hatinya?

aku rasa ini waktu yang tepat untuk pergi dari kota ini. tidak jadi masalah jika Emy tidak jadi milikku. mungkin tuhan berkata lain.

aku pergi kegerbang kota ini, meninggalkan kota ini bersama kenangan dari Emy. aku memilih melewati jalan setapak belakang kantor pos. jalan ini lebih dekat dengan gerbang kota ini.

saat aku sampai di gerbang kota, aku melihat Emy sedang berjalan menuju toko buku. raut jawahnya seperti habis menangis.

Hai..

makasih ya yang udah baca:) Ohya. yang habis baca jangan lupa di vote ya. heheee...

cerita aku ini terinspirasi dari 'FolksStory'. kenapa? karena aku suka sama cerita itu, ceritanya juga bagus. yakin deh! gak ngebosenin.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang