MC's Present
ღ
ღ
ღ
Ketukan tiga kali dari palu hakim terdengar siang itu di sebuah ruangan persidangan. Putusan hakim atas kasus penipuan yang terjadi pada tuan Oh sebagai korban sudah terselesaikan. Hukuman yang didapatkan adalah mendekam dipenjara selama 7 tahun dan terkena denda sebesar 25 juta won. Itulah yang kini terjadi pada seorang pria tua yang sudah digiring masuk oleh dua orang polisi berbadan tegap.
Seorang pria dewasa yang mengenakan jas abu, tersenyum senang karena ia berhasil memenangkan kasus ini. Ia berjabat tangan dengan kliennya -tuan Oh, yang kini bisa tersenyum lega dan memeluk bangga pengacaranya itu. Tuan Oh mengucapkan banyak terimakasih pada pengacaranya itu lalu keluar dari ruangan persidangan bersama asistennya.
Pria dewasa itu, yang mengenakan jas abu, yang ternyata seorang pengacara dari tuan Oh itu merapihkan berkas-berkasnya. Setelah itu ia bangkit dari duduknya, menunduk sebentar pada lawan pengacaranya yang masih diruangan lalu menuju pintu keluar dengan tegap. Senyuman tipis tersungging dibibirnya.
ღღღ
Choi Minho berjalan cepat menuju ruangannya. Kasus penipuan yang ditanganinya sukses ia tangani seperti yang ia duga. Bukan hal sulit lagi baginya menyelesaikan kasus seperti itu ditambah dengan bukti-bukti kuat yang didapatkan dari kliennya. Menjalani pekerjaan yang bukan main-main seperti ini merupakan tantangan baginya. Itu merupakan sebuah kebanggaan baginya jika orang yang menyewa jasanya bisa terlepas dari kasus yang mereka jalani, terutama orang-orang yang memang tidak bersalah sama sekali. Bangga rasanya bisa membantu kehidupan seseorang seperti itu.
Minho mendorong gagang pintu ke dalam lalu memasuki ruangannya dengan santai. Dilihatnya seorang pria dewasa yang tak begitu jauh usianya dengannya itu sedang terduduk santai di sofa hitam. Kaki kanan pria itu menumpu di kaki kirinya, menyilangkannya dengan elegan sedangkan tangannya sedang membuka sebuah majalah bisnis dengan raut biasa. Membuka lembar demi lembar dengan asal karena baginya tak ada yang menarik dari majalah bisnis itu.
"Ada apa, hyung?" tanya Minho. Ia duduk di kursi kerjanya, tangannya berusaha melonggarkan dasi yang mengimpit lehernya itu.
Pria itu mendongak, menatap Minho dengan raut yang masih sama datarnya. "Bagaimana kasusmu?" tanyanya. Ia melempar majalah bisnis itu ke meja dengan begitu saja. Tampak tak peduli dengan nasib dari majalah bisnis itu yang jika saja tersenggol sedikit maka ia akan terjatuh. Tangannya bersidekap di dadanya.
Punggung Minho bersandar di kursi empuknya, dasinya kini sudah melonggar dan jasnya sudah terlepas dari tubuh kekarnya. "Seperti biasa, selalu sukses. Kenapa hyung? Apa ada kasus lagi yang akan aku tangani?" tanyanya.
"Bagus." Pria itu bertepuk tangan dengan bangga. Lalu ia berdiri dan berjalan menuju meja kerja Minho. "Ya, kasus perceraian kali ini. Asistennya meminta pengacara terbaik dari biro hukumku ini, dan karena kau yang terbaik selama ini, jadi kau yang akan menanganinya, Minho."
"Perceraian? Yang menggugat atau tergugat klien-ku kali ini, hyung?"
Pria itu memainkan sebuah miniatur dari robot transformer yang berada dimeja Minho. Ia mengangkatnya lalu menggerakkannya kesana kemari. Minho tersenyum geli melihat atasannya yang seperti itu. Atasan yang sedikit gila, memang.
"Penggugat. Dan perlu kau tahu, Minho, klienmu ini special. Ia anak bungsu dari sebuah perusahaan Lee Corp. Bahkan ia membayarmu dengan mahal."
"Lee Corp? Maksudmu dengan anak bungsu itu siapa, Kyuhyun hyung?"
Kyuhyun menatap Minho gemas, ia membenturkan robot yang ditangannya ke dahi Minho. Minho meringis kecil dan mengusap-usap dahinya. "Tsk! Masa kau tidak tahu, Minho? Untuk apa majalah bisnis di bawah meja sofamu itu? Hanya pajangan, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Could this be... LOVE? [ON HOLD]
RomanceLee Taemin, pria manis berumur 25 tahun yang setahun lalu dinikahkan dengan sesama pria atas kehendak ayahnya. Demi perintah ayahnya yang ingin melihat anak bungsunya menikah sebelum ia merenggut nyawa, Taemin akhirnya bersedia hidup bersama dengan...